30. Kembali Bersama.

2.2K 63 10
                                    

Aku menunggu di teras, bersama Azki, Azka, Alsa, Rizka dan Yunni.

Dahlia? Dahlia tidur, karena nanti sore kami mau jalan jalan, Ralat!! Alsa, Rizka, Yunni yang jalan jalan.

Mobil Mithsubihi Xpander berhenti tepat di halaman rumah kami.

Pasti Azmi.

Saat orang itu keluar, kami membelalak. SALAH COY!! Aku salah besar!! Ku pikir Azmi, nyatanya Nico!

Iya Nico, Nicovan Anjayasa. Sial!!

"Hai." sapanya

Aku berdiri, tersenyum paksa dan menyambutnya.

"Ada apa?" tanyaku aksen Bahasa Inggris.

"Aku ingin melamarmu." ucapnya.

Aku membelalak, kami membelalak, semua membelalak.

"Maaf, saya sudah bersuami." tegasku.

"Mana suami mu? aku ingin bertemu dengannya!" kekeh Nico.

Aku melotot marah. "Dia sedang bekerja. Sebentar lagi pulang, lebih baik anda pulang."

Seusai aku berucap, mobil BMW putih berhenti di samping mobil Nico.

Keluarlah Azmi, Ahkam dan Aban. Aku bersyukur kepada Allah. Akhirnya impianku di kabulkan.

Aku menghampiri dengan berjalan anggun, lalu meraih tangan Azmi dan menciumnya.

"Bagaimana pekerjaan mas? Lancar? Ayo masuk dulu, aku udah nyiapin makan siang." ucapku lembut sambil bergelut manja ke Azmi.

Tentu hal itu membuat semuanya bingung, tak terkecuali Teman temanku yang mengetahuinya.

Aku membisikkan sesuatu kepada Azmi, tepat sesudah aku menyium pipinya.

"Maaf, Pria di depan Alsa ingin melamarku. Jadi, bantu aku it's okey?" perintahku.

Azmi memandangku lalu tersenyum jahil. Aku sudah tahu arti apa itu. Sial!! Azmi minta imbalan.

"Setelah itu, Aku mau kamu." bisiknya.

Aku menggeleng kesal. "Oke." balastu terpaksa.

Azmi mendekat ke arah Nico, menggandeng + memeluk dan menempelkan tubuhnya padaku.

"Hey, sorry wait, she's my mine. So? not annoying her!" ucap Azmi.

Aku tersenyum. Lalu menambahkan.

"Maaf Nico, tapi saya sudah di miliki orang lain." ejekku.

"Oke. Kalau begitu saya permisi, jangan khawatir. Saya tidak akan menyerah--"

"SUDAH SAYA BILANG KALAU DIA MILIK SAYA!! JIKA ANDA MENGERAS, SILAHKAN ANDA--"

"Mas, ih." tegurku ketika Azmi sudah meledakkan emosinya.

Nico seperti ketakutan dan langsung pergi cepat.

Azmi menarikku ke kamar yang aku tempati, sssh.

"Kamu ingat imbalan bukan?" tantangnya.

"Azmi aku lagi dap--"

"Gak usah banyak alasan sayang. Aku gak akan nyakitin kamu." senyum Azmi.

Aku mendesah ketika Azmi mulai menggerakan sesuatu, tapat di intim kami.

"Tunggu Azmi, Aku gak mau siapapun melihat." potongku.

"Tunggu."

Azmi mematikan lampu lalu kembali keranjang. Dan....

TBC!

Makasih yang udah baca cerita gajeku.

Kalian tanya, Azmi sama Kiki belum ada ikatan pernikahan ulang kok berani main gitu sih?

Oke, sebenarnya, waktu perceraian, Azmi gak tandatanganin, tapi karena Kiki kesel bukan main, Kiki anggap putus hubungan. Maaf yang ini gak jelasin di par sebelumnya.

Oh ya, gimana kalau kita buat Angry Ending aja?

My Mine [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang