24. Dahlia Ramadhani.

1.4K 57 1
                                    

Aku terbangun dari pingsanku, melihat ke sekeliling, aku masih ada di rumah sakit, Azmi, Ya! Azmi di mana?

"AZMI!!" teriakku tanpa sadar.

"Ki? Kamu kenapa?" tanya Alsa.

"Azmi Sa! Azmi di mana Alsa!" panikku.

"Azmi lagi di ruang ICU, dia masih harus di rawat lebih intensif agar bisa melewati masa kritis." jelas Alsa.

"Azmi masih hidup Sa?!" tanyaku tak percaya

"Hah? Azmi? Ooh, lo belum tau ternyata! Azmi Mati Suri kali! Tadi sempat mati, terus waktu mau di bawa ke Ambulan, dia bangun, kami nanya, kamu asli apa enggak? Eh, taunya dia bilang ngeracau, terus pingsan, nadi bergerak, hingga di bawa ke ICU soalnya, jantungnya hampir gak bergerak! Lha? Tadi sempet sadar, manggil nama lo, tapi, anehnya, dia bilang gini 'Kiki, aku udah pulang!! Urusan sudah selesai!' gitu! Kan gue bingung, urusan apa coba? pulang apaan dah? Pulang ke surga gitu??" ocehnya.

"Mungkin gara gara Wonderland Alam Bawah Sadar." tukasku.

"Wh-What? Maksudnya?"

"Waktu, aku koma, aku ada di deminsi, di situ ajaib. Dan, yang sebenarnya adalah, kami banyak urusan, entah ini, entah itu, makanya dia ngeracau gitu!" jelasku singkat.

"Gak percaya ah!"

"Gak percaya gak papa, toh, aku gak peduli!"

"Morning Mommy and Aunty"

Seorang anak kecil berumur 5 tahun masuk ke dalam ruanganku.

"Itu? Siapa Sa?"

"Anak gue, namanya Dahlia Ramadhani."

"Oo, panggilan?"

"Tanya ke dia."

"Hallo,  who name you?"

"My name is Dahlia Ramadhani, Lia." lanjutnya.

"Ooh, Lia, what you--"

"aku bisa aunty"

"Di ajarin lo?" tanyaku pada Alsa.

"Hm, buat apa dia tinggal di Indo kalau gak bisa?"

"Emang dia tinggal di mana sebelumnya?"

"London, sama mantan."

"Mommy! I miss you Mom. Mommy! Daddy miss Mom!"

"What?! Daddy Miss mom? Oh, honey, daddy no miss mommy honey."

"Mommy, Li-lia miss daddy, when go to London?"

Aku terdiam melihat drama anak dan ibu di depanku. Ingin memiliki anak perempuan, tapi, apa bisa?

Lia menangis. Aku tidak tega.

"Ehm, Alsa. Mending kamu bawa Lia pulang dulu deh." ucapku.

"Mommy, Li-lia hiks.. Lia mau ketemu daddy Mom, hiks hiks." tangisnya.

"Lia, jangan menangis sayang." ucap Alsa.

"Sa, emangnya siapa mantan kamu itu?" tanya ku.

"Dion" balasnya pelan.

Dion Anzerta Almahera, mantan Ranida Alsaya Ramadhania, saat itu, mereka masih duduk di bangku SMA, sedangkan aku di pesantren Nurul Qadim.

Aku dan Alsa bertemu ketika masih SMP, kami sama sama di Lirboyo. Namun, Alsa di pindahkan di sekolah umum karena banyak yang ingin menyakiti Alsa.

Aku di pindahkan karena keadaan terancam, dan harus pesantren ke Nurul Qadim.

Saat aku kuliah di Al-Zahir Kairo Mesir, aku mendapat kabar dari Alsa--Yang udah lama hilang kontak sama aku-- bahwa ia sedang mengandung.

Tapi, aku juga mendapat kabar dari Dion --Yang udah lama mengontek aku-- bahwa Alsa ABORSI.

Aku kaget, bertepatan dengan itu, aku liburan, dengan cepat aku pulang ke Indonesia.

Saat sampai di rumah Alsa, Alsa mengamuk pada para maid yang di milikinya.

"APA?!! AKU SUDAH BILANG!! JANGAN BERITAHUKAN DION SAMPAI KE AULI!! DENGAN BEGITU, DIA AKAN DATANG BANGSAT!!" bentaknya pada para maid.

Aku hanya menggeleng mendengar bentakan Alsa.

"Alsa, bukan seharusnya kamu merahasiakan hal itu pada kami. Aku bisa bantu kamu!" selorohku saat itu.

Aku menghela nafas ketika mengingat di mana masalalu yang begitu merapuhkan.

Dan, aku kira. Alsa tidak menikah denģan Dion. Tau tau, dia menikah dan menghasilkan Dahlia Ramadhani.

"Rumah tangga gue gak sebaik yang lo kira Au." lanjut Alsa.

Panggilan itu, panggilan itu kembali.

"Dahlia, anak panti yang gue ambil. Anak aborsi itu, emang udah gak ada. Dion nikahin gue akibat pemaksaan bonyok dia. Terus, dia malah bawa cewek ceweknya saat kami tinggal di London, dia sengaja milih tinggal di London daripada harus tinggal di Indonesia, alasannya, supaya ortu kami gak tau kalau dia selingkuh. Sampai akhirnya, gue ambil Dahlia dari panti asuhan agar mengembalikan perhatian Dion. Dan, yang lebih parah, dia ceraiin gue. Ngerebut Dahlia, sampai sekarang, baru dia ngembaliin dengan Dahlia yang rewel." jelas Alsa, menatap Dahlia yang tertidur.

"Maaf ya Sa. Aku--"

"Bukan salah lo. Gak apa lah, yang penting Dahlia masih bahagia, walau hidup sederhana." tukasnya.

Aku dan Alsa bercanda ria, sudah lama moment ini tidak ku rasakan.

TBC!

Maaf baru update... Biasa, sibuk.

Ngajarin adik naik motor

Oke, bentar lagi tamat! The End! Sekitar 1-5 part lagi, atau bahkan kurang, tunggu aja.

My Mine [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang