BAB 14 - Penjelasan

59.1K 2.6K 105
                                    

Dia tak menemukan Arzhi dimanapun. Arzhi pun sepertinya sedang menjaga jarak dengannya. Dia benar-benar dibuat Arzhi merasa sangat bersalah. Entah sejak kapan setiap malam dia selalu memikirkan Arzhi. Uh! Menyebalkan.

Dulu saja, menyebut nama Arzhi sangat malas. Sekarang, Arzhi malah membuatnya setiap malam harus selalu menyebut nama Arzhi seribu kali agar rasa bersalah itu tak selalu datang.

Pasti Arzhi tertawa puas kalau melihat Zhira menderita karenanya.

Zhirankha Sora : Woi Dhi! Lo dmna? Gue cariin kmana2 kok gk ada sih?

Arzhi hanya membacanya tanpa membalasnya. Zhira menghembuskan nafas kesal melihat tingkah laku Arzhi yang berubah itu.

Zhirankha Sora : gue mau ngjak lo ke rmh Admia. Mumpung dia lg mau nih! Lo hrs kasih pnjlsan.

Lagi-lagi Arzhi hanya membacanya. Zhira mulai memanas. Kalau saja ada Arzhi di situ, sudah dipastikan Arzhi akan ia rebus mentah-mentah!

Zhirankha Sora : bls woi! Lo hrs ikut!

Arzhiansyah : harus?

Zhirankha Sora : harus bgt! Krna lo jg salah dsni.

Arzhiansyah : oh.

Zhira mencibir setiap kali Arzhi membalasnya dengan singkat. "Kayak anak cewek aja deh ngambeknya! Malah lebih parah dari cewek yang lagi dapet!! Euh!"

Arzhiansyah : gue mau. Asal lo yg jmput gue di ruang OSIS.

Zhirankha Sora : gausah brcnda. Gue ksana tp lo gk ada.

Arzhiansyah : gue ada kok.

Zhirankha Sora : bohong.

Arzhiansyah : gue ada tp ngumpet.

Zhirankha Sora : -_-!!

####

"Ngapain lo nyari si Arzhi?" salah seorang anggota OSIS cewek menjawabnya dengan sewot. Sedangkan Zhira terus saja mendengus kesal. Ia tau kalau hal itu akan terjadi mengingat si Arzhi adalah bintang SMAPAN.

"Urus aja urusan lo. Minggir, gue mau masuk. Woi, Dhi!! Keluar lo!"

"Ih, jangan teriak-teriak gitu dong. Kayak ada kebakaran aja."

"Sewot amat lu!"

Akhirnya Arzhi keluar dari dalam ruang OSIS dan menarik tangan Zhira menjauhi Sishi –salah seorang anggota OSIS itu.

"Cih, dasar si Sishi. Ada aja kelakuannya. Mau nyamperin elo aja susahnya minta ampun. Emang ya, nggak enak banget punya temen HITS kayak elo! Ruwet ribet banget!" gerutunya kesal. Namun Arzhi hanya tersenyum mendengarkannya.

"Gue nggak cowok hits kok. Mereka aja yang lebay."

"Iya! Mereka emang lebay banget. Mana ada cowok kepo-nya yang setengah mampus kayak lo itu jadi bintang SMAPAN? Idiww, mimpi apa mereka? Kalau lo itu cowok yang mirip banget sama Akang Song Joongki, boleh tuh dijadiin bintang SMAPAN. Bahkan bintang hati gue pun, gue relaaaa!!!"

Arzhi tertawa mendengar Zhira yang sedang mengoceh seenak jidatnya itu.

"Kok malah ketawa sih? Gue serius tau ih!"

"Tapi bagi gue itu khayalan yang ketinggian, Ra."

"Lah biarin. Bilang aja lo iri sama kegantengan dan keunyuannya si Akang Joongki," Zhira menjulurkan lidahnya mengejek.

"Ngapain gue iri sama orang korekan kayak gitu? Muda juga mudaan gue. Original juga original gue. Dia kan oplosan cowok plus cewek."

Zhira menghentikan langkahnya dan menatap Arzhi kesal.

ELIA DAN RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang