BAB 23 - Album

47.3K 2.1K 82
                                    

"Lo mau pesen apa?"

Belum ada jawaban dari Admia yang masih sibuk melihat daftar menu. "Lo mau pesen apa, Nan?"

"Kok malah balik tanya? Gue sih mau pesen minum aja. Gue udah makan di sekolah tadi jadi masih kenyang."

"Oke, kalau gitu lo harus nungguin gue makan sampai selesai," Nindo mengangguk pasrah. "Mbak, pesen Kwetiau pedesnya satu sama ... es teh manis aja deh. Lo pesen apa, Nan?"

"Gue pesen Jus Oreo aja."

"Baiklah, tunggu sebentar ya, Mbak, Mas."

Admia dan Nindo mengangguk. Setelah selesai mencatat pesanan mereka, waiter itupun pergi.

"Lo juga suka jus oreo ya?"

Nindo mengangguk. "Emangnya kenapa?"

"Lo emang suka copy paste segala kesukaan gue ya?"

Mendengar pertanyaan Admia, tawa Nindo akhirnya pecah. "Lo ada-ada aja, Ad. Mana mungkin baru kenal sehari gue udah copy paste semua kesukaan lo?"

Beberapa menit setelah mereka menunggu, akhirnya seorang waiter mengantarkan pesanan mereka. Sepiring Kwetiau, segelas es teh manis, dan segelas jus oreo.

Bukannya langsung memakan Kwetiaunya, Admia malah memandangi sepiring Kwetiau itu dengan risih.

"Makan, Ad. Kenapa malah dipandangi gitu? Kwetiaunya juga nggak bakal jatuh cinta sama lo."

"Gue jijik sama wortel, Ndo."

Lagi-lagi tawa Nindo terngiang di telinga Admia. Tanpa basa-basi, Nindo langsung menyambar sepiring Kwetiau milik Admia itu dan memakan semua wortelnya.

"Nih, udah gue sapu bersih buat lo," kekehnya sembari mengembalikan sepiring kwetiau itu pada Admia.

"Lah, gue makan sisa lo dong!"

"Nggak mau? Biar gue aja yang makan. Lo pesen lagi sana yang tanpa wortel."

"Tunggu!" cegah Admia sebelum Nindo mengambil-alih sepiring kwetiaunya itu lagi. "Gue makan yang ini aja. Udah laper banget."

Nindo tersenyum. "Gue heran deh, kok lo bisa mirip banget sih sama nyokap gue? Sama-sama alergi wortel."

"Sama-sama cantik juga nggak?"

"Cantikan nyokap gue lah."

'Pluk'

Nindo meringis kesakitan setelah mendapat jitakan dari Admia. "Rasain tuh," Admia menjulurkan lidahnya lalu kembali menikmati makanannya itu.

"Kok gue dijitak?" herannya.

"Suruh sapa lo nggak peka!"

Bukannya menjawab, Nindo malah tertawa lagi untuk kesekian kalinya. "Greget banget. Nge-date sama cewek kayak Admia. Ha-Ha."

####

'PING'

Elia gelagapan mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar. Tanpa mau mengambil resiko, Elia meminggirkan sepedanya dan berhenti sejenak. Dia tak mau seperti dulu lagi saat di tabrak oleh Alvo karena kecerobohannya sendiri.

Mama : Nak, mama ada arisan mendadak di rumahnya Jeng Evy. Mamanya temen kamu itu

"Hee? Di rumahnya Alvo?"

Ia pun segera membalas pesan dari mamanya itu.

Eliana A. : Terus ada makanan di rumah nggak, Ma?

Baru saja Elia memasukkan ponselnya ke saku, ponselnya sudah bergetar lagi.

Mama : Nnt kamu jemput mama ya, soalnya tadi dompet mama ketinggalan. Gk bs naksi

ELIA DAN RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang