3.0

21 3 0
                                    


Take 3

Sudah 10 menit berlalu namun, dia belum muncul juga.Apakah dia menghindar dariku?.Apakah dia tidak menemuiku?. Apakah dia hanya berpura-pura menerima tawaran ku?.Begitulah pikir yeoja itu menunggu Eunwoo di pintu masuk sekolah.

"Maaf, sudah membuatmu lama menunggu" Suara yang tiba-tiba menyadarkan dia dari lamunannya.

Nayeon memutar bola matanya malas dan melangkah keluar, "Kajja" ajaknya.

Aku mengikutinya dari belakang tidak mengerti kemana aku akan dibawanya.Aku membiarkannya untuk memilih tempatnya sendiri tanpa mengacaukan.

Namun, dia kelihatan bingung dan ragu akan kemana.Lalu, aku melihat ada banyak berbagai macam resto kecil disanaa.

Hingga saat aku ingin melihatnya sebentar, tiba-tiba wajahnya sudah berada sangat dekat dengan wajahku.

"Eunwoo-yah, apa ini yang disebut berkencan" katanya yang membuatku kaget.

Aku menekan pundaknya, "Aku tidak tahu noona.Ini kencan pertamaku" Jelasku sambil berusaha menjauhi wajahnya denganku.

Aku tidak percaya dia melakukan itu.Dia tertawa sangat keras bahkan benar- benar keras.Aku sangat kaget dan kebingungan karenanya.

Aku mencoba melihat sekeliling dan ternyata benar orang-orang disana juga merasakan atmosfer gila Yeoja ini.

Aku mencoba menenangkannya, "Nayeon noona berhentilah tertawa, semua orang melihatmu" pintaku.

Namun, dia sama sekali tidak menghiraukan perintahku sekaligus peringatanku itu.

Aku benar-benar sangat malu berada disampingnya sekarang.Aku bahkan tidak tahan lagi untuk dilihati banyak orang.Lalu, aku berjalan meninggalkan dia sendiri disitu.

Sadar akan aku pergi, "Yak Kang Eunwoo, berhenti disitu" teriaknya menyuruhku.

Aku tidak menghiraukan suruhan gilanya itu.Bagaimana tidak, dia sudah berhasil membuatku sangat malu namun, dia malah sesuka hatinya menyuruhku berhenti menjauhinya.

Dia belum menyerah sampai disitu.Dia berlari mengejarku dan berusah menyamakan posisi kami.

"Yak!, apa kau sudah lupa janjimu?" Katanya sesaat dia sudah berada disampingku.

Aku belum menjawabnya karena masih sangat kesal dan tetap saja masih terus berjalan namun kali ini semakin cepat.

"Kalau begitu terima saja resikomu" Lanjutnya.

Aku tiba-tiba saja berhenti dan melihatnya, "Apa aku harus berlutut noona?" Tanyaku kesal.

"Aniyo.." katanya sambil senyum.

"Lalu?" Tanya ku memastikan.

"Hari ini aku benar-benar ingin berkencan denganmu" godanya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Ah jinjja" Kesalku.

Aku menggeraut wajahku kesal, "Waeyo?" Tanyaku.

"Kau sudah menolongku..." katanya terpotong

"Sudah kukatakan aku tidak melakukan apa-apa"

"Namun, tetap saja tidak ada penolakan dariku" Katanya meyakinkan.

Aku benar-benar muak jika bicara dengannya seperti ini terus.Aku tidak akan sanggup melawan keegoisan yeoja aneh ini.

Lalu aku berjalan lagi dengan dia disampingku.Tak lama aku menemukannya resto kimchi disana.

Aku menoleh ke arahnya, "Bagaiman?" Tawarku.

"Ini terlalu mewah.."

"...aku ingin yang sederhana saja"

My Love Is BannedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang