1.1

17 3 0
                                    


Waktu kira-kira pukul 5 sore.

Kami berdua masih saja disini, taman bermain.Masih tetap menikmati hari yang sudah semakin senja.Dengan dia yang bersandar di pundak sebelahku sambil memeluk tanganku juga.Sementara itu, aku memejamkan mataku dengan pasti merasakan angin berlalu.

"Bisakah kau melepaskan pelukanmu itu?" Tanyaku tiba-tiba.

"Aniya"

"Wae?" Tanyaku lagi kini sambil melihatnya.

"Diamlah, aku baru saja merasakannya" Protesnya.

"Tapi hari sudah hampir malam" Alasanku.

Kini dia melihatku dengan serius, "Entahlah, aku tidak peduli.Jangan ada penolakan!" Protesnya untuk kedua kali.

Dia benar-benar membuatku tidak bisa mengelak lagi.Dan aku pikir dia benar, keegoisannya sungguh tak terkalahkan.

Sebenarnya aku sangat tidak nyaman dengan pelukannya.Bukannya apa-apa, tapi setiap orang yang berlalu-lalang melihati kami dengan sinis dan itu sangat tidak nyaman.

Dengan begitu, aku tidak bisa mencari alasan lain dan kembali diam seperti semula sekaligus membiarkan dia sebegitu nyamannya.

Setelah beberapa menit kemudian dia sudah tidak seperti dirinya yang asli.Ya, dia tertidur sekarang dan aku benar sangat bingung harus bagaimana sekarang.

Aku berpikir sebentar lalu mencoba memeriksa tas nya apakah ada handphone disana agar aku bisa tahu siapa yang bisa membantuku.

Aku memeriksanya sangat pelan agar dia tidak terusik.Tidak lama kemudian aku menemukan handphonenya.

Aku kembali pasrah setelah kutemukan handphonenya terkunci.

Aku sangat kesal, "Yak!, apa kata sandi mu?" Tanyaku iseng.

"Cintaku Jaebum" Ngigaunya.

Aku sangat terkejut dia menjawabnya dengan tidak sadar.Namun, aku tidak menghiraukannya dan mencobanya.Untung saja behasil dan aku agak senang.

Disana ada banyak sekali kontak yang tidak mempunyai nama.Hingga aku menemukan kontak bernama "Jihyo cutie".

Sangat menjijikan menurutku namun, aku tidak mau ambil pusing dan mencoba menelponnya.

"Anyeonghaseyo" Sapaku saat dia menerima teleponku.

"Yak!, apakah kau berhasil menciumnya?" Tanyanya tiba-tiba mengagetkanku.

"Apa?"

"Huh?

"Aku bukan Kim Nayeon" Tegasku.

"Lalu siapa kau?Dan dimana dia?"

"Aku Kang Eunwoo.Dia tertidur sekarang"

"Mwo? Kau menidurinya. Woah... kau pria yang jantan.Aku sangat salut padamu.SELAMAT" Candanya sambil terus tetap tertawa kecil.

"Aku tidak menidurinya noona dan mohon jangan membuatku semakin kesal" Protesku.

"Baiklah...baiklah aku mengerti.Aku hanya bercanda" elaknya.

"Jadi ada apa kau menelpon ku" Lanjutnya.

"Aku ingin meminta bantuan" Pintaku.

"Mwo?"

"Datanglah kesini dan tolong antar dia pulang" Jelasku.

"Oh iya, aku baru ingat kalau aku ada les piano sekarang" Elaknya.

"Eoh?"

"Aku akan mengirim kan alamat rumahnya kepadamu lewat pesan" Lanjutnya lagi.

"Tapi..." Kataku terpotong karena teleponnya terputus.

My Love Is BannedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang