2.3

11 4 3
                                    

23.00

"Kami sudah pulang" Seru Sungyeon saat membuka pintu.

Aku dan Sungyeon sangat terkejut karena kali ini Abeoji tidak sendirian dirumah, dia ditemani seorang pria tua dan seorang gadis juga.Kami berdua serentak menampakkan wajah kebingungan kami berdua kepada Aboeji.

Namun dia menghiraukan kami, "Kalian baru saja pulang? Ini sudah kedua kalinya." Tanya Abeoji sambil mengekspresikan dirinya tidak senang dengan kami berdua.

"Eoh? Kami tidak kedapatan bus.Jadi, kami jalan kaki." Alasanku.

"Sudahlah kalian berdua kesini sebentar ada yang Aboeji ingin sampaikan." Perintahnya.

Kami langsung ke kamar kami berdua masing-masing dan menuruti Abeoji kemudian setelahnya sudah siap.

"Ada apa Abeoji?" Tanya Sungyeon langsung saat sudah duduk dekat gadis itu.

"Perkenalkan ini adalah Paman Song Juna." Kata Abeoji menunjukkan Pria itu.

Lalu kami berdiri dan menunduk hormat kepadanya sebagai bentuk kehormatan kami kepadanya.

"Dan ini anaknya, Song Hani." Lanjut Abeoji.

Dia berdiri dan menunduk hormat kepada kami, "Anyeong, Jeoneun Song Hani.Mohon bantuannya." Salam nya memperkenalkan dirinya.

Kami juga turut melakukannya kepadanya, "Anyeong, Jeoneun Kang Eunwoo dan aku adiknya, Kang Sungyeon" Kata kami bergantian memperkenalkan diri juga.

Kami serentak duduk kembali dengan posisi semula."Mereka akan tinggal disini mulai sekarang kuharap kalian mengerti."

"Ah gwanchanayo abeoji.Kami tidak akan keberatan, ya kan oppa" Kata Sungyeon.

Aku terkejut, "Eoh? Nee." Kataku.

Jujur saja aku masih ada sejuta pertanyaan.Ada apa Abeoji tiba-tiba berbeda dari biasanya dengan membawa orang-orang asing ini.Dan lagipula Paman itu membawa anaknya.

"Baiklah, aku sangat senang mendengarnya.Sungyeon, antar eonnie Hani ke kamar Ibumu." Perintag ayah.

"Andwaeyo." Katanya.

Semua terkejut dengan perkataan Sungyeon, begitu pun aku.

"Aku akan mengantarnya ke kamarku." Lanjutnya sambil tersenyum juga.

"Ah kau mengejutkan ku." Kata Abeoji.

"Kaja" Ajak Sungyeon bergantian.

Hani nampaknya diam saja dan mengikuti semua kata ayahku.

"Baik kalau tidak ada yang mau disampaikan yah, aku akan ke kamarku dulu." Kata ku permisi dan ayah pun mengiyakan.

Sebenarnya aku tidak ingin ke kamarku melainkan ke balkon di lantai atas rumah.Aku ingin menenangkan diriku soal Nayeon.Aku tidak datang ke kencan kami tadi dan dia pasti marah.

Sebentar aku melewati kamar adikku karena kamar kami sebelahan.Aku tak menyangka yeoja itu terlihat mudah akrab kepada siapa saja.

Aku memandangi langit-langit malam yang kini nampak cerah dengan bintang-bintang kecil disana.

"Aku kira kau memang lelah" kata Abeoji menyadarkanku sambil membawa minuman kalengnya.

"Ah Abeoji kau mengagetkanku saja" kataku.

"Apa kau menghindarinya?" Tanyanya awal.

"Eoh?"

Dia menatapku tajam seakan memaksaku agar tidak pura-pura bodoh mengerti apa yang dia maksud.

My Love Is BannedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang