1.2

12 3 1
                                    


Normal POV

"Mereka ini buat iri aku saja" Kata dia pelan.

"Huh?"

"Aniyo"

Dia melihatku dengan wajah cemberut.Lalu mengambil sumpitku dan menyuapku dengan kasar.

"Dasar cowok gak pekka" Katanya kesal.

"Mwo?" Tanyaku heran.

"Lihatlah ini kencan kita tapi mereka yang malah yang menikmatinya" Katanya sambil mengaduk-ngaduk makanannya.

"Yak!, apa kau kira aku mau kencan denganmu?"

"Aish jinjja sinbal" Katanya kesal dan menokok ku dengan sumpitnya.

Aku kesakitan dan memegangi kepalaku.Tanpa sengaja aku melihat ada seorang namja disana dengan luka memar.Aku mengenalinya, ya dia Jaebum hyung.

Aku pura-pura tidak melihatnya dan berusaha membuat dia cemburu.

Lalu aku merampas sumpit Nayeon tanpa aba-aba dan menyuapinya selanjutnya.

Dia kaget.Bukan hanya dia, tapi Jihyo dan Chanwoo juga.

"Bagaimana? Enakkan, sayang?" Kataku yang membuat dia kaget.

Tak lama kemudian, namja itu datang.Bukan hanya namja itu, tapi teman geng nya juga.Mereka menyebutnya dengan Got7.

Prok prok prok (surara tepuk tangan darinya)

"Wah hari yang menyenangkan, yah Eunwoo-ah" Katanya mendekati ku sambil tetap tepuk tangan.

Kini semua orang sudah melihati keberadaan kami.

Bukannya menjawab aku malah membuat dia cemburu.

"Buka mulutmu Nayeon noona" Kataku berusaha menyuapinya lagi.

Namja itu tidak terima dengan aksiku dan merampas sumpit lalu membuangnya jauh.

Aku melihatnya dengan pura-pura terkejut seakan tidak tahu kalau dia sudah berada di dekatku sekarang.

"Eoh? Jaebum hyung kau disini?" Kataku.

"Huh?"

Dia memukul keras meja, "Apa kau sehat?" Tanyanya emosi.

"Tentu saja hyung.Aku sedang berkencan dengan nayeon noona" Kataku tenang.

Dia menarik kera kemeja sekolahku sehingga aku berdiri, "Apa mau kubunuh?" Ancamnya.

"Entah" Kataku tak takut dan melepaskan tangannya yang mengotori kera ku aja.

Lalu aku mendekati dirinya, "Lihat dirimu Jaebum hyung.Kau ingin mengeroyokku?" Tanyaku pelan.

"Dasar pengecut!" Kataku pelan lagi.

Aku memasukkan lenganku ke kantong celana dan berbalik.

Aku berjalan selangkah demi selangkah, "Kau benar Hyung aku tidak tahu malu berkencan dengan Nayeon noona.Padahal kau adalah kekasihnya, bukan begitu Nayeon noona?" Kataku dan berhenti melangkah dan berbalik lagi menghadap kearahnya.

Nayeon noona tidak menjawab, malah dia menunduk.Aku rasa dia malu untuk menjawabnya atau memang dia tidak suka menjawab pertanyaan seperti itu.

Aku berlutut dan mengangkat kedua tanganku, "Mianhe Hyung.Jeongmal mianhae" Kataku dan melihatnya pura-pura menyesal.

Dia tidak menjawab juga, malah dia berjalan ke arahku dengan tangan dikepalnya dengan kuat seperti hendak memukulku.

"Berhenti disitu!" Suruh seorang namja.

Jaebum terhenti dan terkejut melihatnya karena disana sudah ada Ikon dan Bangtan.

Aku pun menoleh kebelakang, "Kena kau Jaebum hyung" Gumamku pelan.

Aku berdiri dan tertawa kecil sepele kepadanya, "Yak!, ada apa kalian kesini?Padahal aku tidak memanggil kalian." Kataku sambil mendekati teman-temanku.

Bambam sangat geram, "Aish jinjja sinbal" Katanya sambil berjalan mendekati kami dengan tangan di kepal kuat.

Namun, Jaebum menahannya.

"Wae?" Tanyaku.

Tiba-tiba bel berbunyi.Aku tersenyum sinis kepadanya dan sambil menepuk tanganku tiga kali.

"Wah,Terima kasih Jaebum hyung atas waktumu" Kataku meledeknya.

Dia sebenarnya tidak terima dengan perkataanku, tapi apa mau dia buat jumlah kami lebih banyak sekarang.

Aku melihat ke Nayeon noona dan dia masih menunduk malu.Aku sudah sangat bersalah saat ini karena sudah membuat dia malu dan berpikir untuk meminta maaf nanti.

"Nayeon noona apa kau tidak ikut?" Tawarku.

Dia lalu menatap ke arahku dengan wajah yang sedikit panik dan mengangguk dengan agak tersenyum kecil.

Jihyo noona dan Chanwoo ikut dengan kami untuk masuk ke kelas kami.

Kami pun meninggalkan segerombolan Got7 di kantin.Dan aku berjalan di samping Nayeon noona sekarang.

Aku melihat dia masih saja panik dan seperti memikirkan yang tadi.

"Jangan khawatir noona.Dia tidak akan mengganggu mu lagi" Kataku meyakinkan dan memengang tangannya erat.

Dia pun mengangguk mengiyakan pesanku.Lalu tersenyum kepadaku tanpa beban.

"Mianhae noona.Karena diriku kau sangat malu tadi" Kataku memohon disela-sela perjalanan kami menuju kelasnya.

Dia melihatku, "Aniyo.Seharusnya aku yang meminta maaf padamu.Karena diriku kau hampir diserang Got7"

"Gwaenchanayo.Mereka tidak akan berani melawanku.Kan ada Ikon dan Bangtan hyung"

"Arraseo.Tapi tetap saja aku merasa bersalah" Jawabnya.

Aku hanya mengangguk saja kali ini dan tetap berjalan dengannya dengan tidak melepaskan tangannya sampai di kelas.

Kami sudah sampai di kelasnya.

Dia lalu melepaskan tanganku dan sekarang sudah dihadapanku.

Awalnya aku kira dia akan mengucapkan selamat tinggal, namun aku salah.

Dia memelukku, "Gomawo Eunwoo-ah" Katanya dengan lembut.

Sebenarnya aku sangat nyaman dipeluknya.Bagaimana tidak? Dia memelukku dengan lembut dan sangat erat seperti tidak rela melepasku.

"Jangan senang dulu noona.Aku belum bilang kalau aku mencintaimu" Kataku.

Sebenarnya aku tidak mengatakan begitu karena aku tahu dia pasti sakit hati nantinya.Namun, biar bagaimana pun aku tidak mau dia sebegitu mudahnya mencintaiku dan aku sangat tidak suka dia seenak saja memeluk namja.

Dia tidak terima lalu melepaskan pelukannya, "Yak!, siapa bilang kalau aku mencintaimu" Katanya sombong.

"Andwaeyo"

Dia memukul perutku pelan, "Kau juga jangan merasa senang dulu.Kau masih punya kencan denganku dan kali ini jangan buat aku kecewa" Pesannya.

"Lagi?" Tanyaku.

"Tentu saja.Karena kau sudah menjadi kekasihku sekarang" Katanya tanpa ragu.

"Huh?" Kataku terkejut.

"Jalga" ucapnya selamat tinggal dan pergi ke kelasnya.

Mwo? Apa dia bilang? Aku kekasihnya? Enak sekali dia mengatakan itu.Wah, dia benar-benar tidak tahu malu. -batinku.

Setelah itu aku pergi ke kelasku dengan perasaan bimbang dan kesal.Bimbang karena, apa aku sudah mencintainya? Mengapa aku membiarkan dia mengatakan aku kekasihnya?.Kesal karena, seenaknya saja dia mengatakan aku kekasihnya.

.................."

I'm back.

Thanks readers.

Please Voment jangan hanya baca aja dong!.

My Love Is BannedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang