9👻

1.7K 141 58
                                    

Winwin pov

Waktuku di negara ini tinggal enam hari lagi, aku benar-benar ingin menghabiskan waktuku dengan Jaehyun. Tapi sekarang dia tak bisa dihubungi, pesan yang ku kirim saja tidak dia baca.

Aku sangat rindu dengan Jaehyun yang selalu jahil padaku, rindu dengan dimplenya yang muncul saat dia senyum, rindu dengan suara bassnya, dan rindu dengan sikap hangat Jaehyun kepadaku.

Aku sangat bahagia sekaligus sakit melihat Jaehyun sudah mempunyai orang lain yang menemaninya selain diriku.

Ketika melihat Jaehyun dengan cepat berbaur dengan teman-teman Jungwoo membuatku berpikir aku hanyalah penghambat Jaehyun.

Aku seperti sangkar yang memenjarakan burung dan tak membiarkannya melihat dunia luar, ya aku sangat buruk.

Winwin pov end

"WINWIN SAYANG" suara cempreng milik Ten menyapa gendang telinga Winwin, mereka -Ten & Taeyong- sudah berada didepan Winwin terlihat bahwa mereka habis berlari.

"Bisa tidak usah berlari tak!?" ucap Taeyong dengan nafas yang tak beraturan sembari menatap tajam Ten.

"Win~ kau ingin ikut makan malam bersama kami tidak?" Ten tak mempedulikan ocehan Taeyong sekarang dia sedang bergelayut manja dilengan Winwin.

"Kau harus ikut" ucap Ten saat melihat keraguan di wajah Winwin.

"Jadi untuk apa pertanyaan tadi jika pada akhirnya kakak memaksaku" ucap Winwin sambil terkekeh kecil.

"Ten memang aneh Win" cibir Taeyong dibalas tatapan tajam oleh Ten.

"Sudahlah kakak-kakakku yang cantik HAHAHAHHAHAHA" tawa Winwin pecah saa melihat wajah garang Taeyong yang dibuat-buat, Taeyong memang tak suka dipanggil cantik.

Menurutnya dia itu tampan, terbukti dari semua perempuan yang menatapnya kagum, sudahlah biarkan Taeyong dengan pemikirannya.

"Apa harus ku buktikan aku ini tampan? Tampan okay?!"

"Iya Yongie yang manis" ledek Ten yang dihadiahi jitakan sayang dari Taeyong.

"Sudahlah, makan malamnya hari ini kan? Dan siapa saja yang ikut?" tanya Winwin sambil melerai Ten dan Taeyong.

"Ada aku, Johnny hyung, Yuta dan kau" jawab Ten cepat dan sekali lagi dihadiahi jitakan dari Taeyong yang duduk disebelah kiri Winwin. /jadi tuh Ten dikanan Winwin dan Taeyong dikiri Winwin/

"Ohh seperti itu, baguslah aku tak perlu ikut" Taeyong membuang wajahnya agar tak dilihat Ten, dia kesal, bisa-bisanya Ten tak menyebutkan namanya.

"Aduh aduh, kakak ku yang cantik ini sepertinya merajuk" lagi dan lagi wajah Ten menjadi sasaran dari kekesalan Taeyong tapi kali ini hidungnya ditarik sampai benar-benar merah.

"Diam Ten" Winwin hanya bisa meringis melihat hidung Ten yang seperti badut, sangat sangat merah.

"Sudahlah hyung, kasian Ten hyung. Liat hidungnya, takut jika kak Johnny tidak bisa membedakan mana badut dan mana kak Ten" Taeyong tertawa kencang mendengar ucapan Winwin ditambah dengan wajah Winwin yang tak berdosa setelah mengatakan hal itu.

"Ya ampun Winn, kau ini" Taeyong menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat betapa polosnya sahabat yang sudah dia anggap sebagai adiknya ini.

"Winwin jahat dengan kak Ten ish" Taeyong memutar bola matanya, malas melihat Ten yang manja kepada Winwin.

"Maafkan Winwin kak Ten" ucapan yang tulus dan puppy eyes yang dikeluarkan Winwin membuat Ten ingin sekali mencium sahabatnya ini, boleh tidak dia jadi semenya Winwin?

YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang