7👻

1.5K 134 21
                                        

"Kak Yuta? Kakak tidak duduk?" suara Winwin menyadarkan Yuta dari lamunannya, dia hanya bisa tersenyum malu sambil mendudukan bokongnya dikursi tadi.

"Kau ingin pesan apa kak?" tanya Ten kepada Taeyong yang sedang menunduk.

"Samakan saja dengan mu" jawab Taeyong cepat, jujur saja dia sedang gugup karna diperhatikan seseorang dengan intens.

"Winwin mau apa?" Ten beralih ke Winwin yang dari tadi diam saja.

"Eum Winwin bingung" jawab Winwin dengan wajah kebingungan yang sangat sangat sangat imut "aku ikut Ten hyung untuk pesan makanan ya? ya.. yaa..." Ten tidak bisa menolak keimutan Winwin, dan mungkin ini salah satu kelemahannya.

"Iya, ayo kita pesan. Yongie, tak apa kan kalau kita tinggal sebentar?" pertanyaan Ten agak mengagetkan Taeyong yang sedari tadi menunduk, dan pertanyaan tadi hanya dibalas anggukan oleh Taeyong.

"Oh iya, kak Yuta tidak ingin pesan apa-apa?" sejak tadi Ten melupakan Yuta, padahal dari tadi dia yang semangat sekali duduk disebelah Yuta.

"Tidak usah Win, kalian pesan saja"
Jawab Yuta dengan senyumnya, Ten saja meleleh melihatnya. Melihat senyum Ten yang konyol, ingin sekali Taeyong membawa Johnny kedepan wajah Ten.

Merasa hyung kecilnya tak berkutik sedikitpun langsung saja Winwin menarik tangan Ten yang membuat pria mungil itu agak terkejut.

Taeyong terkekeh kecil melihat kelakuan dua sahabatnya, sudah umur 20an tetapi kelakuan seperti anak PAUD, pikir Taeyong. Merasa diperhatikan Taeyong segera mengalihkan atensinya ke pria yang duduk didepannya, benar saja Yuta sekarang sedang menatap kearahnya tepat ke matanya.

"Ada apa diwajahku, sampai kau menatapku seperti itu!?" ucap Taeyong sedikit ketus.

"Sejak kapan kau berteman dengan Winwin?" tak menghiraukan pertanyaan Taeyong, Yuta malah balik bertanya.

"Tidak perlu tau" jawab Taeyong acuh dengan tatapan tajam, yang membuat Yuta makin gemas melihatnya. Sepertinya Yuta sudah benar-benar tertarik dengan pria cantik didepannya ini.

"Ouww, apa kau berteman dengan Winwin dari SMA?" tak memperdulikan jawaban ketus Taeyong, Yuta tetap berusaha mengajak sahabat Winwin didepannya ini mengobrol.

"Sudah kubilang kau tidak perlu tau" Taeyong menekan setiap kata-kata yang diucapkannya, aneh sekali, kenapa Winwin bisa berteman dengan pria seperti Yuta.

Saling beradu pandang selama beberapa menit, dengan pandangan yang berbeda dari kedua makhluk tersebut. Salah satu dengan tatapan memujanya sedangkan yang satu lagi dengan tatapan kesal, tak berlangsung lama karna suara kedua orang lagi sudah duduk disamping mereka.

"Yuta, kau kekasih Winwin?" pertanyaan tiba-tiba dari Ten, membuat ketiga orang lainnya menatapnya dengan pandangan berbeda-beda.

"Hah? Maksud kak Ten apa?" Winwin masih tidak mengerti, bagaimana hyungnya ini bisa bertanya seperti itu.

"Beberapa hari yang lalu, aku pernah melihat kalian jalan berdua" jelas Ten sambil menatap intens Winwin.

"Kami hanya jalan biasa saja, kami tidak ada hubungan apa-apa selain teman" tukas Yuta, dia tak ingin ada kesalahpahaman tentang dirinya dan Winwin. Apalagi didepan calonnya, inner Yuta.

"Aku setuju dengan kak Yuta" pernyataan Yuta didukung oleh Winwin, dia agak takut melihat tatapan Ten seperti tadi. Jarang-jarang Ten bersikap seperti itu.

Winwin pov

Saat diriku mendengar pertanyaan dan tatapan dari Ten hyung, benar-benar membuat lidahku kelu.

Aku bingung harus menjawab apa, takut ada salah kata yang ku ucapkan. Apalagi Taeyong hyung dan Ten hyung sudah mengetahui mengenai Yuta (orang semasa SMA yang pernah ku sukai).

Aku tau kalau Ten hyung tidak mau melihatku terluka, apalagi setelah mendengar cerita SMA ku. Saat pertama kali mendengar ceritaku, Ten hyung mencap Yuta hyung sebagai 'pemberi harapan palsu' karna sifatnya yang terkesan main-main.

Tapi untungnya Yuta hyung segera menjawab pertanyaan itu dengan lugas, akupun menyetujui jawaban Yuta hyung yang membuat kecurigaan Ten hyung sedikit berkurang.

Memang benar, kami tidak ada hubungan apa-apa. Hanya sebatas teman.

Winwin pov end

"Win, kau kenal Taeyong sejak kapan?" sejak kejadian tadi siang, Yuta tak henti-hentinya menanyakan sosok Taeyong kepada Winwin. Dan bahkan saat mereka sedang menontonpun, Yuta masih sempat-sempatnya menanyakan Taeyong membuat Winwin sedikit tidak fokus dengan filmnya.

"Se- eh sebentar. Winwin paham, kak Yuta menyukai kak Yongie kan? Iya kan?" Winwin benar-benar baru sadar dari semua pertanyaan dari Yuta, apalagi senyum kikuk dari Yuta setelah Winwin menggodanya.

"Akupun belum tau Win. Tapi saat pertama melihatnya, membuatku tak fokus karena wajah cantiknya tadi" sungguh sekarang Yuta seperti remaja yang baru mengenal cinta.Labil.

"Itu artinya kak Yuta mempunyai sedikit perasaan dengan kak Yongie. Kenapa tak kakak dekati saja?" ide tersebut keluar lancar dari mulut Winwin, Yuta mengeryitkan dahinya tetapi sedetik kemudian senyum konyol ditampilkannya.

"Benar. Kenapa tak terpikirkan oleh ku ya?"

"Karena orang yang sedang kasmaran, biasanya suka bertindak bodoh" Winwin tak berhenti menggoda Yuta yang mengundang gelak tawa dari keduanya. Mereka tak menyadari ada sepasang mata melihat kebahagiaan dua sosok lelaki itu.

|

|

|

|

"Kenapa melihatmu tertawa dengan pria lain membuat hatiku sakit?"

TBC~

YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang