3👻

2K 154 41
                                    

"Jae..."

Winwin pov

Aku memasuki kamarku dengan pintu yang tidak tertutup rapat. Setelah membuka sedikit pintu itu, aku langsung masuk dan disambut dengan ruangan yang gelap.

Ketika sedang mencari saklar lampu, sebuah lengan merengkuh tubuhku dari belakang.

"Jaehyun jangan bercanda" ucapku melihat sekeliling yang masih sangat gelap.

Tubuh orang itu menjauh dari diriku,
'Ceklek' yap orang itu mengunci pintu kamarku.

"Jaehyun, ini sangat tidak lucu. Kau tau itu" aku mulai panik karna lampu diruangan ini tak menyala.

Lampu kamarku dinyalakan dan memperlihatkan sesosok makhluk 'gila' tapi tampan.

"Jae, apa yang kau perbuat. Ck. Mari makan" kataku sambil berjalan kearah pintu.

"Tidak mau" balasnya sambil memeluk pinggangku dari belakang, membuat nafasnya yang hangat menyentuh tengkukku.

"Jaehyun, tolong lepaskan aku!" paksaku dengan berusaha melepaskan ikatan tangannya di pinggangku.

Winwin pov end

Winwin masih berusaha melepaskan pelukan Jaehyun dipinggangnya, tetapi Jaehyun malah semakin mengeratkan pelukannya itu. Jaehyun tersenyum senang saat melihat wajah Winwin dari samping

'Imut' batin Jaehyun

"Jaehyuniee, lepasin Winwinn" rengek Winwin lagi.

"Baiklah, akan ku lepaskan. Tapi kau harus berjanji satu hal kepadaku" ucap Jaehyun tanpa melepas pandangan dari wajah imut dan cantik Winwin.

Winwin yang malu dan gugup dengan tatapan Jaehyun, segera mengalihkan wajahnya sembarang arah.

"Baiklah. Apa itu?" jawabnya gugup

"Kau harus berjanji untuk" Jaehyun menggantungkan ucapannya dan membalikan tubuh Winwin.
Jadi sekarang Winwin dan Jaehyun saling berhadapan dengan lengan Jaehyun yang masih bertengger di pinggang Winwin.

"Bi-bisakah k-kau mempercepatnya?" gugup Winwin ditatap oleh mata tajam didepannya

"Kau gugup Win?" goda Jaehyun

"Tak usah banyak bicara. Apa yang kau mau ucapkan?" ucap Winwin masih memandang ke arah lain.

"Berjanjilah untuk memaafkan ku dan jangan pernah meninggalkan aku" ucap Jaehyun terdengar sangat lirih. Rasa takut melingkupi hatinya, apalagi melihat keberadaan Yuta.

"Hah?! Apa maksudmu?" Winwin belum paham apa maksudnya untuk memaafkan dirinya? Sejak kapan dia marah dengan orang didepannya ini?

"Bukankah tadi kau menangis dan marah karena aku membentakmu?" mendengar penjelasan Jaehyun wajah Winwin makin bingung membuat Jaehyun tidak tahan melihat wajahnya.

"Hah? Yaa ampun. Aku ingat" tiba-tiba saja Winwin tertawa dengan sangat kencang membuat Jaehyun bergidik sedikit takut.

"Kau kenapa?" tanya Jaehyun memastikan bahwa didepannya ini masih sahabatnya bukan makhluk lain.

"Tadi ku pulang duluan karena mengingat bahwa bahan makanan ku sudah habis" ucapnya "dan lagipula, kemarin aku tak menangis karena kau membentakku. Aku tak sengaja mencolok mataku dengan jarimu" tambahnya dengan wajah polosnya.

Jaehyun yang mendengar penjelasan sang sahabat menghela nafas lega tetapi juga kesal karna sahabatnya ini telah membuat dia panik.

"Kau membuatku panik Winnie!" ucap Jaehyun dan ditanggapi dengan senyuman manis oleh Winwin. Tak mereka sadari bahwa degupan jantung dengan tempo menggila seperti ini terjadi saat mereka berdua b

"Maafkan aku, sudahlah. Mari kita keluar, kurasa kak Yuta sudah menunggu kita lama" Winwin memecahkan keheningan yang tercipta selama beberapa detik yang lalu dan segera melepaskan lengan Jaehyun yang masih memeluk pinggangnya.

Saat mereka telah sampai dapur, tidak ada tanda-tanda keberadaan Yuta tetapi ada secarik kertas diatas piring nasi goreng Yuta.

Hai Winwin, maaf tak mengabarimu jika aku harus pulang. Ku rasa kau sedang ada urusan dengan temanmu dan sangat penting. Jadi aku tak mau mengganggu kalian.

Oh ya, terimakasih untuk makan malamnya. Ku harap kita bisa makan malam berdua lagi haha.

Dan terimakasih nasi gorengmu, sangat enak!

Sampai jumpa lagi!

Wajah yang tadinya kusut karna Yuta menghilang tiba-tiba menjadi lebih cerah setalah membaca surat tersebut, dan tanpa sadar bibir tebalnya membentuk sebuah senyuman.

Jaehyun yang melihat sahabatnya senyum-senyum sendiri hanya dapat mendengus kesal. Entah mengapa dia sangat kesal melihat Winwin dekat dengan Yuta.

"Ada kah yang lucu dari surat itu? Mengerikan sekali wajahmu yang senyum-senyum sendiri" sindir Jaehyun membuat Winwin sadar dari lamunannya

"Tak usah pedulikan aku" balasnya tak mau kalah

"Kau suka dengan Yuta?" tanya Jaehyun to the point

"Tidak" jawab Winwin penuh keyakinan, dia sadar sejak awal hatinya sudah dipenuhi seseorang.

"Yakin?" Jaehyun makin memancing Winwin agar dirinya mendapat kebenaran mengenai Winwin dan Yuta

"Sangat yakin tuan Jung" Winwin mulai kesal dengan sifat keiingintahuan Jaehyun.

"Bagus. Karena menurutku, wajahku lebih tampan dari dia " ucapnya dengan tingkat percaya diri yang sangat sangat sangat tinggi.

"Yakin sekali kau ini" Winwin tidak mengerti, kenapa sahabatnya ini mempunyai kepercayaan diri yang berlebih

"Yaa harus yakin" ucapnya lagi. Kali ini Winwin tidak membalas perkataannya, Winwin hanya malas berdebat dengan Jaehyun yang tingkat pedenya se-dewa.

Keheningan melanda diantara keduanya yang sibuk dengan pikiran dan makanan masing-masing.

"Ekhm Winwin" ucap Jaehyun dengan suara husky-nya yang khas

"Iya?"

"Kau benar-benar berjanji tak akan pernah meninggalkanku?" tanya Jaehyun lagi, dia sangat takut jika sewaktu-waktu Winwin pergi meninggalkannya.

"Kau ini kenapa? Sejak tadi menanyakan pertanyaan yan sama"

"Kau hanya perlu menjawabnya Win" tanya nya lagi dengan tatapan intens kearah Winwin

"Winwin berjanji tak akan pernah meninggalkan Jaehyun" balas Winwin dengan senyuman lebar, Jaehyun yang mendengar jawaban Winwinpun tak kalah tersenyum lebar.

"Eum Jae, kenapa sedari tadi kau menanyakan pertanyaan yang sama untukku?" tanya Winwin penasaran, sebenarnya Jaehyun juga tidak mengerti tetapi ada firasat bahwa dia dan Winwin akan berpisah.

"Tidak apa. Hanya saja, ku merasa kita akan berpisah" ucapnya lirih tapi masih dapat didengar oleh Winwin.

"Tenang Jaehyunie, aku tak akan pernah meninggalkanmu" lagi-lagi senyum Winwin yang sangat menawan dapat menenangkan hati Jaehyun.

Janji yang entah akan mereka tepati atau tidak. Janji yang entah salah satu dari mereka akan ingkari. Atau kedua nya yang melupakan janji itu.

TBC~

YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang