10👻

1.6K 124 39
                                    

"Kau harus jaga diri disana, jangan sampai kelelahan, selalu kabari kami. Jangan sampai telat makan, minum susu yang sudah ku berikan, dan kalau ada waktu kami akan mengunjungimu" oceh Ten yang tak berhenti sedari tadi, bahkan tak sedikit orang yang melihat dia karena suara yang dikeluarkan cukup kencang.

Mereka sedang berada di airport, yap hari ini adalah hari dimana Winwin harus kembali untuk bertemu ibunya dan mungkin menjauh dari seseorang.

"Ten, bisa tidak diam sebentar saja? Kau tidak lihat, banyak yang menatap ke arahmu" Ten merenggut kesal, karna Taeyong mengganggu acara mari menasihati Winwin.

"Iya sayang, aku saja sampai tak mau mengakuimu sebagai pacarku" tukas Johnny asal dan mendapat tarikan yang kencang pada telinganya.

"Ya ampun kak, sudahlah" Winwin mencoba melerai sepasang kekasih absurd ini.

"Sudah Win, jangan pedulikan mereka" Taeyong menggenggam kedua tangan Winwin dan seseorang menekuk wajahnya kesal.

"Yongie~ aku juga mau seperti iru" rengek Yuta seperti uke cemburu, Winwin hanya terkekeh kecil melihat sebuah drama singkat sebelum dia pergi sedangkan Taeyong menatap tajam Yuta, yang ditatap sengaja menampilkan senyum tampannya -berusaha agar Taeyong luluh-

Ketika sedang asik bercanda, sebuah pengumuman akan keberangkatan pesawat dari Korea ke Kanada membuat mereka semua terdiam sedih.

"Win, berjanjilah bahwa kau akan kembali" Ten langsung memeluk Winwin hingga Winwin hampir terjengkang, Taeyongpun ikut bergabung dengan kedua sahabatnya itu.

"Win, terima kasih untuk semuanya" beberapa menit kemudian, Yutapun memeluk erat Winwin.

Bagaimanapun Winwin sudah menjadi sosok adik bagi dirinya, melalui Winwin dia tau bagaimana rasanya mendapat kasih sayang dari seseorang dengan tulus.

"Terima kasih juga kak" Winwin membalas pelukan Yuta tak kalah erat "Jangan pernah menyakiti Yongie hyung, dan berjuanglah hyungg" bisik Winwin, pelukannya pun melonggar menampilkan senyum manis Winwin.

"Eum Win, hati-hati ya" Johnny menghampiri Winwin mengusak pelan rambutnya, tiba-tiba Winwin memeluk tubuh tinggi Johnny dari samping membuat Johnny semakin gemas kepada pria manis yang seperti anak kecil ini.

"Terima kasih untuk semuanya, kak" ucap Winwin pelan tapi masih bisa didengar oleh pria tinggi itu.

"Sama-sama adik kecilku" balas Johnny sembari mengelus surai Winwin.

Jaehyun POV

Ahh sial, kenapa aku harus terlambat di mata kuliah ini. Karna memikirkan dia, aku tak bisa tidur semalaman.

Aku segera berlari menuju kelas setelah selesai memakirkan motor hitamku. Untung saja dosen killer ku itu belum datang, bisa-bisa aku bisa dapat masalah apalagi aku mahasiswa semester akhir.

Suara tawa, teriakan dan bisik-bisik terdengar jelas saat diriku memasuki kelasku itu.

Saat sedang menetralkan nafasku, seseorang menepuk bahuku dari belakang.

YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang