6. Gerombolan

37 5 0
                                    

Warning!

Part ini lebih panjang dibanding part yang lainnya.



Happy reading, gaes!

Cirebon, 10 Agustus 2016

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cirebon, 10 Agustus 2016

Author point of view

Dua hari sudah Seftri tidak masuk sekolah dan itu membuat seisi kelas bertanya satu sama lain. Padahal surat keterangan dari dokter sudah sampai di kelas Social Three sejak kemarin. Dan baru hari ini mereka semua meributkan masalah Seftri yang tengah sakit.

"Eh Seftri sakit apa, bre?" Tanya Fahlefi sambil menoel bahu Austin yang sedang main game.

"Amandelnya bengkak," jawab Austin dengan sedikit kesal karena diganggu oleh Fahlefi pada saat bermain game.

"Lo udah nengok?" Tanya Fahlefi lagi.

"Udah, kenapa?" Kini giliran Austin yang bertanya.

"Lo, kok, gak ngajak-ngajak anak kelas si?" Kata Fahlefi dengan nada sedikit sewot.

"Gue ada urusan penting sama dia, makanya gue cuma sendiri nengoknya. Kebetulan juga rumah gue gak jauh dari rumah dia." Austin memberhentikan bermain game dan meladeni Fahlefi yang sedang mengajak ngobrolnya.

"Ada urusan apa lo sama dia?" Tanya Fahlefi heran.

"Biasalah, Le." Celetuk Haufan yang baru saja duduk di sebelah Austin.

"Apaan si lo, nyambung ae!" Cetus Austin.

"Emang gak boleh ya? Kan banyak kabel." Haufan tersenyum dan membuat Austin beserta Fahlefi menatapnya jengah. Hobinya emang selalu buat kesal orang saja.

"Tau gak sih, Le, kemaren pas dia nengok Seftri, dia jadi nyamuk congek." Haufan terkekeh setelahnya.

"Lah emang kenapa? Dia dicuekin?" Tanya Fahlefi. Fahlefi emang kerjaannya suka nanya terus, jadi tolong dimaklumi.

"Iya, kan pacarnya Seftri Dateng nengokin." Ujar Haufan.

Fahlefi yang mendengarnya langsung teringat dengan apa yang dikatakan oleh Aldhila di BBM. Nyatanya benar Seftri sudah mempunyai pacar, kesempatannya untuk mendekati Seftri gagal. Tapi tidak apa-apa, selagi janur kuning belum melengkung, kesempatan menikung pun masih ada, batin Fahlefi. Dosa anjir!

"Jadi bener ya dia udah punya pacar?" Pertanyaan itu sontak membuat Haufan dan Austin menengok kearah Fahlefi.

"Lah kenapa emangnya Le? Lo kaget?" Kini giliran Haufan yang bertanya.

"Ya gimana gak kaget anjir, dia pacarannya diem-diem, gak cerita-cerita sama gue lagi. Gue juga awalnya kaget, Pan." Celetuk Austin dengan muka malasnya.

Social Three (1.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang