6; Aku Sayang Kamu

369 89 9
                                    

Minju

Pacaran dengan Seungmin seperti berteman dengan ketua kelas yang perhatiannya lebih terfokus pada urusan sekolah.

Oh ya, ada satu hal lagi.

Aku belum pernah dicium Seungmin. Kim selalu mendesak aku untuk membuat kontak pertama.

Asal tahu aja, Kim dan Hyunjin adalah penganut sejati public displays of affection. Keduanya sering tertangkap sedang sembunyi-sembunyi berpelukan di balik tangga. Kim sering melompat memeluk Hyunjin dari belakang untuk mengejutkannya, dan sebaliknya Hyunjin sering mendadak mendaratkan kecupan di pipi pacarnya. Namun, itu bukan berarti aku bisa seperti mereka.

Sementara Seungmin, dia bahkan jarang memegang tanganku. Bentuk perhatiannya adalah diskusi serius mengenai masa depan, membawakan barang-barangku, dan membukakan pintu. Satu tahun lalu, hal-hal tersebut memang cukup manis. Sekarang, hatiku rasanya menawar.

Pengakuan: aku bosan. Aku jenuh.

Mungkin juga itulah satu-satunya alasan aku sering menghindari topik yang sama dengan Daehwi. Karena jauh di dalam lubuk hatiku, aku setuju dengannya. Karena aku juga menginginkan cinta seperti yang dimiliki Kim dan Hyunjin.

Sekali lagi, aku bosan.

"Minju." Suara Seungmin yang berat memecah keheningan.

"Hmm." Aku menyahut, sibuk dengan buku yang kubaca.

"Laper. Bikin mi rebus, yuk." Aku mendongak dan menangkap pandangan Seungmin yang tersenyum.

Aku balas tersenyum, "Yuk."

Kami berjalan ke dapur. Seungmin merebus air, sementara aku merobek bungkus plastik mi rebus. Kami memasak dalam hening. Kalau boleh jujur, aku ingin sedikit kehangatanㅡsedikit percakapan walau hanya memasak sebungkus mi instan.

Namun, aku tahu Seungmin bukan tipe orang seperti itu, dan tidak ada gunanya berharap terlalu banyak.

Setelah beberapa menit yang terasa sangat lambat, akhirnya Seungmin bicara, "Kemarin Sabtu waktu ke kedai kamu dijemput sama Hyunjin?"

"Iya. Bukannya waktu itu dia udah bilang sama kamu?"

Seungmin mengangguk, "Nggak bosen sama Hyunjin?"

Aku terkekeh, "Nggak kok, malah kita ngobrol cukup seru. Ternyata, aku bisa juga ngobrol seru dengan orang lain selain Kim, kamu, dan Daehwi."

Seungmin tersenyum tipis, "Kata Hyunjin, kamu orangnya kocak juga."

"Hyunjin bilang begitu?"

"Yaah... dia bilang, cewek lo keren juga, Min. Dia suka Linkin' Park, dia suka komik kacangan, dan yang gue tau, dia sama-sekali nggak freak kayak yang orang-orang bilang." Seungmin meniru gaya bicara Hyunjin, dengan ekspresi yang dibuat-buat.

Aku tertawa sekarang sambil menyumpit mi yang masih panas,"Padahal, kan sebenernyaㅡ"

"Hush." Seungmin paling tidak suka kalau aku merasa terintimidasi seperti itu. Padahal, kan memang begitu adanya. Banyak orang yang menganggap aku aneh karena aku sulit diajak bicara.

Seungmin merengkuhku dalam pelukan longgar. Katanya, "Jangan merendahkan diri sendiri. Kamu bukan seperti apa yang orang lain bilang. Kamu adalah kamu."

Aku mengangguk. Aku mencium sedikit kekhawatiran, dan rasa protektif yang sering kali ditunjukannya.

"Aku tahu, kok." Pelukan dilepas, Seungmin beranjak ke luar membawa mangkuk mi.

Sebelum melangkah pergi, ia berbalik dan berkata, pelan, tetapi jelas, "Aku sayang kamu."

Kali ini, aku hanya membalasnya dengan senyuman.

12.05.2019

kasih semangat dong besok aku UAS :v

Empat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang