Hyunjin"Seungmin nggak bisa jemput gue, Hyunjin. Gue juga nggak bisa ke sana karena mobil dibawa Bokap." Kata Minju di seberang telepon.
Rencananya malam ini, Gue, Kim, Seungmin dan Minjoo mau ke kedai langganan kami berempat. Kedai cumi. Kami berempat sering sekali ngumpul di sana.
"Ohh...." Gue mangangguk-angguk mengerti.
Seungmin belum pulang dari bimbingan belajar mingguannya, dan Minju terpaksa menunggu jemputannya untuk ke kedai cumi.
"Kim juga masih di sanggar lukis. Dia bilang bakal nyusul sendiri." Sahut gue.
Minju terdiam. Gue bingung gimana caranya mengisi kekosongan itu. Sebenarnya, gue dan Minju nggak dekat. Gue kenal dia sejak dia pacaran sama Seungmin dan temenan sama Kim. Kami memang jarang mengobrol. Ketika berkumpul, Minju nggak banyak bicara.
"Gue jemput deh, ya?" Usul gue.
Yakin mau stuck selama beberapa jam dengan si kutu buku yang pendiam? Itu adalah pertanyaan pertama yang muncul di kepala sesaat setelah gue menawarkan diri.
Tapi, mau gimana lagi, gue udah terlanjur ngomong begitu.
"Ng, nggak apa-apa emangnya?" Tanya Minju.
"Menunggu nggak jauh lebih baik daripada bengong sendirian," ujar gue, berusaha menutupi kecanggungan, "kita nunggu Kim sama Seungmin di kedai aja, gimana?"
"Oke. Gue tunggu, ya."
Telepon ditutup. Gue meluncur ke rumah Minju. Melihat dia menunggu terkantuk-kantuk di teras.
Gue membunyikan klakson sekali,dia menyipit dengan ekspresi kaget, lalu bergegas masuk mobil. "Kita cabut duluan, nih? Nggak apa-apa Seungmin sama Kim?" tanyanya begitu gue mulai menyetir mobil ke luar kompleks perumahannya.
"Seungmin lebih gampang langsung nyusul dari pada balik buat jemput lo, dan Kim pasti seneng kita nggak ngaret seperti biasa." Jawab gue santai.
Dia tak berkata apa-apa lagi setelahnya. Untuk mengisi kekosongan yang mulai terasa aneh, gue memasukkan sekeping CD Green Day koleksi lama ke CD player. Gue jarang dapat kesempatan untuk muter CD itu karena Kim selalu mengeluh bahwa musik sejenis itu bikin dia sakit kepala.
Gue sempat melirik Minju sekali, mau tahu apa dia akan berkomentar dengan pilihan gue.
"Wah, 'Minority'," tiba-tiba dia nyeletuk begitu single favorit gue bermain, "udah lama nggak denger lagu ini."
"Suka?"
"Suka," jawabnya simpel, "pencerahan pada dunia musik."
"Lagu Green Day mana yang lo suka?" Gue iseng bertanya sekaligus mengetes. Kadang, orang sering mengaku menyukai sesuatu tetapi nggak benar-benar menyukainya.
"Lebih suka lagu-lagu awalnya, tahun sembilan puluhan. Kayak album Kerplunk dan Dookie."
Hm. I'm impressed.
Gue bertanya lagi, "Terus, suka band apa lagi?"
Dia mengangkat bahu, "Blink 182. Aerosmith. Linkin' Park. Banyak."
Gue kagum. Nggak banyak cewek yang suka lagu punk. Cewek-cewek yang gue kenal suka lagu top balad mendayu-dayu. Gue pun bilang begitu kepada Minju.
"Semua orang punya apresiasi musik yang berbeda. Bukan berarti genre itu jelek, atau sebaliknya. Namanya juga selera." jawabnya.
Gue mengangguk,"Keren juga filosofi lo."
Dia tersenyum, menerima pujian itu. Gue meraih sekotak rokok dari kantong dan menyulut sebatang. Kim benci kalau gue merokok, katanya nggak baik untuk kesehatan. Tapi menurut gue, rokok adalah salah satu bentuk terapi untuk menghilangkan stres.
"Nggak apa-apa kan, gue merokok deket lo?" Gue bertanya, takut kalau Minju juga benci asap rokok.
Tapi dia menggeleng, "Nggak, lanjutin aja."
Lagu Green Day masih terputar, gue dan Minju sama-sama nyanyi. Ini pertamakalinya gue denger seorang kutu buku sepertinya bernyanyi.
Ternyata, Minju sosok yang seru juga.
"Ternyata lo asik juga, ya?" ucap gue yang hanya dijawab dengan tawanya.
•
•
•
secuil momen hyunjin-minju, buat kalian yang kangen momen mereka 😉
aku tahu ini kurang greget banget tapi chapter2 selanjutnya pasti lebih banyak momen mereka soalnya ini belum tiba di konflik 😁
11.06.2019
![](https://img.wattpad.com/cover/185599835-288-k204389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Hati
Fanfic[Completed] Hwang Hyunjin, Kim Seungmin, Kim Hyunjin, Kim Minju. #1 Minjoo [05.06.2019] Started : 9 Mei 2019 End : 24 Mei 2019 ©2019, fraideyy