O3

1.3K 196 14
                                    



Happy Reading!

"bangun woi." pagi-pagi gini ada yang neriakin gue dikamar suruh bangun, ganggu banget.

"apaan sih pah, masih pagi ini." keluh gue dengan mata yang masih tertutup.

"papah-papah, buka mata makanya y/n." suruh orang yang ada di hadapan gue.

pas gue melek itu ternyata bukan papah, tapi itu peter. ngapain dah jam segini?

"ngapain astaga? masih pagi, lagian juga hari ini kan libur." omel gue sambil mengumpulkan nyawa

"hey, calmdown." peter melemparkan senyum ke gue, spontan gue langsung nutupin wajah gue menggunakan bantal.

"kenapa muka lo?" tanya peter

"gak, gakpapa." gue mengalihkan

"coba sini gue liat." muka gue sama peter deket banget dikit lagi nempel.

"pet apaan sih." gue menangkis tangan nya.

"anjir nge-blush lo ya, hahaha." peter ketawa ngakak.

"tau ah gue mau mandi." gue berjalan ke arah kamar mandi, tapi peter nahan tangan gue. "mandi bareng kuy." ajaknya bercanda.

"enak aja lu goblok." gue melepaskan tangan peter, lalu masuk ke kamar mandi.

keluar kamar mandi gue ngeliat peter yang masih duduk di kasur gue sambil main handphone.

"FUCK– PETER WHAT ARE YOU DOING HERE?" teriak gue dengan sarkas.

"ASTAGA-ASTAGA." dia langsung keluar kamar gue, masalah nya tadi gue cuman pake handuk doang.

selesai ganti baju gue kebawah buat sarapan, dan pas banget gue baru duduk, eh om tony dateng.

"hey, do you guys see my boy?" tanya om tony, shit padahal beberapa menit yang lalu dia keluar dari kamar gue.

"ehm dia cuman ninggalin ini doang." ucap mamah sambil menunjukan handphone peter yang tertinggal.

"akh- kemana anak itu?" om tony mulai panik

"tony calmdown, pasti dia cuman keluar." ujar papah. soal nya om tony ini kalo lagi frustasi tuh ngeri gitu.

om tony tau banyak orang yang ingin merebut anak nya itu, atau bahkan membunuh nya?

tidak lama ada suara mobil sport di depan rumah, dan gue yakin itu peter. ya dan tak salah lagi, orang yang baru membuka pintu mobil barusan itu adalah peter. gue segera lari terus meluk peter.

"hey, what happened?" peter bingung saat gue peluk dia.

"lo jangan suka ngilang gitu kek." omel gue.

"sebenernya tadi gue beli makanan." dia senyum manis.

"astaga peter, kemana aja kid." om tony memeluk anak tunggal nya itu.

"cuman beli ini makanan, astaga." dia menunjukan makanan yang ia beli.

setelah insiden itu peter kembali ke rumahnya, gue duduk di kolam berenang.

"eh jomblo ngapain?" tanya peter yang menghampiri gue. balik lagi nih anak.

"anjir, kayak lo kagak jomblo aja."

"kita udah temenan berapa tahun sih?" tanya peter sambil menatap langit.

"udah lama banget sampai gak bisa di hitung." jawab gue

"udah lama banget ya." ujar peter dengan nada serius, kita tatap tatapan lama.








dan gak lama,






"ngapain lo bocah?" om tony dan papah menghampiri kita berdua, shit.

"itu ada sesuatu di mata peter." ucap gue bohong, peter melotot ke arah gue.

"bohong kali ah." ucap mamah dan tante pepper yang menghampiri kita juga, astaga.

gue sama peter hanya bisa menunjukan muka datar

"kalian tahu?" tanya om tony.

"gak dad, kita tempe." jawab peter.

"daddy serius pet." om tony mulai tegas

"maaf dad." peter menunduk.

"kita bakal pindah ke new york." yuhuu, fyi sekarang kita tinggal di daerah malibu

"cepet beres-beres." suruh papah.

"but–" peter berhenti jalan.

"ya?" tanya om tony.

"k-kita bakalan tetep tinggal b-bersama kan?" tanya peter ragu.

"gak." denger pengucapan om tony gue langsung sedih, ya masa gue pisah sama peter kan enggak banget anjir

"gak sebelahan, tapi satu tempat." denger itu gue langsung lari ke kamar buat rapihin semua barang gue.

disaat gue lagi rapihin barang ada yang ngetuk kamar gue

tok tok tok.

"masuk aja." suruh gue

"y/n tau gak, WHAT THE FU–"








"y/n tau gak, WHAT THE FU–"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






tbc.

Before, Peter Parker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang