🐯PART 11🐰

9.5K 647 85
                                    

Warning! Part ini aku ketik sekitar 2500+ kata, so bacanya nyantai aja. Kalo perlu baca sambil denger musik yang lembut biar ena bacanya hehe :) Enjoy! 💋

❤💜❤

"Jimin-ssi, pakai selimut ini. Cuaca malam ini benar-benar dingin dan pemanas di kamarku pun kurang berfungsi dengan baik sejak kemarin. Jadi pakailah!" Jungkook menyodorkan selimut putihnya pada Jimin.

"Tidak, kau saja yang pakai. Lagipula aku sudah memakai sweater hangatku." Tolak Jimin di sofa kamar.

"Ayolah. Aku tak mau mengambil resiko kalau kau sakit hanya karena menginap di rumahku."

Jimin akhirnya bangun dari sofa dan berjalan menuju kasur di mana Jungkook berada. "Kau tak usah khawatir. Lebih baik selimut ini untukmu saja. Pakailah dan tak usah memikirkanku." Kemudian tangannya mengambil selimut itu dan menggulungnya sampai menutupi setengah tubuh Jungkook.

"Tidurlah, sekarang sudah larut. Anak kecil tak baik tidur terlalu malam." Lanjutnya terkekeh seraya mengusap-usap surai hitam Jungkook dengan halus.

Kening Jungkook langsung berkerut kemudian disusul dengan tatapan matanya yang sedikit melotot, seperti kelinci kecil yang tengah marah pada anak itik. "Jimin-ssi~"

Jimin tertawa renyah, "Baiklah, baiklah. Aku tak akan memanggilmu dengan sebutan itu lagi. Sekarang tidurlah."

Jungkook pun memposisikan tidurnya senyaman mungkin, mengingat kaki kanannya sedang terluka dan tak ingin memperburuk keadaan dengan posisi tidur yang salah. Sedangkan Jimin kembali ke sofa berukuran sedang dan berbaring di sana sambil memainkan ponselnya sejenak sebelum tidur.

❄❄

"Hey awas! Kau harus hati-hati Jungkook, kakimu bisa patah nanti."

Taehyung berlari cepat menuju kamar sebrang dengan wajah panik. "Kau ini sedang apa, eoh?"

"A-aku ingin buang air kecil. Aku sudah tidak tahan sejak tadi." Tanpa disadari wajahnya merengut, yang justru terlihat seperti anak kecil di mata Taehyung.

"Setidaknya kau meminta bantuan orang lain untuk menuntunmu ke kamar mandi, bukan pergi seorang diri seperti ini." Tangannya memegang erat lengan Jungkook, membantunya berdiri dengan benar di depan kamar mandi. "Lagipula, di mana Jimin pagi-pagi begini? Apa dia sudah pulang?"

"Tidak, dia belum pulang. Jimin bilang, ia ingin membeli sarapan di luar." Jawabnya pelan.

Taehyung memutar matanya dan menghela napas, "Baiklah. Apa kau masih ingin buang air kecil sekarang? Sini, biar kubantu." Ia langsung merangkulkan lengan Jungkook ke bahunya. Tapi dengan cepat Jungkook langsung menolak.

"Ah tidak, hyeong. Aku tidak mau buang air kecil dilihat orang lain. Ma-maksudku, ditemani olehmu." Putusnya tiba-tiba.

"Lantas, apa kau ingin buang air kecil di sini, eoh? Bukankah kau tadi bilang sudah tidak tahan lagi?"

"I-iya, tapi--"

"Ah, kutahu. Kau hanya ingin ditemani oleh Jimin kan? Ck, benar-benar pasangan yang loyal. Kalau begitu tunggu saja pacarmu itu kembali dan minta antar padanya."

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang