🐯PART 10🐰

9.3K 601 48
                                    

Sorry baru update hehe :)
Enjoy! 💋

❤💜❤

"O-oh, Jimin.. kenapa rasanya sakit sekali.."

"Bersabarlah, Jungkook-ssi. Sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang. Kau tenang saja. Percayalah padaku, hm?"

"Sungguh, ini pertama kalinya aku seperti ini."

"Kau tak usah khawatir. Kalau kau merasa sakit, lampiaskan saja padaku. Kau bisa menjambak rambutku sesuka hatimu."

Sial. Apa katanya barusan? Lampiaskan saja padanya? Jambak rambutnya sesuka hatinya? Cih, sekalian saja jambak rambut blondenya itu sampai botak!

Menjijikkan sekali.

Apa dia tidak punya perasaan? Membuat Jungkook merasa kesakitan seperti itu. Ya, aku tahu. Memang setelah rasa sakit itu selesai, akan berganti menjadi rasa..

Ah entahlah, aku pun belum pernah merasakannya dan tak akan pernah mencobanya kalau bukan bersama orang yang tepat.

Jimin itu..

Aish..! Kenapa harus Jungkook, adikku?! Maksudku, adik tiriku. Kenapa bukan orang lain yang menjadi pemuas nafsu berahinya itu? Kenapa harus Jungkook, eoh?!! Menyebalkan sekali.

Aku bukan cemburu. Sekali lagi kukatakan, aku bukan cemburu padanya!

Hanya saja, aku kasihan pada Yoongi yang sejak dulu digadang-gadangkan menjadi pasangannya itu, akan dibawa kemana hubungan mereka? Ke tepi jurang??

Dasar tukang tebar pesona!

Rasanya jari-jemariku ini gatal ingin mencabik-cabik kulit wajahnya sampai rusak. Supaya tak ada lagi Jimin si pendek bermata sipit tukang tebar pesona itu! Cih.

Entah kenapa hatiku terasa tertusuk ribuan jarum yang sangat tajam nan lancip? Apalagi mendengarnya meringis sakit seperti itu. Sungguh, rasanya jantungku seperti dibakar di atas tungku panas yang apinya bergejolak seperti jahanam.

Argh, Jungkookku!

Oh, tidak. Maksudku.. Jungkook, adik tiriku.

Ku terus saja hilir mudik di kamarku. Bingung apa yang harus ku perbuat. Aku rasanya ingin mendobrak pintu kamar Jungkook dan menghentikan pergerakan iblis pada si bayi. Ya benar, bayi kelinci yang wajahnya amat menggemaskan itu. Aku ingin menolongnya dari si liar Park Jimin!

Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, untuk apa aku tolong? Pasti sebelum mereka melakukan hal itu, keduanya sudah saling bersepakat. Kecuali, si Jimin memaksa Jungkook untuk melakukan itu dengannya. Tak mungkin kan si pendek itu memaksa Jungkook untuk berse--

"Oh.. Jimin-ssi, apa yang kau lakukan?! Ra-rasanya.. rasanya sakit sekalii~"

Hey, apa itu teriakan Jungkook? Dasar pemuda mesum! Byeontae-ya!!

"Yak! Persetan kau, Park Jimin! Apa yang kau lakukan pada adikku, eoh?!" Teriakku dalam kamar.

Tanpa berlama-lama lagi, aku langsung merusak pintu kamar Jungkook dengan kaki kananku dalam satu hentakan.

"Yak! Apa yang kau--"

Aku diam seribu bahasa. Aku tercengang bengang di pintu yang engselnya sudah rusak setelah ku dobrak tadi.

"Hyeong. Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau mendorong pintu kamarku seperti itu?" Tanya Jungkook dengan wajah bingungnya di atas sofa kamar.

"Taehyung-ah, apa kau sehat?" Ujar si pendek itu dengan nada mengejek.

"A-apa kalian tidak..?" Aku meringis sebal. "Lupakan. Anggap saja yang tadi itu aku sedang melatih otot kakiku. Jadi maaf Jungkook, aku sudah merusak pintu kamarmu."

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang