Hyewon adalah siswa baru di SMA Angkasa 48. Dirinya memasuki sekolah ini karena kata orang tua sepupunya, Jang Wonyoung itu akreditasinya tinggi.
Tetapi Hyewon tidak mengetahui perihal sekolah yang memiliki segudang kisah mistis. Dia hanya pernah sekali diceritakan oleh Wonyoung kisah yang pernah dialaminya.
Hyewon memasuki ruangan guru kesiswaan, setelah itu dia dipersilahkan memasuki kelas 2-12 yang berada di lantai 3.
Dirinya berjalan pelan pelan sembari melihat kesana kemari, memperhatikan seluk beluk sekolah barunya yang bisa dibilang besar dan elegan, tetapi ada unsur seramnya juga.
"Capek juga ya," gumam Hyewon, kemudian dia merogoh tasnya untuk meminum air yang dibawanya dari rumah.
Hyewon duduk sebentar, lalu ada dua orang siswa yang berlari di hadapannya dan hampir menyenggol Hyewon.
"Aduh maaf ya gak sengaja," katanya. Hyewon cuman ngangguk sambil senyum kecil.
"YA YA YA CHOI YENA! AHN YUJIN!"
Hyewon menatap seseorang yang akan menyusul dua orang tadi, tapi bukannya mengejar Yena dan Yujin, dia malah berhenti di hadapan Hyewon.
"Gua gak pernah ngeliat lo perasaan?" Tanyanya to the point.
Hyewon senyum kaku, "Iya, gua murid baru soalnya."
"Oohh? Gua Yuri, semoga hari lo menyenangkan, gua nyusul mereka dulu ya," Yuri memperkenalkan dirinya dan langsung pergi sebelum dijawab oleh Hyewon.
Akhirnya Hyewon berada di lantai 3. Kooridor terlihat sepi, bahkan Hyewon sempat melirik ke arah lapangan dan benar benar sangat tinggi.
Hyewon melirik ke arah jam, "Pantesan aja sih sepi lagi jam belajaran soalnya."
Kelas yang berada di lantai 3 tidak terlalu banyak, dimulai dari kelas 2-7 sampai dengan 2-12.
Sejauh mata memandang, Hyewon dapat melihat di ujung lantai 3 ada plang bertuliskan 2-12.
"Oh jadi ini kelasnya? Jauh banget ya," batin Hyewon.
Sesampainya di depan kelas itu, ada rasa ragu yang menyelimuti Hyewon ketika dia hendak membuka pintu kelasnya.
Hyewon merasa seperti ada yang salah, tapi dia harus masuk kelas atau dia akan tertinggal pelajaran.
Baru saja Hyewon hendak menyentuh kenop pintu, tiba tiba ada yang meneriakinya sambil berlari menghampirinya.
"JANGANNN!"
Hyewon menoleh ke kanan, dia menurunkan tangannya dan menatap gadis yang baru saja sampai di hadapannya dengan postur kecil.
"Hosh..., jangan," ucapnya dengan napas tersengal.
Hyewon ketawa pelan, "Kenapa ya?"
Nako menggeleng pelan, "Lo mau mati?"
Sekarang senyuman Hyewon menghilang begitu saja, "Maksud lo?"
"Coba liat ke kiri lo tuh."
Hyewon menoleh kembali ke arah kelas yang tadi, namun yang ia temui sekarang adalah ujung lantai 3 yang tak berpagar. Ketika seseorang melewatinya maka dia dipastikan akan mati terjun bebas.
"Loh ko—"
"Lo pasti dikibulin," kata Nako.
"Hah siapa yang ngibulin? Jelas jelas wakasek ngasih gua kelas 2-12 kok," sahut Hyewon kemudian menyodorkan kertas kepada Nako.
Nako menggeleng pelan, "Lo kelas 2-2, bukan 2-12."
Hyewon melotot, kemudian menatap kembali kertas tersebut secara seksama.
Dan benar saja, dirinya bukan dikelas 2-12, melainkan kelas 2-2.
"Tapi ta—"
"Pasti ada yang minta tumbal, ah udah ayo turun aja, lagian lo sekelas sama gua," ajak Nako sambil menggeret tangan Hyewon untuk menjauh dari tempat mengertikan seperti itu.
Hyewon hanya pasrah saja, kemudian Hyewon baru sadar sebenarnya saat di kelas 2-10 itu sda peringatan untuk tidak pergi terus ke ujung lantai 3 karena masa perbaikan belum dilakukan.
"Kok lo tau gua di sini?"
"Temen gua ngasih tau, dia mau nyelametin tapinya dia ada ulangan," jawab Nako.
Hyewon merinding tiba tiba, "Nama lo siapa ya btw?"
"Ohiya lupa. Nama gua Nako."
"Oke Nako..., tapi kok...?"
Nako melirik ke arah Hyewon dan dia seperti paham.
"Gak usah dipikirin, itu cuman sementara karena dia udah jadiin lo target, asalkan lo gak balik ke lantai 3 lagi setelah jumat kliwon nanti, gak masalah."
Seharusnya Hyewon mendengarkan dan tidak menganggap remeh apa yang Wonyoung ceritakan waktu itu tentang toilet lantai 3.
Kali ini bukan toilet, melainkan kelas tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
twelve | izone
HorrorSetiap sekolah tentu saja memiliki kisah tersendiri di dalamnya, salah satunya adalah SMA Angkasa 48. Karena jumat kliwon semakin dekat, katanya, kisah mistis itu bersangkutan dengan dua belas dan memang ada 12 kisah yang telah tersebar. Hal ini ten...