[12] cermin

4.4K 789 30
                                    

Ini sudah hampir hari - H nya ulang tahun sekolah SMA Angkasa 48, siswa siswi yang menjadi panitia semakin sibuk.

Bahkan Chaeyeon sebagai petugas unit kesehatan pun menjadi salah satu yang tersibuk.

Salah satu acara di ulang tahun sekolah mereka kali ini adalah memamerkan barang antik. Jadi di SMA Angkasa 48 itu banyak barang barang yang antik dan juga bernilai tinggi, selain itu, tema sekolah mereka juga tentang klasik.

Beberapa dari mereka bersama sama mengeluarkan beberapa barang antik yang sengaja di simpan di dalam gudang khusus, tidak di pajang di dalam museum sekolah karena kisah mistisnya yang pernah mencelakai beberapa siswa di sana.

Eunbi sang ketua osis sekaligus ketua panitia itu memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan segalanya karena besok acara sudah di mulai dan mereka semua harus menginap di sekolah.

"Yujin sama Yena lo temenin Chaeyeon angkat cermin yang ditutup kain itu ya," pinta Eunbi.

Yena terdiam, dia jadi ingat sesuatu mengenai cermin mistis gudang sekolahnya, "Gak mau! Geter gua Bi."

"Geter apanya sih Na itu cermin ringan kok paling," sahut Yujin sambil ngeledek.

"Gak ringan goblok kalo ada orang di dalemnya," sahut Yena sampai mulutnya monyong monyong.

Orang orang yang ada di ruangan osis itu semuanya terdiam, termasuk Chaewon, Hitomi, Wonyoung, Yuri, dan Hyewon yang tadinya asik berdiskusi.

"Di dalem cermin ada orang?" Tanya Yujin terheran heran.

Yena diem, "Gak papa kampret. Udah minta yang lain aja Bi tuh anak buah lo banyak kan."

Eunbi cuman geleng geleng kepala terus nyuruh si Hyewon bantuin. Hyewon mah pasrah aja sih ya.

Yena langsung duduk di sebelahnya Yuri terus langsung dikerumbunin sama Wonyoung, Chaewon, dan Hitomi.

"Buset maksud lo apaan anjir di dalem cermin ada orang!?"











👻👻👻











Selama perjalanan menuju gudang mereka banyak bacot banget, apalagi si Yujin berisik.

"Beberapa hari yang lalu sumpah dah gua ngeliat hantu di langit langit perpus," celetuk Yujin dengan gaya cerita yang sok dihebohkan.

"Gimana bentuknya deh?" Sahut Hyewon.

"Iya gimana coba kan di langit langit?" Timpal Chaeyeon.

"Jadi tuh dia merayap di langit langit, terus kepalanya muter balik dong anjir alias muter 180 derajat!!!"

Chaeyeon ketawa geli, "Itu mah gara gara lo bandel."

"Nah kan! Gua aja kemarin hampir mati gara gara terjun dari lantai 3."

Mereka sudah berada di depan pintu gudang terdiam ketika mendengar Hyewon mengungkapkan pengalamannya, padahal dia sendiri siswa baru.

"Haha? Gimana maksudnya kok bisa?" Tanya Chaeyeon.

Yujin asik membuka pintu yang masih terkunc, kemudian masuk dan hampir terbatuk batuk karena debu.

"Iya, jadi waktu itu katanya gua masuk kelas 2-12, ke atas lah gua, terus pas mau masuk ke dalam kelas langsung ditahan sama si Nako dan gua kaget dong tiba tiba kelasnya gak ada lagi cuman nyisain yang gak ada pagernya," jelas Hyewon.

"Serem ih," sahut Chaeyeon.

Chaeyeon dan Hyewon sudah masuk ke dalam gudang, di sana banyak barang barang yang tertutupi oleh kain putih.

"Ini cermin yang mana coba?" Cicit Yujin.

Chaeyeon kembali mengingat perkataan Eunbi sebelumnya, "Oh iya di cermin itu ada 12 permata berlian."

"Buset berlian?" Tanya Yujin.

"Iya beneran."

"Tapi gimana ngeceknya? Apa kita buka satu satu?" Tanya Hyewon.

"Mau gak mau, kita misah aja lo ujung sana Jin, gua bagian sini, Hyewon di sana," perintah Chaeyeon dan langsung disetujui oleh mereka.

Chaeyeon membuka kainnya satu persatu, ada barang yang menurutnya untuk apa ditutupin?

Contohnya kerangka tengkorak yang memiliki noda..., darah?

"Hah?" Gumam Chaeyeon sambil menatap darah tersebut secara seksama.

Kemudian Chaeyeon beralih ke sebelahnya, dibuka dan kini dia mendapati cermin yang dicari.

Chaeyeon memperhatikan cermin tersebut dengan intens, memang benar terlihat banyak memiliki makna seni.

Secara perlahan tangan Chaeyeon bergerak untuk mengusap kaca tersebut namun langsung di tarik oleh Hyewon menjauh dan Yujin dengan kecepatan kilat menutup cermin tadi.

"Loh kok ditarik keluar sih!? Kan udah dapet cerminnya?" Pekik Chaeyeon.

Hyewon tidak menggubrish ucapan Chaeyeon, "Udah belum Jin?"

Yujin mengacungkan jempolnya, "Udah sist. Ayo lapor Eunbi pameran ini dibatalin aja."

Sementara Chaeyeon dari tadi bertanya tanya maksudnya mereka apa.

Hyewon yang semula menggenggam tangan Chaeyeon tiba tiba ditepisnya.

"Maksud kalian apaan sih? Kan tinggal di bawa ke auditorium?" Tanya Chaeyeon dan sudah hampir berbalik arah.

"Jangan gegabah," sahut Hyewon.

"Iya Chaey jangan."

Chaeyeon menghentikan langkahnya, "Ya makanya kasih tau maksudnya apaan!?"

Hyewon menatap Yujin dan mereka berdua kayak segan buat nyeritainnya.

"Jadi tadi gua ngeliat tangan lo kayak ada yang narik dan tangan itu..., berasal dari dalam cermin," kata Hyewon pelan.

Chaeyeon langsung terdiam, "Hah? Tapi gua cuman ngeliat diri gua sendiri."

Yujin mengusap tengkuknya, "Iya gua tau. Tapi seriusan gua yang ngeliat dari jauh aja ketakutan sendiri gara gata tangan lo ditarik dan yang narik itu tangannya serem banget kayak kena luka bakar."

Seharian itu Chaeyeon cuman bisa terdiam sambil memikirkan perkataan Hyewon dan Yujin yang sangat teramat menyeramkan.

Padahal besok mereka yang menjadi panitia harus menginap di sekolah dan hari itu bertepatan dengan jumat kliwon.

twelve | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang