Hitomi menggerang kesal, ini semua karena kecerobohannya yang menyebabkan Tupperware kesayangan bundanya itu tertinggal di kelas.
Masalahnya adalah, hari ini libur.
Hitomi dimarahi oleh bundanya habis habisan setelah ditanya mana botol berwarna ungu itu. Kemudian siang ini dia merencanakan untuk pergi ke sekolah di temani oleh Chaewon.
"Bisa kan Won?" Tanya Hitomi.
"Bisa, tapi jam 11 atau jam 12an aja ya? Soalnya kalo pagi gua masih beres beres."
Sebenarnya Hitomi ragu, tapi dari pada bundanya semakin marah dia harus pergi mengambilnya sesegera mungkin sebelum hilang, "Oke Won."
Sambil menunggu jam 11, Hitomi berpikir keras, otaknya lagi gelut.
"Semoga kali ini kisah mistis itu salah...," gumam Hitomi.
👻👻👻
Hitomi sudah menjemput Chaewon, mereka sedang menuju rumah pak satpam yang memegang kunci gerbang sekolah maupun kelas.
"Seriusan kalo kita pinjem bakalan dipinjemin?" Tanya Hitomi.
Chaewon mengangguk, "Iya seriusan, gua dulu pernah kok."
Mereka berdua sudah sampai di rumah pak satpam itu, kemudian Chaewon mengetuk pintunya pelan.
"Permisi pak."
Pak satpam itu sangatlah gercep, jadinya sekali diketuk udah dibukain aja pintunya.
Wajah pak satpam sedikit terkejut, "Iya ada apa nak?"
"Apakah kami boleh pinjam kunci gerbang sekolah, kooridor utama, dan kelas 2-3 pak?" Tanya Chaewon dengan sopan.
"Untuk apa? Bukannya hari ini libur ya?"
Hitomi hanya bisa diam di belakang Chaewon, "Jadi gini pak..., barang saya ada yang tertinggal di dalam kelas dan barang itu sangat dibutuhkan. Saya janji setelah selesai saya langsung pulang."
Awalnya pak satpam itu tak percaya, namun melihat wajah Chaewon yang nampak memelas begitu juga dengan Hitomi, terpaksa pak satpam meminjamkan kuncinya.
"Ya udah sebentar."
Pak satpam masuk sebentar, kemudian Hitomi dan Chaewon bersorak ria tapi dalam diam biar gak berisik.
"Ini," pak satpam menyodorkan beberapa kunci, "Kunci kooridor utama gak bisa dikasih, lewat samping aja itu terbuka di sana."
Chaewon menerima kunci tersebut dengan antusias, "Siap pak!"
Baru saja mereka hendak berbalik, tiba tiba pak satpam memanggilnya lagi.
"Hati hati, apalagi hari ini cuacanya sangat mendung dan juga gelap. Jangan menegur sesuatu yang menurut kalian tidak masuk akal, paham kan?"
Walaupun sebenarnya keduanya tak terlalu paham apa maksudnya, tapi mereka tetap mengangguk saja supaya lekas pergi ke sekolah.
👻👻👻
Pak satpam itu benar, cuaca di area sekolah benar benar gelap, padahal hari itu sedang siang namun suasananya menjadi sangat mencekam.
Chaewon terdiam di depan gerbang sekolah, "Mi ini seriusan kita mau masuk berdua doang?"
Hitomi terdiam juga, "Harus Won, kalo enggak kepala gua entar dipenggal sama bunda."
Gembok gerbang sudah dibuka, suara besi tua dari yang berdecitan terdengar jelas, demi apapun suasana menjadi menyeramkan.
Mereka berdua berjalan mepet mepet gitu, padahal kalau lewat samping tangga menuju kelas mereka lebih dekat, tapi entah mengapa mereka berjalan terasa sangat lama.
Baik Hitomi maupun Chaewon dapat bernafas lega ketika sudah memasuki kelas dan menemukan Tupperware di loker meja.
"Mi? Udah kan? Ayo balik," ajak Chaewon dengan pelan.
Hitomi mengangguk kemudian dia terpaku pada jendela kelasnya yang terbuka lebar.
"Aneh? Bukannya kalo hari libur jendela pasti ditutup?"
Salah, Hitomi salah besar menegur jendela itu, padahal hanya dalam hati.
Hitomi terbujur kaku, sedangkan Chaewon di belakangnya udah panik berat.
"W-Won..., s-sekarang jam b-berapa?" Tanya Hitomi terbata bata.
Tangan Chaewon bergetar, kemudian melirik ke arah jamnya, "J-Jam 12."
"Mampus."
Tiba tiba, kaca jendela yang terbuka tadi mengair sebuah darah, padahal hari sudah hujan otomatis darah tersebut seharusnya hilang.
Namun bukannya hilang, darah tersebut semakin mengalir deras dan hampir menutupi seluruh kaca jendela.
"Mi? Lo kenapa Mi?" Tanya Chaewon khawatir karena Hitomi tak bergerak sedikitpun.
"D-Darah...," tunjuk Hitomi ke arah jendela.
Seketika Hitomi pingsan dan Chaewon berteriak histeris.
Chaewon berusaha membangkunkan Hitomi dan kini dia merinding ketika dirinya merasakan ada sepasang mata yang menatapnya dari sudut kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
twelve | izone
HorrorSetiap sekolah tentu saja memiliki kisah tersendiri di dalamnya, salah satunya adalah SMA Angkasa 48. Karena jumat kliwon semakin dekat, katanya, kisah mistis itu bersangkutan dengan dua belas dan memang ada 12 kisah yang telah tersebar. Hal ini ten...