[1] toilet lantai 3

9.3K 1.2K 170
                                    

Desas desus yang beredar di SMA Angkasa 48 sudah menyebar dengan cepat, padahal Wonyoung adalah salah satu murid kelas 10.

Katanya, toilet lantai 3 sengaja ditutup karena pernah ada yang bunuh diri di sana gara gara hamil diluar nikah. Sekolah bilang karena ada perbaikan.

Tapi sebenarnya ada salah satu bilik yang masih bisa dipake, cuman jarang banget ada yang mau kesana, bisa bisa ntar malah ketemu hantu yang dibicarain anak anak.

Setiap jam 12 malam, kalau kita berada di sekolah maka 'dia' akan menunjukkan bagaimana caranya dia bunuh diri.

"Maksud lo apaan?"

"Seluruh kisah mistis di sekolah kita itu selalu ada hubungannya dengan dua belas."

"Hah? Seriusan?"

"Iya. Macam macam kisah mistis di sekolah ini. Gua aja berdoa terus supaya gak menjadi salah satu korban dua belas mistis itu."

"Ahaha gua gak percaya."

"It's okay. Tapi gua gak mau ikut ikutan ketika lo merasakan hal dari salah satunya."

Wonyoung cuman terkekeh mendengar omongan salah satu temannya yang bernama Chaewon dan Hitomi. Wonyoung bukanlah anak yang penakut, jadi dia biasa aja gitu.

Bukannya menantang, tapi Wonyoung kebetulan lusa Wonyoung akan menginap di sekolahannya dan melakukan jurit malam karena dia akan menjadi anggota osis.

Jadi, Wonyoung hendak membuktika kalau kisah mistis toilet lantai 3 itu salah besar.





👻👻👻





"Wony mau kemana lo?" Tanya Chaewon heran karena melihat Wonyoung yang hendak pergi keluar dari kelas sendirian dan hanya menggunakan sebuah senter.

"Jalan jalan aja sih, kenapa?"

"Gak boleh jalan jalan Wony, sekarang waktunya tidur, lo tau kan?" Wonyoung mengangguk paham.

"Iya tau, tapi gua jalan jalan sebentar aja. Asal lo tutup mulut semuanya bakalan aman," kata Wonyoung.

Chaewon yang sudah siap hendak tidur itu hanya diam terpaku karena Wonyoung tak mendengarkannya sama sekali.

Wonyoung mengintip terlebih dahulu, dia hendak memastikan kalau gak ada anak osis yang sedang berjagaan.

Karena jurit malamnya jam 1, dia ada waktu setengah jam sebelumnya buat menelusuri toilet lantai 3 itu.

Setelah dirasa aman, Wonyoung mulai melancarkan aksinya. Saat ini seluruh kooridor di sekolahan di matikan lampunya agar para peserta tidur.

Wonyoung agak kesusahan, dia berusaha menaiki tangga yang sangat gelap, tidak ada penerangan sedikitpun. Karena kalau dia menyalakan senternya sekarang bakalan ketahuan.

Saat ini Wonyoung sudah sampai di lantai 2. Dia melirik ke kanan dan ke kiri. Benar benar gelap, tidak ada yang bisa dilihat. Penerangan hanya dibantu dengan bulan.

Kemudian Wonyoung berjalan ke arah tangga lantai 3. Suasana di sini mulai mencekam padahal sebelumnya masih biasa biasa aja.

Wonyoung berusaha menyingkirkan pikiran negatifnya. Seperti apa yang dia bilang sebelumnya kalau dia bukanlah penakut.

Dan sekarang Wonyoung sudah berada di lantai 3. Dari atas sini terlihat sangatlah jauh sekali untuk ke bawah.

Senyuman Wonyoung yang puas karena dia sudah sampai di atas pun mengembang, kemudian dia berjalan ke arah toilet lantai 3 yang disebut sebut berhantu itu.

Walaupun merasa was was, Wonyoung tetap melangkahkan kakinya hingga ia berhenti tepat di depan toilet tersebut.

"Tenang," gumam Wonyoung pelan sambil menarik dan menghembuskan nafasnya pelan.

Wonyoung memasuki toilet tersebut, benar benar gelap, dia menyalakan senternya sambil melihat ke arah jam tangan yang dia gunakan.

"Satu menit lagi," batin Wonyoung.

Wonyoung menunggu di sana, namun tidak terjadi apa apa ketika menit sudah menunjukkan ke tiga.

"Kan? Itu cuman mitos," kata Wonyoung sambil melangkahkan kakinya keluar toilet.

Krek!

Wonyoung menoleh, terdengar seperti suara botol yang terinjak, tetapi Wonyoung tidak menginjak apapun.

Wonyoung kembali berjalan untuk keluar toilet dengan pelan.

Sret sret sret!

Bulu kuduk Wonyoung meremang, yang jelas suara itu bukan dirinya lah yang membuat. Secara perlahan Wonyoung membalikkan badannya, tubuhnya sudah berkeringat sangat banyak.

"P-Plis j-jan—"

Seorang gadis dengan leher yang terikat tali tambang kini tengah menatap lurus ke arah Wonyoung. Bahkan Wonyoung tak bisa beranjak dari sana.

Sosok itu mendekat dan kini hanya berjarak beberapa centimenter dari wajah Wonyoung.

"AAARKKKHHHHHH!"

Telinga Wonyoung penging, sosok itu berteriak tepat di wajahnya, lagi lagi Wonyoung hanya bisa terdiam dan membacakan doa doa dalam hatinya namun hal itu tidak merubah apapun.

Kemudian, segalanya menjadi gelap dalam seketika.





👻👻👻





Chaewon terbangun dari tidurnya karena suara berisik dari teman temannya, padahal dijadwal pagi itu tidak ada kegiatan apapun.

"Iya, dia udah dibawa ke rumah sakit dari semalam, makanya kita gak jadi jurit malam."

Chaewon terdiam, "Siapa yang dibawa ke rumah sakit?"

Salah satu temannya yang bernama Heejin itu menoleh, "Oh itu..., si Wonyoung semalam dibawa ke rumah sakit, dia ditemukan di lantai 3 dengan leher yang udah lebam dan ada cakarannya juga."

Chaewon terpaku, pantas saja tidurnya malam ini sangatlah nyenyak, ternyata semalam gak jadi jurit malam.

Tapi Wonyoung...?

Chaewon jadi berpikir lagi, ternyata apa yang Hitomi omongkan benar.

Kisah mistis di toilet lantai 3 itu benar benar ada.

twelve | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang