dendam kah?

64 21 0
                                    

Sejak awal pelajaran sampai sekarang,rafka kenapa diam seperti itu?

"Tidak biasanya sikapnya dingin,cuek.
Membuat aku canggung untuk bicara padanya".

"Rafka,lo kenapa diam,biasanya lo jahil sama gue?".tanya ayya dengan ingin tahunya ,penasaran dengan cemas.

"Lo bisa diam gak,lo harusnya sadar,dan lo harusnya senang. Gue gak ganggu hidup lo lagi,jadi tolong lo pergi dari hadapan gue sekarang!".ucap rafka dengan meninggi.

"Lo ngusir gue ka,aka gue salah apa sama lo aka?"tanya ayya penasaran.

Sementara tangan rafka sudah mengepal kencang.di samping itu,ayya tetap dengan pendiriannya.
Tetap berada di dekat rafka.

"Oke kalo itu mau lo,gue yang akan pergi".ucap rafka, dan meninggalkan ayya sendirian di taman belakang sekolah.

"Dasar cewe!".rafka berdesis sepanjang perjalanannya.

Di perpustakaan.

^^
"Thania,lo bisa jelasin ini ke gue?".ucap rafka,bingung meminta penjelasan di bukunya.

"Aka,gue kurang faham kalo masalah fisika,lo bisa tanya ke ayya.dia kan juara olimpiade dalam dua tahun berturut-turut".jelas gadis tersebut.

"Mana mungkin gue minta bantuan ke ayya,gue gak mau.biarpun nilai gue jelek sekalipun, gue gak mau minta bantuan dia".ucap batin Rafka.

Sebenarnya ada apasi dengan sikap rafka?
Kok tambah aneh si...
Oke readers next cerita selanjutnya aja ya...

RafkaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang