11 | Melepas Mahkota [23+]

228K 7.2K 252
                                    

📛 WARNING :
KONTEN MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN SEKSUAL, DEWASA.

ANAK DIBAWAH UMUR SILAHKAN SKIP BAGIAN INI.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sepertinya besok pagi kau benar-benar akan sulit untuk berjalan, Sayang." Bisik Thomas sambil memainkan pusat gairah Vella yang masih terbungkus selaput. Bibirnya turut serta menciumi leher Vella yang harum. Menikmatinya dengan nafsu.

"Thomas ..." Vella memejamkan matanya saat Thomas semakin gencar memainkan kewanitaannya. Rasa panas yang aneh mulai mendera organ intimnya, membuat tubuh Vella bergetar, menggeliat, dan mendesah.

Vella tidak dapat menahan rasa nikmat itu sampai akhirnya sebuah cairan asing keluar dari dalam pusat kewanitaannya, "Thomasshh!"

"Aku tahu ini pasti merasa nikmat untukmu sampai kau orgasme sambil menyebut namaku." Bisik Thomas di telinga Vella.

Suara tawa Thomas membuat wajah Vella merah padam. Vella memilih untuk membuang wajahnya dari Thomas yang tengah menatapnya dengan sangat intim. Vella malu untuk mengakuinya.

"Tidak perlu malu, Sayang. Sebentar lagi aku akan membuatmu melayang." Janji Thomas seraya menciumi leher Vella lagi. Tubuh Vella benar-benar harum dan Thomas menyukainya.

Vella menggeliat kecil saat bibir Thomas semakin agresif mencumbui tubuhnya. Buah dadanya bahkan ikut menjadi objek permainannya yang paling dalam, "Thomas ... jangan terlalu kasar ... kumohon ..."

Thomas semakin bergairah melihat wajah tidak berdaya Vella. Rona merah di kedua pipinya membuatnya terlihat semakin hidup. Suara manja gadis itu turut menambah gairah Thomas untuk segera menikmatinya. Tetapi Thomas masih berusaha untuk menahan diri karena ini pertama kalinya bagi Vella dalam berhubungan intim.

Saat Thomas menuntun miliknya masuk ke dalam Vella, tidak seperti biasanya Thomas melakukannya dengan sangat hati-hati. Thomas memaksa kejantanannya masuk menerobos mahkotanya yang masih polos.

"Tahan sakitnya, Sayang." Bisiknya parau sambil mencium lembut bibir Vella.

"Ah ... Thomas! Sakit!" Vella tiba-tiba dilanda rasa sakit yang teramat sangat dan tampaknya penetrasi Thomas barusan telah berhasil membuat selaput dara milik Vella robek.

"Thomas ... sakit sekali ... hiks ..." Vella akhirnya menangis. Kedua tangannya turut memukul-mukul dada Thomas.

Vella mencoba meronta lebih keras namun rasa sesak dan sakit area intimnya membuat Vella mengurungkan niat. Alhasil dia hanya bisa menjerit dan mencakar punggung Thomas sebagai pengalih rasa sakitnya.

"Thomas ... sakit sekali ...... Hiks! Jangan ..." Vella mengerang, namun Thomas hanya tersenyum karena berhasil mengambil keperawanannya.

"Tahan sebentar lagi, Sayang."

"Thomas ...." Vella menggigit bibirnya kencang. Menahan rasa sakit pada organ intimnya yang dimainkan oleh Thomas.

Vella yang tengah didera rasa sakit tiba-tiba diserang oleh Thomas. Dia melumat bibirnya. Tangannya yang dipenuhi urat hijau kembali meremas-remas dadanya sampai rasa sakit di kewanitaannya sedikit teralihkan.

"Balas ciumanku." Perintah Thomas kepada Vella.

Cerita ini sudah ada dalam bentuk cetak dan PDF di Karyakarsa ya..

Cerita ini sudah ada dalam bentuk cetak dan PDF di Karyakarsa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PDF 👇👇👇

PDF 👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sexy Vella : Dark Romance [24+]  | Repost | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang