20 | Vella Menahan Malu (21+)

178K 8.6K 1.8K
                                    

Bagaimana Vella bisa menolak Thomas? Saat ini tubuhnya berada di luar kendalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana Vella bisa menolak Thomas? Saat ini tubuhnya berada di luar kendalinya. Vella merasa hawa panas di area intimnya yang terus saja meronta untuk segera dipuaskan.

Vella merasa panas di matanya yang saat ini telah berubah berkaca-kaca. Vella frustasi, "Aku bukan pelacur, Thomas ..."

Thomas memegang kendali sehingga Vella tidak bisa lari darinya, "Kau bukan pelacur. Kau sudah menjadi kekasihku sejak malam pertama kita melakukan-nya, Vella." Thomas berbisik posesif, "Kau kekasihku, Sayang. Milikku."

Melihat keterdiaman Vella, Thomas menggunakan kesempatan itu dengan mendorong tubuh Vella menjadi telentang, membaringkannya di antara ruang sempit mobilnya.

Thomas terus memandangi wajah Vella saat tangannya bergerak aktif menuju ke arah ristleting gaun Vella, lalu menanggalkannya perlahan. Thomas kemudian meraih penjepit bra milik Vella dan membuangnya jauh dari jangkauan Vella. Puting dadanya mengeras dari perhatian intens yang diberikan Thomas dan udara dingin yang mengenainya.

Vella sedikit gemetar begitu pakaiannya berhasil dilucuti oleh Thomas. Vella malu bukan main ketika dia kembali ditelanjangi oleh Thomas.

"Thomashh ..." Vella menggigit bibirnya saat keindahan bukit kembarnya menjadi objek permainan nakal Thomas. Desahan di mulutnya bahkan semakin kencang terdengar begitu tangan yang dipenuhi otot itu mulai meremas-remasnya. Belum dengan mulutnya yang ikut aktif mengulum dan mencium.

"Sangat lembut, Sayang." Thomas menangkup dada Vella di tangannya, menimbangnya lalu meremasnya dengan perasaan gemas. Thomas kemudian menyapukan ibu jarinya ke ujung payudara Vella lalu mencubit puting Vella dengan jemarinya.

"Thomashh ... Pelan-pelan ..." Vella melihat Thomas menggerakkan kepala menuju lembah di antara payudaranya, mengambil daging putih mulusnya ke dalam mulut dan mulai menghisap, menggerakkan bibir dan lidah ke sekeliling kulitnya.

"Thomas ..." Vella yakin esok hari akan muncul memar di sana. Thomas benar-benar gila, dan anehnya Vella menikmatinya.

Setelah lama bermain di payudaranya, Thomas kemudian bergerak menyapu ke bawah tubuh Vella sampai bibirnya berada di pusar Vella dan jantung Vella mulai berdebar ketika Thomas menyusupkan jari besar dan tumpul diantara lipatan basah dan panas miliknya.

"Aahh ... Thomas!" Vella mendesah lembut di tenggorokannya saat jari Thomas menari dibagian panas Vella, bergerak dari klitorisnya kembali ke kewanitaannya.

"Kau ingin aku berhenti, Sayang?" Thomas menghentikan permainan manis di organ intimnya dengan seringai menggoda.

Vella diam dan memilih untuk menggigit bibir. Dia membuang jauh wajah meronanya dari pandangan Thomas. Vella malu mengakuinya. Vella tidak ingin Thomas berhenti. Vella ingin Thomas melakukan-nya dengan gairah yang biasa lelaki itu berikan kepadanya.

"Kalau kau diam, aku tidak akan meneruskannya." Thomas mencabut jari tangannya dari bagian terpanas tubuh Vella, dan saat itulah desah kecewa keluar dari bibirnya.

"Thomas ..."

"Katakan, Sayang." Thomas memberikan syarat mainnya kepada Vella.

Vella kembali menggigit bibirnya dengan kencang. Lama hening, Vella akhirnya mengakui.

"Lakukan lagi, Thomas." Vella menggenggam tangan Thomas hingga senyum puas mewarnai wajah tampan lelaki itu.

"Kumohon ..." Vella kembali memohon karena Thomas masih duduk diam di posisinya.

"Apapun untukmu." Balas Thomas.

"Thomas ..." Vella terkesiap saat Thomas tanpa sedikitpun aba-aba kembali memasuki liang senggamanya.

Vella menggigit bibirnya menahan untuk tidak mengerang saat jari-jari milik Thomas semakin bergerak cepat, mengoyak isi kewanitaannya hingga menyentuh titik sensitifnya.

"Kenapa, Sayang?" Thomas merasakan milik Vella bergejolak.

"Aku tidak kuat ... aahh ..." Vella semakin keras mengerang dan mencengkram pergelangan tangan Thomas, "Thomas kumohon ..."

"Tidak kuat apa, Sayang?" Thomas menggoda Vella lagi.

"Thomas ... cepat ..." Vella memukul bahu Thomas, kesal.

"Cepat apa?" Thomas tersenyum.

Vella menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, sebelum akhirnya kalimat terlarang itu keluar juga dari bibir Vella.

"Masuki aku, Thomas." Vella menyentuh ristleting celana milik Thomas.

Thomas tersenyum lebar seraya berkata vulgar kepada-nya, "Kau memintaku untuk memasuki-mu, Sayang?"

Vella memejamkan mata, membiarkan rasa malu di hati dengan menjawab satu kata pasti itu.

"Iya!" Sahut Vella tanpa berani membalas tatapan mata Thomas.

Vella sudah open PO ya...

Order bisa chat ke admin penerbit: 0818-331-696

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Order bisa chat ke admin penerbit: 0818-331-696

Atau bisa juga order di olshop Langganan kalian.. thx

Untuk olshop di penerbit di bawah ini ada gift parfum roll dst.. thx

 thx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sexy Vella : Dark Romance [24+]  | Repost | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang