CHAPTER 6

757 89 24
                                    

aat menjalani hubungan jarak jauh, semuanya terasa berbeda. Kepercayaan pun mulai terkikis, seiring berjalannya waktu. Hati ingin percaya, tetapi pikiran selalu membantah.

"Chanwoo, ada tabungan berapa ?" Tanya Jisoo.

"Nggak ada tabungan, minta sama abang Jinhwan aja sana." Jawab Chanwoo.

"Kalau cuma pakai tabungan kakak, cukup nggak ke Amerika ?" Tanya Jisoo.

"Gila loooo !!! Mending tabungan lo buat beliin gue Play Station kali ah." Teriak Chanwoo.

"Bucin boleh, bego jangan. Inilah bunda, kurangnya ASI pada usia dini dan malah overdosis micin." Lanjut Chanwoo.

"Icu cuma khawatir..." Ucap Jisoo pelan.

Chanwoo memang adik yang durhaka, tetapi dia memiliki rasa kepedulian juga kepada kakak nya.  Chanwoo menghentikan permainannya dan meletakan smartphone tersebut di atas meja. Chanwoo memandang Jisoo dan mengusap puncak kepala Jisoo.

"Dengar ya kakak gue yang paling lemot, lo pacaran sama bang bobby bukan cuma sehari dua hari. Lo lama udah pacaran sama di---"

"Tapi orang pacaran lama, nikah nya sama orang lain. Icu sering lihat di sosmed."

"Dengarin gue ngomong dulu bisa nggak sih !!!" Jerit Chanwoo yang malah menarik rambut Jisoo.

"Aduh sakit !!!!" Teriak Jisoo.

Chanwoo melepas cengkramannya dari rambut Jisoo dan melanjutkan ucapan nya.

"Gini deh, diumur lo yang sekarang dan disituasi lo yang sekarang. Lo harus merasakan kebebasan, hidup itu nggak harus tentang cinta. Lo juga har---"

"Jadi, Chanwoo nyuruh Icu putus ?" Tanya Jisoo.

"Busetttt, gue belum selesai ngomong ini. Ah elahhhh, mau resign aja akutuh jadi adikmu mbak."

"Yaudah lanjut-lanjut, Icu diam nih." Ucap Jisoo kembali memperhatikan Chanwoo.

"Biarkan bang Bobby bebas disana dan lo juga harus bebas disini. Semua orang pasti punya titik bosan dan mungkin aja, bang bobby hanya sedang bo---"

"Tapi Icu nggak pernah bosan, Icu selalu sayang sama Giman. Pagi, siang, sore, malam."

"INI GUE NGGAK SELESAI-SELESAI MAEMUNAH !!! NGAJAK GELUT YA ANDA !!!" Teriak Chanwoo.

"Jisoo kan hanya memberikan pendapat." Jawab Jisoo.

"Ini kan bukan sesi diskusi, kenapa harus saling berbagi pendapat. Lo mau dengar nasehat gue apa nggak sih ?" Tanya Chanwoo.

Jisoo hanya mengangguk dan menampilkan wajah polos nan bodohnya.

"Intinya, kalian berdua harus saling percaya. Kalau perasaan kalian itu tetap sama. Mau ada rasa bosan atau apalah itu, perasaan kalian tetap sama !!! Kalian akan kembali ke rumah kalian dan singgah itu hanya sementara waktu." Jelas Chanwoo.

"Giman kan ada rumah di Amerika, nggak bakalan singgah-singgah. Sayang duitnya, bayar tempat singgah." Jawab Jisoo.

"BODO AMAT !!! BODO AMAT !!!! NGOMONG TUH SAMA TEMBOK !!!" Teriak Chanwoo.

Chanwoo mendengus kelas dan beranjak dari sofa ruang tamunya, tetapi dia malah kembali lagi dan duduk disamping Jisoo.

"Sebenarnya... Lo khawatir bang Bobby nyaman dengan cewek lain ya ?" Tanya Chanwoo.

"Nggak" Jawab Jisoo.

"Lalu ?" Tanya Chanwoo.

"Giman tambah ganteng soalnya, pasti banyak yang naksir. Mau lihat nggak fotonya ? Temannya Giman ngirimin ke Hanbin foto nya, aduhhh kan repot kalau tambah ganteng."

LDR [Sequel Pacar(?)] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang