CHAPTER 9

599 61 4
                                    

Bobby tersenyum melihat tingkah laku Jisoo, hari ini mereka kencan setelah sekian lama LDR. Seperti biasa, tidak ada kata romantis. Ya karena memang tidak bisa, jika ingin melakukan hal romantis dengan Jisoo yang ada malah jadi lawakan. Karena kepribadian Jisoo yang benar² hebat itu. Jadi sudah diputuskan, kencan seperti biasa saja yang penting jalan isi perut kenyang.

"Giman, beli martabak yuk. Di Amerika nggak ada martabak kan ?"

"Iya, kita beli yang banyak."

"Wahh Giman kaya raya deh, bisa beli martabak yang banyak. Kan Icu makin sayang sama dompet Giman."

Bobby hanya memutar bola matanya malas, Jisoo ya tetap jadi Jisoo. Tidak ada perubahan, hanya saja dia mulai pintar sekarang.

"Giman, kenapa rambutnya warna merah ? Kemarin pas ngasih kejutan masih warna hitam."

"Supaya berwarna aja."

Jisoo hanya mengangguk² seolah mengerti.

"Eh Giman, Icu suka deh sama June."

Mata Bobby yang sangat kecil tersebut menjadi lebar karena ucapan Jisoo.

"Kok bisa ? Dipelet June ya lo ?"

"Hah ? Apaan sih ?"

"Lo sudah ke lain hati ya semenjak kita LDR ? Katanya lo kangen gue, sayang gue dan sampai mau nyusul buat ke Amerika. Eh tiba-tiba malah bilang suka June ? Emang ya yang selalu ada bakalan kalah sama yang setia---"

"Berisik deh Gimannnnnn !!! Belum selesai juga ih, marah-marah. Kebanyakan makan kambing ya ? Jadi darah tinggi ? Iyaa ?"

"Habis nya lo bilang suka June."

"Iya emang suka !!!"

"Nah kannnn !!!"

"Ya masa benci sama June, sesama umat manusia itu tidak boleh membenci Giman."

"Emang June manusia ?"

"Icu juga bingung sih, June itu apa."

"Terus kenapa suka ?"

"Selama Giman di Amerika, Icu udah berapa kali mau nyerah buat break aja sama Giman atau nggak putus aja. Karena takutnya sama-sama nggak kuat sama kisah cinta jarak jauh ini. Tapi June walaupun menyebalkan kayak gitu, dia selalu support Icu supaya tetap bertahan sama Giman. Dia selalu bilang jangan berpikir yang macam-macam, tetap harus saling jaga kepercayaan masing-masing. Mungkin rasa bosan itu ada, tapi kalau mikirin bosan-bosan terus ya mending nggak usah pacaran sama sekali. Maka nya Icu suka banget sama June yang menyakinkan Icu untuk bertahan, padahal kisah cinta June juga gak beres. Tapi hebat beri solusi."

"Wahh tumben banget ya June kayak gitu. Ada gunanya juga ya nitipin kamu sama June, padahal aku mau nitip kamu sama Hanbin."

"Hanbin udah punya majikan, nggak berani juga Icu. Majikannya dingin kayak es batu."

"Jadi juga tuh anak sama Hayi ?"

"Iyalah, Hayi yang ngajak pacaran duluan. Habisnya Hanbin kurang gesit dan Hayi juga malas basa-basi. Langsung deh ditanya Hayi 'Mau pacaran nggak ?' langsung deh Hanbin senyum lebar kayak joker."

"Keren banget emang Hayi."

"Giman, senang banget deh kencan kita kali ini. Karena tema kencan kita kali ini adalah menghibah teman sendiri."

"Emang ya, pacaran sama kamu nih harus jadi aneh dulu aku nya supaya bisa mengimbangi."

"Icu pintar kayak gini kok dibilang aneh, Giman aneh sendiri aja. Nggak usah ngajak-ngajak."

Bobby langsung menjitak kepala Jisoo, Jisoo sepert biasa membalas dengan lebih brutal. Tetapi itulah yang mereka rindukan setelah sekian lama, yaitu melakukan kebodohan bersama.

[To Be Continue]

I'm back 💛
Udah sih itu aja, oke tq bhay 🌹🍦💛

LDR [Sequel Pacar(?)] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang