Chapter 8

504 70 5
                                    

Jisoo menenggelamkan wajahnya dimeja, dia seperti tidak bersemangat. Ya memang, bagaimana ingin semangat. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, tetapi semua orang sepertinya ingat saja.

Lalu apa masalahnya ? Semua teman dekat dan keluarganya ingat ulang tahunnya. Tapi kenapa dia galau dan resah ?

Seorang Koo Junhoe yang pelupa akut saja mengingat ulang tahunnya, ya karena semua teman² nya beramai² mengucapkan ultahnya digrupalumni SMA. Jadi Koo Junhoe juga ingat secara dadakan.

Yang sekarang jadi masalahnya hanya satu, Bobby alias Giman melupakan ulang tahunnya, benar-benar menyebalkan sekali. Seharusnya Bobby menjadi orang pertama, setidaknya kalau tidak bisa jadi orang pertama. Kedua atau Ketiga masih bisa diampuni oleh Jisoo.

"ARGGGGHHHH SI GIMAN NGGAK TAHU DIRI !!!"

Koo Junhoe yang berada disampingnya tersentak dan langsung memukul kepala Jisoo menggunakan buku tebal yang ada di meja.

"KENAPA SIH ?" Bentak Jisoo.

"LO YANG KENAPA ? GUE KIRA KESURUPAN !!!"

Koo Junhoe dan Kim Jisoo memang harus dipisahkan, mereka tidak bisa bersatu. Membuat resah lingkungan sekitar saja.

"Giman ada ngucapin Donghyuk ultah nggak ?" Tanya Jisoo.

"Ada, best friend gitu loh. Masa lupa sama ultah teman sendiri."

"Lo kan yang paling sering lupa."

"Gue ingat loh ya, buktinya gue mengucapkan dan memberi lo hadiah coklat. Keren kan gue jadi cowok, oh jelasss Koo Junhoe."

"Itu karena lo lihat grup alumni SMA aja."
"Yaudah sih bersyukur, daripada pacar lo ? Nggak ingat apa emang sengaja mau lupa ?"

"Mulut nya pengen gue cabein deh."

Ribut adalah sebuah motto dari Koo Junhoe dan Kim Jisoo.

"Udah deh santai aja, kita habis kuliah jalan-jalan. Nanti gue traktir deh."

"Tumben nih ?"

"Iyaa, kan Donghyuk banyak duitnya. Jadi pasti ngajak makan."

"Emang kurang ajar ya lo."

Koo Junhoe hanya tertawa terbahak² dengan kelakuan Jisoo yang sedang galau.

***

Seperti janji Koo Junhoe yang mengajaknya jalan-jalan benar-benar tercapai, ya walaupun menghabiskan uang Donghyuk. Tetapi Jisoo sedikit bahagia, karena teman-temannya membuat hati nya senang.

Tetapi saat sampai rumah, dia mulai galau lagi. Sudah pukul 8 malam, tetapi Bobby tidak memberinya selamat.

"Masa Icu sih yang ngechat duluan bilang ucapin ulang tahun ?" Gumam Jisoo.

Tok Tok Tok...

"Chanwoo, buka pintu nya." Ucap Jisoo.

"Buka aja sendiri !!! Punya tangan kan ?" Balas Chanwoo.

Jisoo mengeram dan memukul kepala Chanwoo memakai bantal. Anehnya Chanwoo hanua terkekeh.

Jisoo membuka pintu dan mendapati seseorang menbawa bunga dan menutupi wajahnya.

"Maaf mas, nggak ada yang pesan kembang."

"Kejutan !!! Selamat Ulang Tahun Icu nya Giman"

Lutut Jisoo lemah dan terduduk diepan pintu, Bobby melempar bunganya dan berjongkok didepan Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lutut Jisoo lemah dan terduduk diepan pintu, Bobby melempar bunganya dan berjongkok didepan Jisoo.

"Kenapa ?"

Jisoo sudah menangis sejadi-jadinya, meraung seperti anak kecil.

"Emang ya, kakak gue kapan benarnya. Malah sinetron gini." Celetuk Chanwoo.

Suara tangisan Jisoo makin kencang, dia meracau sambil menguncang² tubuh Bobby.

"Kenapa ?"

"Benciiiiii !!!"

"Loh ? Nggak suka aku datang ?"

Jisoo dengan cepat menggelangkan kepalanya.

"Kenapa nggak bunga mawar merah sih !!! Malah kembang melati ?!!!"

"Ini bukan melati cu, benar² deh kamu ya. Masih aja oonnya."

"Gimannn !!! Kangen banget !!! Jisoo boleh peluk nggak ?!!!"

Bobby hanya tertawa dengan sifat Jisoo yang masih kekanak-kanakan. Bobby langsung merengkuh tubuh Jisoo yang tergeletak dilantai, Jisoo menangis sejadi²nya. Sedangkan Bobby hanya tertawa.

Setelah sekian lama mempermainkan Jisoo, akhirnya dia bertemu gadis yang selalu membuatnya susah tidur saking rindunya.

Dia sangat merindukan Jisoo, tetapi teman²nya menyuruh untuk tidak cepat pulang. Kata mereka biarkan Jisoo merana, memang terkesan jahat. Tetapi Bobby juga ingin Jisoo tidak terlalu memikirkan hubungan Jarak Jauh mereka dan bisa fokus mengejar impiannya.

Bukannya Bobby tidak mencintainya  justru karena dia mencintai Jisoo, dia ingin Jisoo menjadi yang terbaik. Memang caranya membuat Jisoo galau, tetapi Jisoo berkembang untuk mengapai cita-citanya.

"Giman ?"

"Hemm ?"

"Giman pulang lagi nggak ke luar negeri ?"

"Icu mau nya gimana ?"

"Gak mau gimana-gimana, kalau Giman mau pulang besok atau lusa. Icu mau habisin duit Gimana dulu, ini kan ulang tahun Icu."

Bobby hanya tertawa, dia mengangguk dan memberikan dompetnya ke Jisoo. Jisoo semakin memeluknya erat dan tidak mau melepaskannya.

"Woii, nggak kasihan apa sama jomblo nih !!!" Teriak Chanwoo.

Jisoo berbalik dan menjulurkan lidahnya untuk mengejek Chanwoo.

[To Be Continue]

Kembali lagi bersamaaaa sayaaa tentunyaaa, siapa lagi ah elah kan authornya gue :)

Spesial ulang tahun Jisoo dan Donghyuk dan juga tentunyaa KEMBALI NYA KIM HANBIN 😂😂😂

Maaf agak ngegas, kalau bahagia tuh jadi pengen capslock aja gitu loh nggak ngerti juga akutuh.

Yaudah sihh mau apa juga gue juga nggak ngerti, yang penting update aja udahlah :)

LDR [Sequel Pacar(?)] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang