bab 13

6.1K 195 2
                                    


" kak alvin ! " panggil seseorang membuat alvin membalikkan badannya kebelakang untuk melihat siapa yang memanggil dirinya 

" oliv " gumam alvin saat melihat ternyata yang memanggil dirinya adalah olivia 

" kakak ngapain malam-malam disini ?  " tanya olivia saat melihat betapa kacaunya alvin 

" gue lagi cari kucing " jawab alvin sekedarnya sambil kembali berjalan mencari kucingnya itu

" cari kucing ? serius ? malam-malam gini ? buat apa ? " tanya olivia beruntun sambil berjalan mengikuti kemana alvin pergi 

" kak " panggil olivia namun tidak di perdulikan alvin 

" ini udah malam. besok aja lagi cari nya, gue bantuin " seru olivia namun tidak di dengar 

" MOLLY ! " teriak alvin sambil berjalan melihat ke kanan dan ke kiri 

hampir setengah jam alvin dan olivia berjalan mengelilingi tempat itu mencari keberadaan kucing alvin, namun tetap juga tidak di temukan 

" kak, istirahat dulu " ujar olivia sambil melihat alvin yang terus saja berjalan 

" kak berhenti dulu, sini istirahat ! muka lo udah pucet gitu " seru olivia yang sudah mulai kesal dengan tingkah alvin yang keras kepala

" nggak " jawab alvin membuat olivia yang mendengarnya menjadi marah namun olivia tetap membantu alvin mencari kucingnya hingga setengah jam kemudian mereka pun akhirnya jumpa dengan kucing milik alvin yang sedang bersantai santai menjilat  di bawah pohon taman itu 

Alvin pun segera membawa kucing itu ke gendongannya lalu mengelusnya dengan sayang membuat olivia yang melihatnya tersenyum simpul lalu bertanya kepada alvin 

" lo sayang banget ya kak sama kucing itu ? " 

" dia teman gue satu-satunya yang gue punya dan juga alasan gue hidup " celetuk alvin sambil mencium kucing itu dengan gemasnya 

olivia pun terus melihat alvin yang mengelus dan kadang mencium kucingnya itu namun alih-alih melihat alvin dan kucingnya kini fokus olivia ke pergelangan tangan alvin lalu melihat sekitar tubuh alvin dari atas sampai bawah

" kak tangan lo lebam lagi ? ini rambut lo kok basah dan ada biji-biji gini ? lo abis ngapain kak ? " tanya olivia beruntun dengan wajah khawatirnya 

" gue nggak papa " jawab alvin dengan santai 

" sini duduk dulu " ajak olivia sambil menarik ujung baju alvin agar laki-laki tersebut mau duduk 

" kenapa ? " tanya  alvin sambil menurunkan kucingnya dari gendongannya lalu menatap olivia dengan wajah bingung 

olivia pun menjulurkan tangan nya ke dahi alvin untuk mengecek panas atau tidak  mengingat karena sejak tadi wajah alvin semakin pucat dan ternyata benar alvin sakit 

" udah makan ? " tanya olivia dengan lembut 

" udah " jawab alvin sambil menganggukan kepalanya 

" kak " panggil olivia sambil mengelus kepala alvin yang basah sambil membersihkan biji-biji buah yang ada di rambut alvin 

alvin pun menggelengkan kepalanya sambil menatap wajah olivia yang sedang fokus dengan rambutnya

" lengket, es buah ? kakak disiram sama siapa ? " tanya olivia dengan nada lembutnya dan menatap alvin khawatir sementara itu alvin hanya menunduk saja tidak menjawab pertanyaan olivia karena jika ia berkata jujur maka keluarga nya akan di anggap buruk oleh olivia 

olivia menghela nafasnya dengan kasar melihat alvin hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan darinya dan olivia pun bangkit dari duduknya membuat alvin kini menatap olivia dengan pandangan bertanya

" tunggu, jangan kemana-mana " ujar olivia setelah itu olivia pun pergi dari hadapan alvin dan tidak berselang lama olivia kembali dengan membawa sekantung plastik di tangan nya 

olivia pun mengeluarkan handuk kecil dan 5 botol air mineral ukuran besar lalu meletakkannya di tempat duduk yang ia duduki tadi 

" sini biar gue bersihin dulu rambutnya biar nggak lengket " ujar olivia sambil menundukkan kepala alvin sementara alvin hanya menurut saja lalu olivia pun membasuhkan rambut alvin dengan air setelah itu mungusap-usap rambut alvin lalu di siram dengan air lagi setelah di rasa olivia rambut alvin sudah bersih dan tidak lengket lagi 

" sini, angkat kepalanya " ujar olivia sambil memegang kedua pipi alvin dengan tangan nya untuk mengarahkan alvin agar melihat dirinya setelah itu olivia pun mengambil handuk kecil itu lalu mengeringkan rambut alvin dengan handuk tersebut 

" selesai " ujar olivia sambil melihat rambut alvin yang sudah kering namun masih berantakan lalu olivia pun merapikan rambut alvin sementara alvin hanya diam saja memikirkan bahwa ini adalah kali pertamanya seseorang memegang kepala dan rambutnya dengan sayang seperti barang yang berharga yang jika dikasari sedikit saja maka akan rusak 

sungguh, ini pertama kalinya bagi alvin merasa di sayang layaknya seperti seorang manusia karena selama ini yang ia dapat hanyalah sebuah siksaan dan hukuman dan dianggap seperti sampah dan binatang 

" oliv " panggil alvin pelan sambil menatap mata olivia yang teduh dan penuh dengan kasih sayang yang kini menatap dirinya juga 

" sini tangan kakak yang lebam tadi " ujar olivia membuat alvin pun menjulurkan tangannya yang langsung saja di pegang oleh olivia 

olivia pun langsung mengoleskan saleb pada pergelangan tangan alvin lalu memperbankan tangan alvin setelah selesai olivia pun meletakkan tangan alvin di paha alvin dengan pelan 

" makasih " ujar alvin dengan lembut namun olivia hanya diam saja sambil mengeluarkan beberapa makanan dan susu dan memberikannya kepada alvin 

" makan dulu kak " ucap olivia sambil membersihkan sampah-sampah sisa dari membersihkan rambut dan mengobati pergelangan tangan alvin 

" oliv " panggil alvin sambil menatap olivia dengan mata yang berkaca-kaca sementara olivia menatap wajah alvin dengan pandangan bertanya 

" jangan gini " ujar alvin lirih 

" jangan gini gimana maksudnya ? " tanya olivia bingung tidak mengerti apa yang alvin katakan 

" jangan baik sama gue "

" kenapa ? " tanya olivia mengerutkan dahinya bingung 

" semua tindakan ada balasannya dan gue nggak bisa ngasih lo apa-apa untuk balas budinya " jelas alvin 

" yaudah kalau gitu balas budinya bantu gue buat jadian sama adek lo, arvin  " ucap olivia dengan santai nya 

" lo...... suka sama adek gue ? " tanya alvin dengan nada ragu nya 

" iya, diam-diam aja ya kak "

jawaban olivia membuat alvin seketika terdiam dan membuat dada alvin tiba-tiba saja nyeri, sungguh, tidak ada yang salah dengan jawaban olivia karena itu adalah hal wajar karena arvin lebih dari dirinya yang memiliki semua kekurangan 

alvin sudah biasa jika mendengar dan melihat semua orang suka dan nyaman terhadap arvin namun entah kenapa saat olivia yang mengatakan suka pada arvin tiba-tiba saja alvin merasa marah dan tidak rela tetapi alvin tidak punya hak untuk marah, ia sadar kalau dirinya saja sudah di pandang seperti sampah oleh semua orang mungkin olivia juga memandang alvin seperti yang lain juga  

My Lovely Ketos ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang