-Menyerah? Itu Tidak Akan Terjadi-
Guru seni membunuh berasal dari keluarga Sniper. Namanya adalah Genzo Sniper. Genzo adalah guru paling menakutkan. Semua murid takut padanya, kecuali Rie. Rie tidak takut akan apapun (sepertinya). Waktu itu pernah sekali Rie menjelek jelekan Guru Genzo di depan kelas, alhasil Rie menjadi murid yang dibenci Guru Genzo.
"Baiklah. Sekarang kita akan melakukan simulasi membunuh, sebelum itu saya membutuhkan relawan. Apakah ada yang ingin menjadi relawan?" tanya Pak Genzo.
"Pak, biasanya Rie yang jadi relawan kan?" kata seorang murid.
"Tapi pak, kali ini jangan Ri-kun yang jadi relawan.. yang lain saja," March melindungi Rie.
"Sayangnya hanya Ri-kun yang memiliki intensitas sihir paling tinggi di kelas ini... bahkan mungkin di sekolah ini, jadi pas bukan jika dia jadi relawan simulasi membunuh?" jelas Sakura.
"Walau aku sayang dengan Ri-kun.. tapi yang Sakura-chan bilang benar," ucap Maru.
"Maru-chan, Sakura-san.. MENGAPA KALIAN SEJAHAT ITU PADA TEMAN SENDIRI?!!!!!" teriak March.
"Sudahlah.. tak apa. Aku senang karena dianggap memiliki intensitas sihir tertinggi," ucap Rie menyetujui.
"Baiklah, Karena Rie sudah menyetujuinya maka mari kita ke tempat simulasi membunuh," ucap Pak Genzo. Tiba tiba ada asap ungu yang melayang di udara, pandangan semua murid kabur, lalu saat asap ungu itu hilang mereka sudah sampai di lapangan luas sangat luas hingga ujungnya tak terlihat.
"Wah... eh? Ri-kun? Kau dimana?" tanya March.
"March, aku disini, di tengah tengah ligkaran sihir yang mustahil aku tembus," ucap Rie sambil menyilangkan tangan di dada.
'Mustahil ditembus? Huh.. sihir lemah seperti ini.. tapi dilihat dari tulisannya sepertinya ini sihir ras Minazuki.. kalau enggak salah ada di buku ke 2 bab 3 kan.. tentang sihir garis pembatas.. namanya,' Rie mencoba mengingat-ingat tentang lingkaran sihir yang menutupnya itu.
"Dari cara bicara dan wajahmu sepertinya kau mengenalnya. Wajar sih, ini memang sihir dari ras Minazuki namanya adalah IM ZAUM," ucap Pak Genzo.
"oh.. di kekang kan?" tanya Rie.
"Jadi sekarang kalian memiliki tugas untuk membunuh lawan di depan kalian, lawan kalian saat ini adalah Rie, orang yang berhasil melukainya.. tidak, bahkan membunuhnya maka ia akan dibebaskan dari pelajaran seni membunuh selama 1 semester," ucap Pak Genzo.
"... bukankah ini akan merugikan kami? Ia kan bisa kabur dan sembunyi, atau mungkin ia bisa menggunakan sihir perlindungan yang sulit di tembus," ucap sakura.
"Lingkaran sihir itu untuk mencegah agar Rie tidak kabur, dan-"
"Aku tidak bisa menggunakan sihir perlindungan, ada mantra pembatal perlindungan disini," ucap Rie memotong kalimat Pak Genzo.
'Tidak juga.. aku masih bisa menggunakan sihir dari ras Azurete.. sihir dari ras Minazuki emang tak dapat dipakai sih,' ucap Rie di dalam hati.
"Tapi tenang, kau bisa menggunakan sihir penyerangan," ucap Pak Genzo.
"... EINSCHALTEN FUCHSFALLE," ucap Rie, dan tepat dibawah Pak Genzo perangkap untuk binatang menutup dan hampir membunuh Pak Genzo. EINSCHALTEN adalah rapalan utama ras Minazuki yang artinya menyala, sedangkan FUCHSFALLE adalah rapalan pengiring rapalan utama untuk mengeluarkan jebakan binatang pada target.
"Ri-kun! Jangan seperti itu!" ucap March.
"Maaf.. aku hanya mencoba,tapi pak.. jangankan membunuh.. bapak sekalipun tak mampu melukaiku... walau itu hanya memar," ucap Rie dengan nada merendahkan dan menatap Pak Genzo dengan tajam.
"Tidak ada aturan, Mulai!!" kata Pak Genzo, dan anak anakpun menyebar untuk membunuh Rie. Kecuali March, ia tidak berbuat apa apa, ia hanya diam.
"STERBEN," ucap seorang ras sniper sambil menembakkan peluru. Khusus untuk ras Sniper
"EINSCHALTEN GOLDENE KUGEL,"(peluru emas) serang balik Rie.
Peperangan 1 lawan 59 orang terjadi begitu sengit, Rie berhasil melumpuhkan 56 orang, sekarang tinggal Rie, March, Sakura, dan Maru. March karena dipaksa oleh pak Genzo akhirnya ikut menyerang Rie.
"Menyerah saja Ri-kun, kau sudah menggunakan sihir lebih dari 1 jam, seharusnya manamu sudah habis," ucap Sakura yang memang itu kenyataanya, dan sakurapun hanya melemparkan pisau kecil pada Rie tanpa sihir, namun pisau itu dilumuri racun mematikan.
"Ri-kun~ menyerahlah.. kau pasti lelahkan?" kata Maru.
"Sudahlah Ri-kun.. aku tidak mau menyerangmu lagi," kata March.
".. hahh.. aku lelah," ucap Rie terduduk dengan napas terengah engah.
"..."
3 orang itu berhenti menyerang Rie, mereka mendekati Rie karena mereka berpikir Rie sudah mengalah.
"Menyerah?" tanya Pak Genzo ikut mendekati.
"Menyerah? Itu tidak akan terjadi Khihihihi," Rie menahan tawa.
".. !! jangan jangan!!" Sakura sepertinya menyadari sesuatu.
"Terlambat. MAGISCHE KRAFT INFRIEREN!!," (membekulah) ucap Rie, dan 3 orang itu termasuk pak Guru membeku seperti es batu.
"Cih..." Kesal Sakura.
"Kalian kalah~ khehehe," ucap Rie, dan kerennya Rie sama sekali tidak berantakan, ia sangat rapi.
'MAGISCHE KRAFT?.. Itu kan bukan rapalan utama ras Minazuki.. dimana aku pernah mendengarnya..' March berfikir keras.
Pelajaran seni membunuh selesai, kali ini Rie dan kawan kawan mendapatkan jam pelajaran tentang sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ras yang Hilang [TamaT]
FantasySniper, Rikyu, Minazuki, Dandelion, dan Azurete. Mereka adalah ras yang memiliki kelebihan masing masing. Mereka suka tolong menolong hingga salah satu dari ras itu kehilangan seluruh anggotanya. tidak. masih ada seorang lagi Rie Azurete.