Chapter 7

0 0 0
                                    

-Dulu Aku Diajarkan Sesuatu-

     Di siang yang panas, keadaan hutan lindung yang seharusnya sunyi malah ribut karena terjadi kejar kejaran yang entah kapan akan berakhir.

"Hosh... hosh... hosh... mustahil. Kita tak bisa hanya bersembunyi seperti ini..... kita harus melakukan sesuatu," ucap Rie.

"Aku setuju dengan ucapan Ri-kun," jawab March.

"Tapi apa yang akan kita lakukan?" tanya Maru.

Singggg

"!!!! MAGISCHE KRAFT TREIBSAND," (pasir hisap). Serang Rie pada sesuatu yang bergerak sangat cepat.

"Kena?!!" kaget Maru.

"Tidak... ini hanya jirahnya.... tubuhnya.......!!" Rie terkejut, dari belakang mereka ada seorang pria dengan tubuh ideal berbaju biru laut sambil memegang pedang panjang yang siap membunuh mereka.

"Ck,"

Tinggg.

Serangan prajurit itu terhenti karena pedangnya dihantam belati Sakura.

"Sakura!!" Rie terkejut.

"Aku dan dia sama sama ras Rikyu. Pasti perbedaan kekuatan kita tak akan terlalu jauh lagi pula aku tau kelemahannya," ucap Sakura.

"Bukan target, ancaman terdeteksi, bunuh perisai target. Identitas. Sakura Rikyu. Bunuh," Ucap Prajurit itu.

"Jangan cuma ngomong aja!!. SCHRAGSTRICH," Sakura memulai perlawanan dengan menebas angin tepat di depan dada prajurit.

"Kita harus sembunyi," Maru menimpali.

"Aku tak bisa membiarkan Sakura-san sendirian!" March menolak.

"Kalian sembunyi. Ada yang harus kuurus disini," jawab Rie.

"Kau juga sembunyi Rie, aku akan melawannya," jawab sakura yang tangannya terluka.

"Sakura tanganmu!!-"

"SCHRAGSTRICH," ucap Prajurit itu.

"MAGISCHE KRAFT PACKENDER SCHREI!!" (teriakan mencekam). Ucap Rie. Dan prajurit itu terdiam diri.

"Kita punya waktu 5 menit. Ayo pergi!!" ucap Rie.

"Ri-kun... ini permintaanku. Sembunyi saja. Aku ingin membuktikan padamu, bahwa aku sangat kuat," ucap Sakura.

"Bodoh! Kau sudah kuat! Cepat ikut!" Rie memaksa.

"Aku bukan anak bodoh Ri-kun," Sakura tersenyum. Ia mendorong Rie hingga Rie berada sangat jauh dari Sakura dan Rie pingsan.

~~~

"Ri-kun!!" Maru dan March mengkhawatirkan Ri-kun.

"Aku tak apa apa.. bagaimana dengan Sakura?!" tanya Rie.

"Dia sedang bertarung," jawab Maru.

~~~

"Kau bukan target. Jika kau tidak melindungi anak itu maka kau akan selamat," ucap Prajurit itu.

'Bagaimana ini?!! Ternyata ini lebih sulit dari yang kuduga. Perbedaan kekuata kami sangat jauh... aku sudah terluka parah, namun aku belum bisa melukainya sedikitpun. Apakah aku harus menggunakannya?...

Kita hanya dapat menggunakan ini sekali seumur hidup. Setelah menggunakannya kita akan mati.

'Aku tak bisa melakukannya aku ingin hidup, aku...

Rela mati untuk Sakura-san. Asalkan Sakura-san bahagia~

'Baiklah... kali ini akan kulakukan deminya,' ucap Sakura di dalam hati.

"Kau akan mati," Jawab Prajurit itu.

"Ya.. aku tau, aku memang akan mati.. dan aku menyetujuinya,"

"?" Prajurit itu kebingungan.

"DER WEG EIN LEBEN ABZUSCHALTEN," Ucap Sakura.

"Itu kan!" Prajurit robot itu terkejut.

"IST MIT EINEM LEBEN ICH GEBE DIESE SEELE," Sakura melanjutkan Rapalannya.

"Hentikan! Kau benar benar ingin mati?!!" Prajurit itu tambah khawatir.

"DAMIT EINE ANDERE SEELE STIRBT... SCHRAGSTRICH!!" tiba tiba aura mengerikan keluar dari tubuh Sakura.

"Apakah ini alasannya kau menghemat manamu?" tanya Prajurit gemetar.

"Bukan itu alasannya.. ada alasan lain. Dulu aku diajarkan sesuatu oleh temanku. Dan sekarang.. aku akan menerapkannya," Sakura mulai menyerang Prajurit itu.

1 serangan, 2 serangan, 3 serangan, 4 serangan, 5 serangan.... Sakura membalikkan keadaan. Tapi.. akhirnya tidak mengenakkan.

"Khuk.. Hosh.... Hosh...." Prajurit itu kelelahan dan sudah sekarat.

"SCHRAGSTRICH..!!!" Sakura yang ingin menyerang prajurit itu tiba tiba saja tidak bisa bergerak.

"Ada apa dengan Sakura-san? Mengapa ia belum membunuhnya?" tanya March.

"Apakah Sakura-Chan memiliki perasaan pada prajurit itu?" tanya Maru.

'Ini aneh.. dari gerak geriknya terlihat jelas bahwa Sakura menginginkan kematiannnya.. tapi kenapa?.. apa jangan jangan?!!

2. Tidak boleh membunuh, kecuali alsannya kuat, namun nyawanya tidak dilindungi oleh ikrar no.1

'Apa gara gara ikrar itu?!!!!!'

"Selamat malam.. pengecut yang tak dapat membunuh orang," Kata Prajurit itu ingin membunuh Sakura yang membeku.

"MAGISCHE KRAFT EIN SCHUTZENDER WIND," (tiupan angin pelindung). ucap Rie, dan orang yang ingin membunuh Sakura malah terpental.

"Target bunu-" Rie mencekik leher prajurit itu

"Apa?... aku tak dapat mendengarmu" Rie marah, Rie adalah tipe orang yang mengerikan jika marah.

"Kau pikir kau bisa membunuhku? Hah dasar boc-" ucapan Prajurit itu terhenti, karena lehernya dipegang erat oleh Rie.. yang akhirnya putus karena genggaman Rie yang sangat keras.

"Lain kali bicara yang lantang," Ucap Rie membalikkan badan dan kembali pada Sakura yang terbaring lemah.

"Sa-san... kau tak apa?" tanya Rie sangat khawatir, namun aura kemarahannya masih ada karena darah prajurit itu masih menetes.

"Aku lebih dari baik, dan akhirnya kau memanggilku begitu.. aku mati dengan alasan telah menggunakan kekuatan rahasiaku, dan Ri-kun.. apakah kau masih ingat saat pertama kali kita bertemu? Aku harap di kehidupanku yang selanjutnya aku dapat bertemu denganmu.. sama seperti saat itu aku bertemu denganmu," Itu adalah kata kata terakhir yang diucapkan Sakura. Sakura tersenyum.

"...... March, Maru.. apakah kalian ingin mendengarkan sedikit cerita dariku?" tanya Rie.

"Jangan terlalu bersedih Ri-kun.. masih ada kami," jawab Maru.

"Aku punya cerita," Rie melanjutkan kisahnya.

"Sudahlah!! Mungkin memang kita ditakdirkan begini, ayo kita pergi sebelum ada yang lain mengejar!" Maru menghalangi Rie.

"Cerita ini sudah 9 tahun yang lalu terjadinya," Rie tak mempedulikan Maru.

"Rie!!"

"Sudahlah Maru. Apa kisahmu Ri...... Azurete-kun? Aku akan mendengarkan," Ucap March.

"Begini ceritanya," Ucap Rie.

Ras yang Hilang [TamaT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang