Chapter 8

0 0 0
                                    

-Aku Rela-

"Apakah kalian ingin mendengarkan sedikit cerita dariku?"

"Aku punya cerita."

"Cerita ini sudah 9 tahun yang lalu terjadinya."

"Begini ceritanya."

Pada hari minggu yang cerah, ada seorang anak laki laki yang sedang dikejar kejar oleh banyak warga karena ulahnya mencuri roti melon yang sangat lezat dan hangat dari toko.

"Woy pencuri!!!" ucap salah seorang bapak yang mengejar anak itu.

"Kemari kau!" seorang ibu melempar batu pada anak itu namun tidak kena.

"Enggak kena.. hahahaha," anak itu tertawa keras.

Di sisi lain tidak jauh dari anak lelaki itu. Ada seorang anak gadis berambut panjang yang dikejar kejar oleh 5 bocah laki laki karena gadis itu menolong orang lain yang sedang dibully.

'Seharusnya aku tidak menolong anak itu. Aku tidak akan pernah menolong orang lain lagi,' ucap gadis itu di dalam hati.

"Sini kau!! Mau berlagak jadi pahlawan hah?" kata bocah yang sedang mengejarnya.

"Oy pencuri!! Sini kau!!"

'Pencuri?. Di depan sana?' heran Gadis itu

Akhirnya di sebuah perempatan kedua anak itu bertemu, mereka tidak menyadari satu sama lain.

"Hahahahaha. Kalian tidak akan penah bisa menangkap-"

Brugg

"Kena juga kau bocah tengik," ucap salah satu warga.

"Hahaha.. mau kemana lagi kau?!" tanya Bocah yang mengejar gadis itu.

"Maaf, aku pergi duluan," ucap gadis itu pelan. Namun saat ingin berdiri tangannya di pegang oleh anak yang mencuri itu.

"Aku disini karena kamu menabrakku, kau harus bertanggung jawab," ucap Anak itu.

"Sini Kau!!" warga melempari batu pada anak itu, dan bocah bocahpun ikut melempari batu.

"Lambat. EINSCHALTEN BITTE BESCHUTZEN," (tolong lindungilah). Ucap anak itu. Seketika semua batu yang dilempari malah menjadi abu.

"Dia ras Minazuki!" teriak seorang warga. Dan semuanya pun pergi meninggalkan mereka.

"Eits eits.. kemana kau?~" tanya anak itu saat gadis yang ia pedang berusaha melepaskan pegangannya.

"Pulang," jawabnya.

"Kemana?"

"kerumahku."

"Dimana?"

"Di bagian selatan."

"Kota apa?"

"Kota Maripurna."

"Jangan bohong."

"Aku jujur."

"Disana tidak ada ras Rikyu loh.. dan setahuku jika ada ras Rikyu disana mereka akan dibunuh," ucap anak itu.

"Aku tinggal disana, tapi aku menyembunyikan identitasku sebagai ras Rikyu," ucap gadis itu.

"Kita hampir mirip yah~" anak itu membalas.

"Kau juga menyembunyikan ras aslimu?" tanya Gadis itu.

"Yap.. coba tebak apa ras ku," tanya anak itu.

"Ras Minazuki kan," jawab gadis itu.

"50% benar 50% salah.. aku berasal dari ras lain," jawab anak itu.

"Lalu bagaimana bisa kau menggunakan rapalan utama ras lain?" tanya gadis itu.

"Karena aku memiliki kemampuan KOPIEREN EINFUGEN," (salin tempel) ucap anak itu.

"Terima kasih," jawab gadis itu.

"......"

Keesokan paginya tanpa sengaja mereka bertemu, dan esoknya lagi, esoknya lagi, hingga mereka sudah dipastikan adalah sahabat yang sangat dekat. Saat umur mereka 3 tahun hingga saat ini 7 tahun.

"Hei!! Lihat roti apa yang kudapat hari ini~" Anak itu masih tetap mencuri walau sudah dewasa.

"Kenapa kau terus mencuri?" tanya gadis itu.

"Dulu sih gara gara aku enggak sanggup beli makan..." jawab anak itu sambil mengunyah rotinya dan memberikan plum bread pada gadis itu.

"Plum bread?" tanya gadis itu.

"Ya.. aku tau kau suka coklat, jadi aku berikan roti itu, sedangkan aku sukanya yang sederhana seperti roti kentang ini," jawab anak itu.

"Jika dulu kau mencuri karena tidak dapat membeli makanan.. sekarang kau mencuri karena apa?" tanya gadis itu sambil memakan plum breadnya.

"Karena kamu tersenyum," jawab anak itu sambil memakan rotinya dengan lahap.

"Eh... kenapa kau melakukannya demiku?" tanya gadis itu malu.

"Sebelumnya aku ada pertanyaan, kita sudah berteman selama 4 tahun.. kita sudah mengetahui rahasia satu sama lain, kita sudah berbagi makanan bersama, kita sudah menginap bersama, tapi ada satu hal yang kita belum saling ketahui. Siapa namamu?" tanya anak itu.

"Iyayah.. hm, namaku Sakura Rikyu," jawab gadis itu tersenyum.

"Wah..." anak itu terpesona karena Sakura tersenyum.

"Namamu?" tanya Sakura.

"Sekalian yah.. pegang janjiku. Aku Rie Az.. Rie Minazuki berjanji. Aku Rela Mati demi Sakura-san. Asal Sakura-san Bahagia," jawab anak itu.. Rie.

"Jangan seperti itu.." kata Sakura.

"Sudah terlambat~ aku sudah janji~" kata Rie.

"Ri-kun?" tanya Sakura.

"Ya?" jawab Rie.

"Jika hanya berdua aku akan memangilmu Ri-kun, dan kamu memanggilku Sa-san. Oke?" tanya Sakura.

"Oke~"

Lalu tanpa diduga Sakura pergi dari Selatan ke tengah. Selama 5 tahun mereka tidak bertemu. Namun saat Rie memasuki sekolah yang berada di tengah... mereka bertemu lagi.

"Itulah ceritanya... sangat aneh kan?" tanya Rie.

"Pantas saja saat di kelas kalian berdua terlihat akrab.. tapi dari ceritamu. Apa yang terjadi dengamu?" tanya March.

"Aku?" tanya balik Rie. Suasana hatinya mulai membaik.

"Di ceritamu kau dulu adalah anak yang periang, dan sepertinya kau tidak tinggal di rumah bawah tanah itu. Apa yang terjadi?"tanya March.

"Yang terjadi adalah. . . . . . . . !!!!!!!" Rie sangat terkejut.

"Kenapa?" tanya March.

"Aku.. aku lupa apa yang terjadi padaku setelah kepergian Sa-san," Jawab Rie.

"Bagaimana bisa itu terjadi?" tanya Maru.

"Aku tidak tau.. yang aku ingat.. hanyalah...... huh, tidak ada," jawab Rie.

"Sudahlah. Kita akan pergi ke daerah selatan. Mungkin disana kita bisa mendapatkan bantuan," jawab Maru.

"Baiklah.. kita akan coba," ucap Rie.

Ras yang Hilang [TamaT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang