Dalam ruangan berukuran 5 × 6 meter, ada tujuh orang pria yang terduduk lemas diatas lantai yang keras. Mereka sama-sama membisu. Hanya engahan napas yang terdengar bersamaan dengan hawa panas yang menyeruak. Dahi mereka berpeluh dan mata mereka memejam rapat—menahan sakit. Sekitar 15 menit telah terjadi keheningan. Tak ada yang berbicara. Semua sibuk dengan rasa sakit dan pemikiran masing-masing.Kaca besar yang memantulkan bayangan mereka sendiri, tak ada yang berani memandang. Mereka takut dan gelisah. Takut bila mendapati harapan tidak sesuai realita. Takut bila mereka mengecewakan. Gejolak ambisi itu terus terpompa untuk menjadi yang terbaik. Ingin melangkah bersama namun tidak bisa. Karena, sekali lagi, mereka memiliki argumen dan masalah masing-masing.
Si maknae sudah tidak tahan. Dia sudah memendam rasa ini begitu lama. Rasa ingin berontak dan ingin mencari ketenangan. Malam itu, ia memberanikan diri untuk menumpahkan semua luapan emosinya di depan hyung-hyungnya.
" Aku tidak bisa lagi! " seru Jungkook dengan geraman tertahan.
" Tapi, kita memiliki fans, Jungkook! Kau harus memikirkan mereka! Jangan asal mengundurkan diri! " jawab Namjoon.
" Aku tidak tahan, hyung. Jika kita tampil dengan keadaan begini, ini sama saja dengan mengecewakan mereka. Aku tidak ingin itu terjadi! Aku juga menyayangi mereka! "
" Jungkook, " panggil Yoongi dengan pelan, berusaha menetralkan amarah anggota paling muda. " Ini adalah resiko yang harus kita jalani. Kukira kau sudah mengerti itu. "
" Tapi, Hyung, aku lelah! Aku butuh privasi, butuh ketenangan! Aku juga manusia! Aku tidak bisa tampil begini, aku terlalu menyayangi ARMY. Aku tidak mau membuat mereka khawatir. "
Kemudian, tanpa yang lain duga, mata Jungkook berkaca-kaca. Pria itu berusaha menahan isak tangisnya lalu bangkit berdiri meninggalkan mereka. Ia melangkah tergesa gesa ke ruangan direktur dengan Namjoon yang membuntuti nya dari belakang. Sebagai leader, Namjoon takut bila terjadi sesuatu dengan Jungkook. Maka ia memutuskan mengikuti pria itu dan mendapati nya masuk ke dalam ruang direktur.
Entah mendapat keberanian darimana, pria itu meminta waktu luang demi privasi nya. Ia ingin merelaksasikan diri. Dia tidak ingin stress dan ini yang membuat Namjoon cukup terkejut. Jungkook tidak pernah terlihat selelah ini. Pria itu selalu berusaha dengan kuat bahkan saat ia sakit. Kali ini Jungkook tidak memaksakan diri lagi. Pasti, ia ingin memulihkan kondisi tubuhnya yang sudah tidak bisa diajak berkompromi.
Namjoon hanya bisa menghela napas pasrah saat permintaan Jungkook ditolak mentah-mentah mengenai pengunduran jadwal comeback. Namun, yang membuatnya terkejut adalah direktur mengijinkannya pergi berlibur selama satu bulan setelah comeback berakhir. Dan itu semua berlaku bagi seluruh member Bangtan.
" Kalian sudah bekerja dengan sangat keras selama ini. Seharusnya aku sadar bahwa kalian perlu istirahat. Kau bisa pergi, Jungkook. " ucap direktur dengan senyum ramah.
Si maknae bersorak riang dan Namjoon, pendengar di balik pintu, tak dapat menyembunyikan senyumannya lagi. Lagi-lagi karena si pemberani Jungkook, Bangtan mendapatkan keuntungan!
***
" Aku akan pergi ke Itali bersama keluarga ku. " ujar Namjoon dengan girang.
" Itali? Kurasa pergi ke Bali lebih menyenangkan, hyung. " balas Taehyung lalu meminum kopinya.
" Bali? Kita tidak akan mendapatkan privasi disana. Mau seketat apapun, pasti terbongkar oleh fans Indonesia. " Hoseok ikut menimpali. " Oh ya, kau Jeon, mau kemana? Kau kan yang begitu mengusahakan liburan ini. "
" Aku? " Jungkook tersenyum senang. " Aku akan pergi ke Yeonpo dan menginap di vila yang banyak tanaman. Lalu aku akan mendaki gunung Hwari! "
Beberapa member lain sedikit terkejut. Pasalnya Yeonpo merupakan desa yang terpencil. Letaknya pun jauh dari kota dan harus menempuh perjalanan menggunakan bis selama 5 jam dari kota.
" Untuk apa? Kau ingin menjadi Tarzan disana? " decih Yoongi.
" Ingin dapat privasi! "
" Di rumah ini pun kau sudah dapat privasi, Jungkook! Kita bahkan sudah membayar sangat mahal demi privasi yang kau sebutkan itu! Lagian di Yeonpo tidak ada sinyal. "
" Itulah yang kucari, hyung! Tidak ada sinyal! Dengan begitu, privasi ku akan terjaga dengan baik! "
Keenam member lain hanya bisa geleng-geleng mendengar celetukan maknae mereka.
" Baiklah, Jeon Jungkook! " teriak Jimin sambil tertawa. " Hiduplah tanpa sinyal disana dengan gadis impianmu! "
——No Signal——
by JeonHayoung|I can live without signal because you're with me|
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓝𝓸 𝓢𝓲𝓰𝓷𝓪𝓵 ✓
FanfictionHanya Hayoung yang Jungkook butuhkan di tengah sesaknya kehidupan selebriti yang mengekangnya begitu erat. -romance-angst, first story of that genre.