[8]TATAPAN PENGUNCI

563 69 3
                                    

Setelah pergi dari ladang bunga Jeonghui merasakan emosi menyertai nya rangkain kejadian-kejadian yang membuat nya sakit terulang kembali di benak nya ini merupakan teror yang tak kunjung berhenti dari kehidupan terdahulu maupun sekarang bayangan-bayangan itu terus menghantui nya

Dan malam ini dia bahkan bermimpi aneh,di dalam mimpi itu dia melihat seorang pria bangsawan yang membawa aura anggun dan kedinginan membuat siapa saja tersendat hanya untuk menghirup udara tapi seseorang tak dapat membantu untuk mengungkap kan bahwa dia bukan hanya anggun tapi terlalu tampan

Disana dia tak mengedipka mata nya entah mengapa dia merasa wanita yang menatap pria itu adalah diri nya!

Sayang nya wajah pria itu tampak buram dan tak jelas Jeonghui merasa agak kecewa dan penasaran tapi juga merasakan bahwa pria itu tidak asing dan tampak akrab,namun siapa?

Tapi sesaat kemudian dia tiba disebuah tempat itu memiliki cahaya remang terasa lembab dan dingin celaka! itu istana dingin![1]

[1]Penjara bawah tanah istana

Jeonghui tidak tau mengapa tapi merasa ketakutan seperti kepalanya tergelitik membuat bulu kuduk nya merinding

Dia disana hanya duduk menahan sakit disekujur tubuh nya menahan lapar dan haus menahan kesadaran namun tak dapat tertidur

Jeonghui memerhatikan jari-jari tangan nya sekali lagi dia memucat keringat dingin membasahi kening nya

Seperti akan menangis namun tak memiliki secukup energi,kemana jari-jari nya yang lembut dan halus dengan kuku-kuku cantik terawat? melihat ini dia memiliki ekspresi mengerikan beberapa jari tangan nya berada pada tempat yang tidak seharus nya ini patah! dan beberapa lagi dia merasakan itu mati rasa tidak ada satupun dari jari nya yang tidak terluka bahkan salah satu diantara nya ada yang membusuk

Jeonghui terbangun dari tidur nya melihat lilin di kamar nya mati angin beserta hujan membuat jendela terbuka tampak menakutkan

"Bit na! Hyun ji!!"Jeonghui berteriak ketakutan tak lama setelah nya kedua pelayan itu melompat kedalam kamar nya

"Agassi ada apa ah!!"Bit na berteriak melihat sosok Jeonghui dikegelapan segera Hyun ji menyalakan lentera dan menutup jendela

"Agassi"Bit na berlari kearah nya setelah mematung di tempat

"Agassi baik-baik saja?"Hyun ji menghampiri nya dengan cemas

"Mimpi buruk"ucap Jeonghui mulai mengatur emosi nya dan membersihkan sisa air mata di pipi nya

"Kembali lah tidur aku baik-baik saja"ucap nya

Kedua pelayan itu menuruti dan melenggang keluar dari kamar

Jeonghui menatap jari-jari tangan nya masih sama tidak ada cacat atau apapun

'Baiklah itu hanya mimpi,mimpi buruk'

"Mimpi sialan"Jeonghui mengatupkan gigi nya sambil berdesis

<_____'°´_____>

"Beberapa hari lagi perayaan gerhana matahari total akan diadakan apakah kau berniat untuk melihat-lihat?" Gwi in sedang menuangkan teh untuk Anpyeong sambil sedikit berbicara

Anpyeong tak langsung menjawab tapi membaca laporan yang dibawa oleh bawahan nya,secara tak langsung Gwi in menjadi canggung untuk waktu yang lama

"Bawa ini ke menteri Kim suruh dia menganalisis ulang lalu minta stempel dari bendahara keuangan" Anpyeong mengarahkan perintah ke bawahan nya lalu bawahan itu mengangguk dan undur diri sementara Gwi in masih diam di tempat

"Apakah ada minat untuk melihat-lihat?"Gwi in mengulangi pertanyaan nya Anpyeong menatap kearah nya membuat Gwi in agak gugup

"Tidak tertarik"ucap nya dingin acuh tak acuh lalu meminum teh yang telah disiapkan

LIKE STAR IN THE SEA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang