*chapter 1* Mood Booster

178 19 9
                                    

Aluna meldweis, gadis sma yang biasa dipanggil Luna. Kini berjalan sepanjang koridor dengan mulut yang tidak berhenti mengoceh.

Nyinyiran siswa SMA Pelita yang ada disepanjang koridor, kini tidak ia hiraukan.

BRAKK!!

Luna membanting tas yang dibawanya ke atas meja. Ia menenggelamkan wajah nya dengan tas yang menjadi bantalannya.

Semua penghuni kelas XII IPS 1 tampak biasa saja melihat tingkah Luna. Mereka sudah tau, apa sebab akibat Luna yang bertingkah seperti itu, siapa lagi kalo bukam Andrian Gustov, pacar Aluna Meldweis yang sering membolak-balikan mood Luna.

"Hoyyy,"Leo berteriak di depan kelas.

"Kalian tau gak?, apa yang lebih dingin dari es batu!?"

"ANDRIAN!!!," jawab penghuni kelas serentak disertai gelak tawa yang menggelegar.

Mendengar itu. Luna menatap tajam Sang biang kerok Leo Fernando, orang yang masuk daftar hitam Aluna Meldweis.

Setiap Leo maju ke depan kelas, Luna lah yamg menjadi bahan lelucon. Itu tidak heran, Leo dan Luna, Tom&Jerry XIl IPS 1, sudah menjadi julukannya. Tiada hari tanpa pertengkaran di antara mereka.

Lirikan tajam yang diberikan Luna tidak Leo hiraukan. Ia kembali menatap teman sekelasnya.

"Apa yang lebih sakit dari diputusin pacar!?" Leo melirik Luna yang kini wajahnya telah merah menahan marah.

"ANDRIAN!!"gelak tawa seluruh siswa kembali terdengar.

Luna sudah bersiap-siap akan melemparkan buku cetak ke arah Leo.

" Hhmm,"

Deheman seseorang terdengar. Luna mengurungkan niat nya untuk melemparkan buku ke arah Leo.

Di pintu berdiri Andrian Gustov dengan wajah datar dan lirikan yang tajam.
___________________

Atmosfer kelas menjadi berat kembali setelah kedatangan Andrian. Tatapan matanya yang tajam mampu mengintimidasi seluruh siswa di kelas.

Glekk !
Leo menelan ludahnya susah payah saat mata tajam Andrian menatapnya.

Andrian berjalan menuju bangku Luna. Luna mendongak heran ketika Andrian menyerahkan sebuah kantong plastik.

"Coklat," jawab Andrian seolah tau apa yang sedang dipikirkan Luna.

Luna mengambil plastik tersebut. Matanya berbinar ketika melihat banyak sekali coklat favoritnya.

Andrian duduk di depan Luna. Ia menatap Sang kekasih yang tengah melahap coklat dengan cepat. Sesekali ia menyingkirkan surai rambut yang menutupi mata Luna.

__________________

Sepanjang perjalan pulang Luna memeluk perut Andrian. Senyum bahagia tidak pernah pudar dari bibirnya.

Andrian tersenyum tipis dibalik helmnya. Cukup mudah membuat mood seorang Aluna Meldweis kembali.
Cukup berikan coklat, semua akan beres.

__________________

Andrian memberhentikan motornya di depan rumah minimalis dengan chat putih yang mendominasinya.

Luna menyerahkan helm yang ia pakek tanpa melihat Sang empunya. Matanya fokus pada mobil silver yang terparkir di halaman rumahnya.

"Kayak kenal, mobil siapa ya" batin Luna.

Luna membulatkan mata nya. Ia berlari cepat masuk ke dalam rumah. Andrian menatap kepergian Luna heran.

"Kenapa?" tanya Andrian ketika berhasil menyusul Luna.

Andrian mengikuti arah pandangan Luna. Di sana ia melihat Kaino Meldweis, abang Luna. Kaino sedang sibuk memasukan mie instan ke dalam kotak sampah.

"Abang kok dibuang?" Luna sudah menduga akan seperti ini.
Gerald memang anti dengan yang namanya mie instan.

"Makanan engga sehat memang harus dibuang, abang kan udah bilang jangan banyak-banyak makan yang ginian.

Kaino bersandar di meja makan dengan tangan dilipat di depan dada.

" Tapi ka ...."

"Shut up." Kaino memotong perkataan Luna. Ia pergi meninggalkan Luna dan Andrian di dapur.

"Ok tarik nafas, buang." Andrian mencoba menenangkan Luna.

Luna tidak menghiraukan Sang pacar. Ia pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Andrian menaikan bahunya acuh. Ia pergi mutuskan untuk pulang.

______________

Allo gaes🙌🙌
Makasih yamg udah mau baca.
Maap kalo banyak typo-_
Vote komen jangan lupa kalo kalian suka ok.

-loveFia💕

COOl BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang