Chapter 2: Perjalanan Menuju Asrama #1

144 11 1
                                    

Pagi ini, lebih tepatnya jam 6, aku datang ke asrama ditemani mamaku menuju Gedung Arkana. Di perjalanan, aku ketiduran selama 20 menit namun terasa 20 detik.

   Sesampainya disana, ada seorang perempuan (kira-kira enam tahun lebih tua) yang menghampiriku.

   "Halo!" Sapa perempuan tersebut.

   "Namaku Hana. Aku adalah pengurus murid baru di Asrama Bulan dan Bintang. Kamu Alya ya?"

   "Kok tau?" Tanyaku balik.

   "Tentu saja aku tau, karena kau menggunakan nametag mu." Jawab Hana.

   Aku langsung melihat apa yang menggantung di leherku dan itu memang nametag.

   "Hahaha, pantas saja."

   "Alya," panggil Hana.

   "sebentar lagi kita akan berangkat. Masuk yuk!" Lanjutnya

   "Mama, aku mau ke asrama. Baik-baik disini ya."

   "Iya Alya." Jawab mamaku sambil menangis tersedu-sedu.

   Aku melambaikan tanganku pada mamaku sebelum masuk ke Gedung Arkana.

   Saat aku masuk, aku tak bisa berkata-kata sama sekali, karena Gedung Arka ini berlapis emas, perak, berlian, dan segala jenis permata lainnya yg berharga.

   Hana mengajakku menuju ke salah satu kumpulan anak yang seusia denganku. Di kumpulan itu, aku melihat mereka sedang memamerkan kekuatan mereka di hadapan

   "Selamat pagi anak-anak." Sapa seorang pria pengurus asrama.

   "Sebentar lagi kita akan berangkat menuju asrama."

   "Yaaay..." Sorak kami.

   "Tapi sebelum pergi, pastikan kalian sudah membawa barang yang diperlukan di asrama. Kalian boleh menggunakan handphone disana, tapi kami akan mengambilnya untuk beberapa minggu ini. Itu berguna untuk menyesuaikan keadaan asrama dengan kalian. Kami juga akan mengambil handphone suatu saat. Kami akan menggambilnya walaupun kalian sudah menaruhnya di tempat paling aman."

   "Aaah" Jawab kami.

   "Jangan khawatir, kami akan mengembalikan handphone kalian untuk beberapa minggu kok."

   "Baiklah," kata Hana.

   "Siapa yang sudah tidak sabar untuk ke asrama?"

   "Saya kak, saya..." Teriak kami.

   "Baiklah, kalau begitu kita akan bagi bis.

   Saat pembagian bis, aku melihat seorang laki-laki. Wajahnya amat familiar, namun aku lupa namanya. Aku meliriknya dengan wajah kebingungan. Lalu dia melirikku balik, dan aku buang muka darinya.

   "Oke, jadi ini list nama orang yang harus duduk disebelah kalian saat di bus. Bis 1. Karen dengan March, Via dengan Rose, Clarin dengan Fanya, Nino dengan Alya,..."

   Mataku terbelak saat mendengar nama "Nino" karena aku pernah mendengar nama itu.

   Setelah pengumuman selesai, aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6.30 pagi. Setelah itu aku pun berjalan menuju bis melewati lorong yang tak diketahui siapa-siapa kecuali orang yang memiliki kekuatan khusus. Di lorong gedung, semua orang telah mendapatkam teman, kecuali diriku.

   Disamping itu, aku merasakan ada yang memperhatikanku. Aku merasa, dia akan menghampiriku. Auranya mulai memberikanku kode untuk bersiap-siap. Siap-siap untuk terkejut karenanya.

Asrama Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang