"Anak-anak," panggil Hana lagi.
"Kita sudah sampai di asrama." Lanjutnya.
Aku melihat ada gerbang berwarna putih pucat yang dililit tanaman ivy. Saat masuk ke dalam lingkungan asrama, aku melihat banyak sekali tanaman yang aku tak pernah lihat. Didepan mata kami, tampak sebuah bangunan besar dan megah (mirip istana tapi lebih kecil). Di tengahnya terdapat air mancur kecil yang berhias perak dan perunggu.
"CIIIIIIT..." suara bis berhenti
Aku pun turun dari bis dengan perasaan bahagia.
"Jadi ini yang namanya Asrama Bulan dan Bintang? Kok gede amet? Seperti istana lagi." Kataku sambil terpesona dengan keindahan yang dimiliki asrama.
"Sebelum aku menjelaskan semua itu, mari kita keliling asrama." Kata Hana dengan gembira.
"Jangan lupa bawa tas kalian." Imbuhnya.
Saat pengemudi bis membuka bagasi bis, telingaku mendengar sesuatu yang bunyinya amat melengking. Setelah ditutup, telingaku tidak mendengar suara melengking itu lagi.
"Apa jangan-jangan ada sesuatu di dalam bagasi bis?" Gumamku takut.
"Alya, apa yang kamu pikirkan?" Tanya Hana.
"Eh, tidak kok." jawabku bohong.
"Alya, kamu kenapa?" Tanya Karen.
"Ehm, jadi gini. Aku tadi saat di bis kyk denger ada yg manggil aku tapi anehnya suaranya seperti nenek tua. Terus tadi, saat bagasinya dibuka, telingaku seperti mendengar suara yang melengking."
"Alya, kamu dengar suara melengking gk tadi?" Tanya Nino.
"Kamu juga denger? Kupikir aku doang."
"Ada yang tidak beres disini." Kata Nino sambil memikirkan apa yang terjadi.
"Karen," panggilku.
"Iya?" Jawabnya
"Eh, ini jam saku untukmu. Jamnya bisa kamu taruh di saku, dan juga kamu kalungkan di leher." Kataku sambil memberikan jam saku itu pada Karen.
"Kok kayak Doctor Strange ya pake ginian?"
"Udh, pake aja. Itu salah satu barang yang kamu mau kan?"
"Eh, tunggu dulu." Kata Karen.
"Jam ini kan sudah tidak ada lagi di pasaran. Ini terlalu antik. Jarang sekali ada jam saku yang terlalu antik. Darimana kau mendapatkannya?" Tanya Karen sambil memperhatikan jam sakunya.
"Aku diberikan jam saku itu oleh penunggu danau. Dia bilang kalau jam saku ini membantu kamu dalam bakat terpendammu." Jawabku sambil mengingat apa yang dikatakan penunggu danau.
"Ini adalah hari keberuntunganku!" Teriak Karen dengan bahagia.
"Alya," panggil Nino.
"Kamu tadi jatuhin ini." Kata Nino sambil memberikan gantungan kunciku yang jatuh.
"Oh ya. Makasih ya."
"Sama-sama. Oh ya, Alya. Aku mau bilang kalau kita harus bisa tau apa yang terjadi dengan asrama ini."
"Aku juga mau bilang itu. Baiklah, cepat atau lambat, aku akan mengetahuinya. Pasti"
Entah kenapa, aura jahat itu makin besar di asrama ini. Aku tak tau apa yang pihak asrama sembunyikan dari kita. Seperti yanh dikatakan Nino, aku dan sahabat-sahabatku harus mengupas rahasia yang telah disembunyikan. Cepat atau lambat, aku akan mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Bulan dan Bintang
FantasyKisah ini berasal dari seorang manusia yg mempunyai kekuatan ajaib bernama Alya yg tinggal di Asrama Bulan dan Bintang. Disana, Alya harus beradaptasi dengan lingkungan asramanya. Secara tidak sengaja, Alya bertemu dengan sahabat sejak kecilnya, yai...