Bagus merenggut kerah Akshi dengan kasar. Bukannya memukul anak itu, tetapi lelaki berkulit coklat itu malah menciumnya dengan kasar. Raut wajah shock tergambar jelas di wajah Akshi, matanya mengerjap beberapa kali. Kacamata yang dikenakannya sudah dilempar entah kemana oleh Bagus.
Mata Anjar membelalak. Tangannya mengerat kuat melihat pertunjukkan gila didepannya, seringaian muncul dibibir lelaki itu. Pikiran licik juga gila segera mampir di otaknya, lelaki itu masih sibuk mengamati dari sudut dinding yang tidak dapat dilihat keduanya. Dengan cepat ia foto beberapa kali adegan ciuman yang panas itu.
Ketika Bagus mengakhirinya, Anjar segera keluar dan bertepuk tangan. Sementara Akshi mengusap bibirnya beberapa kali, ekspresi datarnya membuat Anjar tidak bisa menebak apakah lelaki itu menyukainya atau malah jijik atas ciuman yang diberikan Bagus.
"Hebat lo bro! Cewek disikat, dan ternyata cowok juga?" Anjar terkekeh geli.
Bagus balas menyeringai, "iyalah! Dari pada elo, cemen!"
Anjar tertawa, dengan cepat tanpa ragu-ragu cowok itu mencium Akshi sama beringasnya. Cowok mungil itu benar-benar tidak berkutik melawan dua kakak kelasnya yang gila semua! Ia menyesal mengikuti lomba ini sekarang!
"Kalian kurangajar!!!" Raung Akshi dengan wajah merah. Otaknya sudah berjalan normal setelah menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Lelaki mungil itu menunjuk-nunjuk marah, dengan geram Akshi keluar dari kamar hotel dan menghilang entah kemana. Meninggalkan perseteruan dua kakak kelasnya.
"Gue akuin lo berani juga jawab tantangan gue waktu itu" seringai Anjar.
"Hahaha itu membuktikan gue lebih dari lo!" Sombong Bagus.
"Oh ya? Bukannya tantangannya sampe dia jatuh cinta ke elo ataupun gue ya? Selama itu belum terjadi nggak ada pemenangnya" senyum licik Anjar muncul.
Saatnya lelaki itu menunjukkan sifat aslinya! Yang licik dan penuh drama😂
***
Setelah menenangkan dirinya, Akshi memutuskan kembali ke kamar hotelnya. Dia akan menanyai maksud kedua kakak kelasnya yang ternyata sinting itu. Begitu dia masuk, sebuah pelukan langsung diterimanya. Anjar. Lelaki itu cengar-cengir sambil tersenyum gila.
Kali ini Akshi tidak boleh kehilangan ketenangannya, emosinya harus terjaga dengan baik sebelum menangani dua kakak kelas badung yang gila ini.
"Lo jangan main meluk dia cuk!" Seru Bagus yang baru saja keluar kamar mandi.
"Serah gue! Selagi ada kesempatan didepan mata, kenapa nggak digunain?!" Tantang Anjar.
"Maaf kak, sebaiknya kita bicara di sofa depan tv saja" ujar Akshi.
Anjar tersenyum lebar, tangannya segera berulah kembali. Ingin memeluk lelaki mungil yang manis itu.
"1-0" ujar Anjar dengan senyuman lebar dibibirnya.
"Maaf. Maksud saya kita bertiga" sela Akshi.
Kali ini berbalik. Anjar yang kesal, dan Bagus yang merasa memiliki peluang lagi.
"Jadi, apa maksud kalian mencium saya tadi?" Tanya Akshi dengan suara datar.
"Kita berdua suka sama lo" jawab Anjar.
Alis Akshi melengkung naik, dia belum bisa menerima alasan Anjar yang baginya sangat konyol itu.
"Makanya Akshi, adek manis yang kak Bagus sukai. Kamu mau jadi pacar kakak?" Gombalan Bagus melayang, dan setelahnya kepala lelaki itu benjol karena lemparan sepatu Anjar.
"Jangan nyolong start dong!" Seru Anjar sengit.
"Udah!" Seru Akshi dengan tegas, tampaknya lelaki mungil itu sedang memikirkan jalan untuk melerai keributan Bagus dan Anjar.
"Saya nggak akan nge-judge perasaan kalian ke saya! Tapi tolong, bisa jangan cium-cium saya?! Saya nggak suka itu!"
Ucapan Akshi membuat kedua lelaki itu protes tentu saja.
"Lah kalo bukan pake cium, peluk, dan kontak fisik lain mana bisa bikin lo suka ke gue?!" Seru Anjar tidak terima.
"Iya! Kalo gitu kapan bisa grepe-grepe lo dek?!"
Untuk kali pertama Bagus dan Anjar setuju atas suatu hal. Kata-kata Bagus terkahir mengundang pelototan marah dari lelaki mungil itu.
"Bisa saja! Itu usaha kalian mau bagaimana membuat saya suka sama kalian! Terserah mau gimana! Intinya saya tidak mau dicium, dipeluk, ataupun sentuhan yang melebihi batas wajar!" Seru Akshi sambil berdiri, dan segera masuk ke dalam kamar mandi dengan raut wajah dingin.
Meninggalkan Bagus dan Anjar yang saling menatap karena bingung harus melakukan apa. Yang mereka tau, orang-orang suka mereka karena kiss, dan perlakuan sejenis itu.
***
Yang baca jangan kaget ya, saya emang bikin alurnya lompat langsung ke depan. Selamat membaca, moga suka😊
KAMU SEDANG MEMBACA
AB-Love
SonstigesKisah Anjar juga Bagus yang sama-sama pure normal. Suka main cewek, sama-sama nakal, tukang onar. Gimana kalo mereka yang awalnya normal tiba-tiba suka sama cowok manis yang menolak mereka mentah-mentah?! Ini cerita tentang dua cowok brengsek, mempe...