Chapter 10

8.9K 392 45
                                    

Anjar sibuk menggerutu, karena di rencana ini Bagus-lah yang banyak mendapat keuntungan.
"Heh, kampret! Jangan terlalu seneng Lo!" Gumamnya lirih dengan nada kesal.
Percuma Anjar ganteng, Bagus itu nggak akan denger kata-katamu. Dia asik icikiwi alias pdkt sama Akshi.

Bagus tertawa puas, dia bangga! Jelas bangga! Sekarang ini lihat saja, seberapa dekat dia dengan Akshi. Wajah imutnya itu lhoooo! Gemesin banget! Beberapa kali kacamatanya melorot, dibenerin lagi, melorot, dibenerin lagi. Bagus bukannya ke ganggu, malah makin merasa kalo Akshi itu ngegemesin!
"Itu kacamata nggak mau diganti aja?" Celetuk Bagus.

Akshi mengangkat wajahnya dari buku, keningnya berkerut sebentar lalu mengangguk-angguk.
"Hmm, kacamata kesayanganku ini kak" jelas Akshi sambil tersenyum, what the hell! Manis banget senyumnya!
"Wkwkwk pasti pemberian seseorang ya" tebak Bagus saat melihat Akshi tersenyum begitu manis.
"Iya"
.
.
.

"Dikasih sama Wulan"
.

DUARRR! Seketika Bagus tertawa masam, niat mau pdkt ehh malah gara-gara dia sendiri Akshi keinget si cewek mborokokok itu!

Bentar-bentar, ini kok jadinya gini? Kenapa Bagus bisa ada di bertemu dengan Akshi? Itu karena kerja keras rencana mereka dong! Mereka memanipulasi nilai Akshi saat ulangan! Akshi kan terkenal pinter. Nggak pernah remedi. Jadi waktu nilainya dibawah KKM, pastinya cowok imut itu shock! Dan dengan sok pahlawannya Bagus dateng jadi pahlawan yang mau ngajarin Akshi, sementara Anjar jadi babunya!
"Emm, perasaan kemaren waktu aku ngitung yang soal ini bener deh kak. Hasil sama caranya sama kayak yang kak Bagus ajarin" ujar Akshi setelah berkutat dengan bukunya dan sibuk menghitung angka.

Nah lho! Gimana itu? Bagus gelagapan, Anjar ketawa nista, Akshi cuma kebingungan ngeliat dua orang gila.

***

"Rencana lo sialan emang! Bikin gue malu tau nggak!" Gusar Bagus dengan kesal.
Saat ini mereka berdua sedang ada di halaman belakang sekolah, tempat aman yang cocok untuk membicarakan hal nista tentang penyimpangan keduanya.

"Makanya jadi orang jangan goblok-goblok banget dong, ajarin soal yang lainnya kek!"
"Nggak kepikiran woy!" Bagus menimpali.
"Salah siapa goblok!" Anjar tersenyum remeh.
"Lo yang nyusun rencananya nggak becus!" Bagus menyalahkan.

Sebelah alis Anjar berkerut naik, "yakin gara-gara gue? Lo sendiri nggak ada usul waktu bikin rencananya, dan lo yang mau langsung praktekin ke Akshi. Padahal itu rencana gue!"
"Ya ya ya, nggak pedulilah~ gue pergi duluan!" Seru Bagus tiba-tiba berdiri.
"Gimana sama gue bangsat? Yang deket sama Akshi elo, yang jauhin si nenek lampir gue. Kok sekarang gue nggak dapet untung sama sekali?!" Anjar kini menahan lengan seragam Bagus, menariknya sampai tubuh Bagus menunduk dan wajahnya tepat berhadapan dengan Anjar.

"Ehh? Kalian ngapain?" Sebuah suara membuat keduanya langsung menoleh dan berkata dengan kasar.
"Bacot"

***

Anjar yakin, Virnia tidak akan diam begitu saja. Si Vir-vir ini, iya cewek cantik yang centil itu mantan pacar si Anjar. Terakhir mereka putus dengan cara yang buruk. Bayangin aja? Baru pacaran 1 jam yang lalu, Anjar udah sama cewek cantik yang lain. Dan setelah itu Vir-vir ini diputusin, alasannya simple. Itu karena Virnia ini udah terlalu kadaluarsa, gampang ditemuin dimana aja, kayak cewek yang ada sama Anjar waktu itu. Jelas si Vir-vir ngerasa dendam lah ya. Ingat? Waktu itu Anjar lagi berkompetisi sama Bagus buat banyak-banyakan cewek atau mantan wkwkwk. Begitu bangsatnya kedua anak Adam yang sudah menyimpang ini kawan-kawan.

"Nah kan, apa gue bilang. Kita digosipin gay" ujar Anjar.
Bego sekalikan? Inget, mereka-kan emang gay?
"Ck, mantan lo bermasalah semua! Nggak ada yang bener! Urusin tuh! Masih enak kalo gue di gosipin sama Akshi, lah ini? Si bujang lapuk yang naudzublillah mirip syaiton" Bagus menjawab sambil mengutak-atik hidungnya, berusaha mengeluarkan sesuatu yang mengganjal disana.

Melihat itu Anjar bergidik jijik, lalu tidak lama sebuah senyuman ber-aura penuh dendam itu tersungging lebar.
"Liat aja tuh cewek jadi-jadian penyebar hoax, tak jadiin setan yang bakalan nempel terus sama elo, Gus!"

***

Hahaha, gimana-gimana sama Abang Bagus, Anjar, Akshi, dan nenek-nenek lampir yang pada muncul?
Sebelumnya maaf karena lama nggak up, waktu itu fokus buat masuk kuliah, ospek, tugas-tugas, dan sekarang UTS🥺😢
Jadi hampir nggak ada waktu.

Selamat membaca kawan-kawan, kalo ada waktu senggang tak usahain buat up. Thanks yang baca dan vote selama ini❤️

AB-LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang