Sebuah papan tulis putih yang penuh coretan, spidol, juga pulpen, dan buku yang tersebar dimana-mana membuat kamar itu berantakan. Lalu dimana pelaku dari kejadian itu? Tentu saja tidur pulas diatas tempat tidur, keduanya lho! Bukan cuma satu orang! Iya, Bagus dan Anjar tidur dengan wajah yang penuh noda spidol. Sepertinya setelah membuat rencana yang kata mereka ide paling licik itu mereka lupa membersihkan tinta yang terciprat di tangan masing-masing, hasilnya seperti itu tuh! Wajah cemong penuh spidol.
"Ya Allah, ini anak wajahnya kok begini semua?! Kamar juga berantakan lagi!" Serunya dengan mata berkilat-kilat marah. Dengan kasar dan tanpa ragu-ragu wanita itu menendang tubuh Anjar hingga terguling.
Masalahnya adalah, disebelahnya Bagus sendiri juga sedang bobok ganteng. Saking kencangnya tendangan wanita tadi, Anjar berguling melewati tubuh Bagus yang akhirnya ikut tertarik dengannya hingga jatuh ke bawah! Raungan sakit juga umpatan segera memenuhi kamar itu, Anjar langsung bangun dan ingin menghajar siapapun yang mengganggu tetapi setelah melihat wajah garang tantenya! Iya wanita garang yang cantik itu tente Anjar! Dan kalian tau apa yang dilakukan Anjar? Dia langsung menjatuhkan dirinya dan berpura-pura kesakitan! Padahal Bagus tepat dibawahnya langsung mengaduh kesakitan lagi.
"Lo ngapain sih goblok! Kalo berdiri yang bener! Masak jatuh lagi!" Umpatnya sambil memegangi perutnya yang kesakitan.
"Diem goblok! Tante gue ada didepan kita, bisa-bisa kita mati kalo berurusan sama macan kumbang satu itu!" Bisik Anjar.
"Ya udah, cepet bangun dari badan gue Bangs*t! Sakit woy!" Seru Bagus.
Anjar menggaruk tengkuknya tidak enak, tetapi tatapan tantenya yang berkeliling membuatnya panik.
"Ini kamar atau apa?! Kenapa seberantakan ini?!" Teriaknya sangar dan mendekati papan tulis, tujuan wanita itu adalah untuk merapikannya.
Dibelakang Anjar segera menusuk rusuk Bagus membuatnya kesakitan lagi, rupanya hal itu membuat fokus tantenya pecah lalu menatap keduanya.
"Astaga Anjar! Kamu nyiksa temen kamu lagi?!" Bentaknya.
Anjar tidak mengurus itu, dia dengan cepat berbisik lirih, "cepet rapiin semuanya sekarang, kalo Tante gue liat kita bisa mati!"
"Kok bisa?"
"Goblok lo! Lemot! Kalo liat dia bisa tau kita gay!" Tatapan tajam Anjar melayang.
Bagus berdecih kesal, baginya itu hanya salah satu alasan Bagus karena menghindari keributan dengannya. Dengan capat dan tanpa basa-basi keduanya mengambil barang bukti berbahaya, yang tak disangka membuat Tante Lara menyipit curiga. Apalagi setelah itu Anjar tersenyum manis padanya.
"Itu tadi apa Anjar? Nggak biasanya kamu mau rapi-rapi!"
Kali ini mata Anjar berputar, dia berpikir suatu hal yang dapat dijadikan alasan. Karena tidak menemukannya dia melirik kearah Bagus yang masih mengumpat pelan, tanpa diduga Anjar menarik lengan Bagus dan berkata, "ini temenku Tante, dia Bagus. Nah, dari namanya aja udah ganteng dan btw dia suka tante-tante lho!"
Mendengar hal itu Bagus melotot kesal.Lara tersenyum senang mendengar itu, tetapi sedetik kemudian tersadar. Dengan mata yang menyipit tajam dia bertanya, "hayo! Apa yang kalian sembunyiin! Jangan-jangan kalian bikin cerita porno ya!" Tuduhnya membuat Bagus tersedak.
Sementara Anjar semakin pusing, tantenya ini benar-benar mengganggu!
"Iyain aja deh! Cerita pornonya rahasia! Kalo mau baca buka di akun Wattpad yang baru Anjar buat!" Kata Anjar membual."Ketauan sekarang kamu! Dan nggak deh, Tante nggak suka baca begituan!" Tolaknya lalu melangkah keluar kamar Anjar.
Anjar menghela nafas lega, berbeda dengan Bagus yang kesal. Dia merasa sangat, sangat, sangat kesal. Terjatuh saat tidur, dijatuhi Anjar, dan terkena sikutan kencang pada rusuknya. Sial sekali! Sungguh sial! Dan kesialan apa selanjutnya yang akan ia dapatkan coba, pasti tidak ada yang lebih parah dari ini bukan?
Sebuah kepala muncul dan melongok ke kamar Anjar, Lara tersenyum dan mengedip genit pada Bagus, "nanti Tante minta nomer kamu ya, terus kita kencan malem ini!" Setelah itu wanita itu menghilang begitu saja.Bagus melongo, sementara Anjar tertawa keras. Ternyata kesialannya bertambah, dan sepertinya keduanya belum menyadari keadaan wajah mereka yang penuh noda tinta.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AB-Love
AléatoireKisah Anjar juga Bagus yang sama-sama pure normal. Suka main cewek, sama-sama nakal, tukang onar. Gimana kalo mereka yang awalnya normal tiba-tiba suka sama cowok manis yang menolak mereka mentah-mentah?! Ini cerita tentang dua cowok brengsek, mempe...