Menyingkirkan seseorang yang menempel seperti lintah memang sulit ternyata, dengan adanya wanita itu tentu saja merupakan penghalang paling besar untuk Bagus. Lihat! Dia terus mengikuti Akshi kemanapun lelaki manis itu berjalan, mengajaknya bicara dengan wajah sok manis dan imut! Jika Akshi ia biarkan bersama dia bukankah jadinya aneh? Sebutannya apa ya? Emmm, ah iya! Jeruk makan jeruk! Tidak cocokkan!
Dan ada apa dengannya? Bukankah ini hanya taruhan biasa dengan Anjar?! Kenapa dia bisa baper sampai menyukai seorang lelaki sekarang?! Bukankah harusnya sudah selesai? Dengan begini tidak ada yang menang diantara Bagus dan Anjar! Diliriknya sisi lain. Dimana Anjar sedang duduk diam sambil mengawasi Akshi, sepertinya disini bukan hanya dia yang terbawa perasaan bukan? Kekeh Bagus seperti orang gila.
"Hoi! Gimana kalau kita kerjasama?" Seringai Bagus sambil mendekati Anjar.
Tak disangka. Hanya dengusan kesal sebagai balasan dari lawannya. Karena tidak ada tanggapan lebih Bagus melangkah menjauh sambil mengumpat dalam hati.
"Oke. Ayo kerjasama jauhin lintah itu dari Akshi! Setelah itu baru kita usaha sendiri-sendiri dapetin hatinya! Saat itu gue nyalain lo bakalan kalah!" Ujar Anjar.
Bagus berdecak, "bisa undur ributnya kapan-kapan lagi? Kita harus nyusun strategi paling licik buat misahin mereka!" Ujar Bagus.
"Oke, dimana?" Tanya Anjar.
"Rumah Lo!"
"Hah?!"
***
"Tolong kasih air got aja buat dia bik!" Ujar Anjar ketika pembantunya tergopoh-gopoh menyambutnya.
"Ehh? Beneran den?"
"Goblok! Lo mau racunin gue?! Gue tamu disini!" Umpat Bagus dengan kesal, ternyata Anjar tidak punya sopan santun dalam mendatangi tamu.
"Kalo tamunya itu elo gue nggak Sudi kasih makanan sama minuman enak! Nggak pantes!" Sahut Anjar sambil melonggarkan dasi yang hampir mencekik erat lehernya.
Bagus mengepalkan tangannya erat. Sementara pembantu paruh baya itu serba salah, setelah itu Anjar menyeringai kecil karena bisa mempermainkan emosi Bagus.
"Buatin minuman yang dia mau bik! Sekalian bawain camilan ke kamar ya!" Titahnya lalu setelah itu menoleh kearah Bagus, "ayo ke kamar gue, di sana tempat teraman buat ngobrol"
Bagus mengangguk. Dalam hati sempat menyesal mengapa harus dirumah Anjar? Jika ia tahu begini lebih baik dirumahnya saja, atau ditempat yang cukup sepi.
***
"Sebelum kita bikin taktik licik gue mau nglmongin sesuatu" Anjar berekspresi serius.
"Apa?" Bagus menganggap santai lalu menjatuhkan dirinya ke tempat tidur berukuran king size milik Anjar, membuat pemilik kamar melotot tidak suka tetapi tetap terdiam.
"Lo sendiri dengarkan apa kata Akshi? Mereka dijodohkan dengan ikatan darah biru, berarti orang tuanya bersifat kolot!!! Kalau nikah aja Akshi disuruh sesama darah biru apalagi salah satu diantara kita! Nggak akan pernah bisa. Itu yang ada dipikiran gue sejak tadi" ujar Anjar menjelaskan.
Bagus mengangkat alisnya dan tersenyum miring, "cuma gara-gara itu?"
Anjar masih menatap serius Bagus, "ini masalah yang pelik, apa yang harus dilakuin dimasa depan kalo itu beneran kejadian?"
"Ck, masalah besok ya pikir besok! Yang sekarang diutamain itu harusnya gimana caranya cewek lintah itu lepas dari Akshi! Akshi nggak bisa kita buat belok kalo cewek itu masih ada goblok!" Umpat Bagus sambil bangun dari posisi tidurnya, dan memilih posisi bersandar yang enak.
"Buat jaga-jaga woy!" Geram Anjar karena merasa diremehkan.
Tok tok tok
"Den, bibik udah bawa minum sama camilannya" seruan dibelakang pintu membuat keduanya diam sejenak.
"Ya, masuk aja bik! Bawa kesini!" Jawab Anjar mengizinkan pembantunya memasuki wilayah pribadinya.
Setelah dirasa selesai menyelesaikan permintaan tuan mudanya pembantu itu segera keluar dari sana, meninggalkan keheningan yang menggantung. Tanpa ragu-ragu Bagus langsung memakan dan minuman itu seakan dia ada dirumah kawannya sendiri.
"Oke, sekarang ayo kita buat rencana penghapusan lintah itu dari sisi Akshi!" Anjar berkata sambil mengangguk.
Bagus menyeringai, "gitu kek dari tadi! Dasar lemot!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AB-Love
RandomKisah Anjar juga Bagus yang sama-sama pure normal. Suka main cewek, sama-sama nakal, tukang onar. Gimana kalo mereka yang awalnya normal tiba-tiba suka sama cowok manis yang menolak mereka mentah-mentah?! Ini cerita tentang dua cowok brengsek, mempe...