"Enjoy the life."—Meet Him, Erlang Firmansyah.
Male. Ulang tahunnya empat hari setelah ulang tahun Budi. Senyumnya manis kayak Marjan. Tingkahnya diam-diam mencandu separuh jiwa. Sempat banyak yang menyangka dia artis korea versi lokal. Punya secret admire yang katanya adalah adik kelas.
Orangnya kakak-able. Sabar sekalipun jadi korban skinship Alta. Sumber terpercaya soal situs-situs download aplikasi mod. Dan informan bila ada lagu terbaru rilis. Pernah terlihat menyukai EXO karena sempat melantunkan lagu boyband tersebut yang berjudul love shot.
Kecanduan sama mobile legends. Dan nekat nginep di warnet untuk bermain GTA. Nggak ada yang tahu bahwa Firman ini diam-diam menghanyutkan.
Pernah terlihat memaksa Alta memakai jaketnya. Kira-kira kenapa ya?
***
Firman
Alta itu...
Sederhana.
Nggak ada kata yang mewakili dia lagi selain sederhana. Dia yang tanpa punya malu ke gue langsung tanya perkembangan musik. Dia yang dengan suara sumbangnya duet bareng gue nyanyi gak jelas waktu jam pelajaran kosong. Dia yang suka pakek jaket gue dengan alasan dingin. Dia yang suka duduk di bangku gue dengan alasan nggak kelihatan ke papan. Dia yang sederhana.
Adek.
Alta mungkin kebanyakan orang lihat udah gue anggep adek gue. Awalnya mungkin iya. Disaat dengan bercandanya gue manggil Jeje dengan sebutan Emak. Hingga akhirnya gue yang dijadiin sosok kakak buat Alta. Lalu, gue yang kejebak dalam lingkaran ketidaksengajaan milik gue sendiri.
Gue selalu ngelindungin Alta kayak Adek. Gue selalu nanya gimana kabarnya kayak seorang kakak ke adek. Gue selalu nyampirin pundaknya pakek jaket kayak kakak ke adek. Gue yang selalu mau berkorban bolpoin supaya itu anak bisa nulis.
Dan tanpa gue sadari, gue terlalu memperlakukan dia kayak adek bahkan lebih. Sampai-sampai gue lupa kalo kita masih berbatas kata Kakak dan Adik.
Entah, segila itu gue sama Alta. Karena perlakuan kecil manisnya selalu buat gue tersenyum tanpa sadar. Dia yang nggak sungkan buat skinship sama gue, dengan cara jambak rambut, nyubit pipi, dan yang lainnya. Dia yang selalu nanya kenapa tadi nggak masuk? Tadi kemana aja? Ini jawabannya apa?
Atau hanya sekedar ngajak gue adu main di game.
"Jangan lupa nanti mabar ya? Tapi makan dulu."
"Eh, kak firman. Itu tuh ada adek kelas nyariin. Wah, kakaku terkenal nih."
"Kak Firmann! Balikin bolpoin gue."
Gue suka teriakan itu. Gue suka setiap dia natap gue. Seolah tau gue butuh dia. Sayangnya, sekali lagi. Gue terikat sama hubungan adik kakak yang secara nggak sengaja gue ciptain sendiri.
Kalo seandainya gue tahu, gue bakal suka lo. Mungkin waktu itu gue nggak bakal manggil si Jeje Emak.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Predestin
Ficção AdolescenteSpin of Kelas Archimedes Kelas Archimedes Romance Ver. SMA Cendekia's universe Ketika sebuah rasa terhalang oleh rasa persahabatan. Ketika yang menghangat mulai mencairkan suasana. Ketika yang terbiasa mulai diam-diam memanggut rasa. Akankah, hakika...