Aku membuka mata ketika merasakan tidurku yang begitu panjang. Seputar kejadian tentang perjalanan hidupku sempat termimpikan olehku. Namun, begitu aku terbangun aku melupakan semua rinciannya.
Entah kenapa, ketika aku terbangun aku sudah berada di dalam kelas. Kulirik jam yang ada di atas papan tulis. Pukul 6:30. Bagaimana bisa aku ke sekolah sepagi ini? Dan... dimana tas-ku? Kenapa aku datang dengan hanya membawa diri saja?
Akupun beranjak keluar kelas. Koridor masih terlihat sepi.
Aku merogoh ke saku rok dan bajuku. Dan aku tidak menemukan ponselku.
Tanpa aba-aba aku langsung menampar kedua pipiku. Tidak sakit pun. Masa iya aku masih di dalam mimpi ketika aku merasa ini begitu nyata?
Sembari aku berpikir, seseorang masuk dengan berjalan perlahan.
"KIRIN!" Aku berteriak memanggilnya. Tapi Kirin tidak menghiraukanku.
"Kirin! Kamu kenapa?" kutanya padanya sesaat dia duduk di kursinya kemudian menangis.
Tunggu. Kursinya? Aku keluar memastikan.
Benar saja. Aku salah masuk kelas.
Kok, bisa?"Dengar nggak sih katanya anak kelas sebelah ada yang bunuh diri gara-gara dibully," "Dibully gimana sampai bunuh diri gitu?" "Katanya sih didiskriminasi gitu." "Oh, cewek yang ada di video itu?" "Iya, bener." "Tapi bukannya itu salah paham, ya?" "Kata siapa?" "Kirin. Tanya aja dia."
Bunuh diri? Siapa?
"Hey!" Aku memanggil mereka. Tidak dijawab. Aku kembali mengampiri Kirin yang masih menangis.
"Kir---"
"Lo yang bunuh, kan, Rin?" seseorang tiba-tiba masuk. Dan itu Hema.
KAMU SEDANG MEMBACA
meet next bye [Completed]
Teen Fiction[Completed] Bumi memiliki hukum, ketika seseorang dipertemukan, maka perpisahan adalah ujungnya. Copyright©votavato2019 All Right Reserved