✔️Part-7

469 43 1
                                    

Aku sudah berada di rumah sakit sekarang. Perawat bilang ibuku menyayat nadinya, lagi. Ya, ibuku pernah bilang kalau dia ingin menyusul ayah ke surga. Tapi waktu itu sempat dicegah ketika ibuku nekat menggoreskan kaca dari gelas minum yang dipecahkannya yang ada di nakas samping tempat tidur.

Karena aku pergi ke rumah sakit tanpa sempat makan, akupun berjalan ke kantin buat mengganjal perut yang sudah keroncongan dari tadi.

Setelah makan, ada panggilan dari Hema. Dia bilang minta maaf karena nggak bisa nyusul buat jenguk karena mereka akan pergi ke Bangkok, dan jadwal keberangkatannya memang hari ini dan itu sebentar lagi. Beberapa hari lalu Hema memang sudah cerita padaku kalau liburan semester kali ini dia bakal pergi ke Bangkok. Dia pernah berniat mengajakku pergi bersamanya, tapi kutolak karena alasan yang pasti, ibuku. Dan Hema pun mengerti itu.

Aku membawa sebotol minuman soda di tangan kiri. Sambil jalan menyusuri lorong rumah sakit kumainkan ponselku. Karena aku begitu asik sampai-sampai aku tidak nyadar kepentok sama palang tanda awas lantai licin. Dan yang terjadi bukan aku yang jatuh. Melainkan ponselku yang meluncur karena kekagetanku.

"Kayaknya pemerintah harus buat aturan lagi deh untuk dilarang bermain ponsel ketika sedang berjalan." ujar seseorang dengan mengambilkan ponselku yang berjarak hampir empat meter dariku.

"Kamu?!"

meet next bye [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang