Setelah mandi, Diana pamit kepada Mami. "Mami, aku pamit ya. Mau main sama temen, dia udah ada depan rumah. Pamit Diana.
"Wihhhh anak Mami, sudah cantik. Puji Mami, kepada sang puteri pertama.
"Cucu Omah, sudah gadis cantik sekali. Puji sang Nenek, kepada cucu nya.
"Ihhhh Omah, sama Mami bisa aja. Ucap Diana malu.
"Nggak kok Ka, Omah sama Mami bener kok. Tambah sang adik.
"Tuh dengar kata Adikmu. Ucap sang Omah.
Sore ini, Diana mengenakan rok selutut warna peach, dengan atasan kaos lengan pendek warna cokelat. Dan dengan pita warna ungu yang menghiasi rambut panjang nya.***
"Hai Farish. Sapa Diana saat sampai di depan rumahnya.
"Hai Diie. OMG, kamu cantik sekali. Puji Farish.
"Ihhh kamu bisa aja. Nggak Mami aku, Omah aku, adikku, dan kamu semua bilang hal yang sama. Kata Diana malu.
"Nggak kok, kamu emang cantik. Ucap Farish sambil menatap Diana. Oh iya kamu ikut aku yuk, aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang sangat indah. Kata Farish.***
Farish mengajak Diana ke sebuah Danau, yang sangat indah, di Danau itu terhampar rumput hijau yang sangat luas. Menambah keindahan tempat tersebut. "Bagus sekali. Ucap Diana kagum.
"Kamu suka? Tanya Farish.
"Suka banget. Ucap Diana kagum.
"Dulu aku selalu kesini sama Olla. Jelas Farish.
"Sorry, Olla siapa? Tanya Diana.
"Oh iya, Olla pacar aku. Kata Farish.
"Terus sekarang? Olla dimana? Tanya Diana.
"Olla lagi sakit, dia lagi koma. Udah seminggu lebih. Jelas Farish sedih.
"I'm sorry, Gua gak tau. Ucap Diana merasa bersalah.
"It's okay, and gak ada yang marah kau kamu jalan sama aku? Tanya Farish.
"Nggak kok, aku LDR Danar pacar aku lagi Kuliah kedokteran di Aussie. Jelas Diana.
"Keren.
"Ya, dia disana beasiswa. Orangtua nya udah lama meninggal. Dia disini tinggal sama Om dan Tantenya. Jelas Diana.
"Beasiswa?
"Iya.
"Oh iya, abis ini kita makan yuk. Aku tau tempat makan enak dekat sini. Ajak Farish.
"Boleh emang menunya apa? Tanya Diana.
"Nasi goreng. Tapi, rasanya aku jamin gak kalah sama yang ada di Restoran. Jelas Farish.
"Boleh deh.***
Ketika sampai disebuah Kedai nasi goreng, Farish langsung memesan 2 piring nasi goreng. "Pak Marto, nasi goreng 2. Yang satu pedas, yang satu sedang.
"Siap Mas Farish. Minumnya apa? Tanya Pak Marto.
"Teh panas 2.
"Beres, sebentar ya Bapak buatkan dulu.
Selama menunggu makanan Farish, memutuskan mengajak Diana mengobrol. "Kamu pacaran sama Danar sejak kapan? Sejak masuk SMA. Kalau kamu?
"Baru 3 bulan.
"Kalau boleh tau, Olla sakit apa?
"Olla sakit kanker otak stadium 3.
"Semoga Olla cepet sembuh ya. Ucap Diana sambil mengusap lembut tangan Farish.
"Thanks ya.
"Iya sama-sama.
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun datang, dan langsung menikmati makanan tersebut.***
"Olla, bangun sayang Ibu sudah kesepian tanpa kamu. Ucap Tante Rona, sambil mengusap kepala sang puteri.
"Ibu janji, setelah kamu sembuh, Ibu akan bawa ketempat favorite kamu waktu kecil. Dulu kan kamu sering kesana. Sama Ibu, Bapak, dan Almh. Ka Nita. Please, Nak jangan tinggalkan ibu. Ibu gak mau kehilangan kamu, seperti, Ibu kehilangan Kakak kamu. Ucap Tante Rona, menitihkan air mata.***
Malam hari seperti biasa, Diana melahap beberapa materi dari buku pelajaran. Ia membaca sedikit demi sedikit materi untuk besok, Diana memang rajin belajar, ia melakukan semuanya karena, terinspirasi dari Danar sang kekasih. Diana memang tak bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran, tapi ia tetap gigih untuk berkuliah di Fakultas Sastra Jerman. "Alhamdulillah..... Akhirnya selesai. Ucapnya sambil memasukkan buku-buku yang baru dibaca nya kedalam tas.***
Disisi lain Farish melakukan hal yang sama. Yakni mempelajari materi untuk besok, ia terus melahap kata demi kata yang ada dalam buku Pelajaran, ia memahami sedikit demi sedikit materi tersebut, setelah selesai. Ia membereskan semua buku pelajaran, dan memasukan kedalam tas. Setelah semua selesai, ia membuka laptop miliknya, tertera dilayar laptop foto sang kekasih yang mengenakan dress berwarna biru. Terlihat sangat cantik, foto tersebut diambil 2 bulan lalu, saat kondisi Olla masih sehat. "Olla, aku kangen sama kamu. Ucap Farish, sambil menyentuh layar laptop.
"Farish.
Terdengar suara panggilan dari seorang lelaki. "Iya Ayah, masuk aja. Ucapnya setengah berteriak.
"Lagi apa Nak? Tanya Ayah, sambil memasuki kamarnya.
"Nggak lagi apa-apa, Farish cuma abis belajar aja.
Sang Ayah tersenyum, sambil mengusap lembut kepala sang Putera. "Ya udah kamu tidur ya kan sudah malam, besok kan kamu harus Sekolah. Ucap sang Ayah, sambil mengusap lembut kepala sang Putera. Setelah Farish tertidur, Ayah langsung mematikan lampu kamar Farish, dan pergi menuju kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MELEKAT DIJIWA
Fiksi RemajaMengisahkan tentang Diana (16 tahun). Seorang gadis cantik, pintar, dan sederhana. Ia adalah gadis yang selalu ceria, dan memiliki kehidupan yang mendekati sempurna, untuk gadis seuisanya. Adik yang selalu kompak, Ibu yang selalu menyayangi apa ada...