-ancaman

1.6K 117 19
                                    

  Jungkook menatap Jimin sinis namun benar yang dikatakan Jimin, ia sama sekali tidak tahu menahu soal kejadian ini.

"Lo enggak percaya sama gue? " tanya Jimin dengan tatapan nanar, merasa kecewa dengan anggapan Jungkook yang tidak mau mempercayai dirinya.

Jungkook mengalihkan pandangannya melihat kearah pintu kelas yang terbuka, ia menghela nafas berat mengusap wajahnya.

"Terus, siapa yang ngelakuin semua ini? " ujar Jungkook.

Tangan Jisoo mengusap telapak tangan Jungkook sembari menggeleng.

"Aku percaya Jimin enggak ngelakuin itu, dan mending enggak usah dipanjangin masalah ini. Lagipula lambat laun semua orang bakalan lupa, " kata Jisoo yang diiyakan oleh semua anggota bangtan.

Kepala Taehyung melirik ketika sorot matanya menangkap seseorang yang tidak asing baginya, apalagi bagi Jungkook.

"Kook! Kook! Itu Nada kan? "

Dengan cepat Jungkook menengok mengikuti arah tangan Taehyung yang menunjuk keluar.

"Eh ngapain dia disini woy! " teriak Jhope yang membuat Jisoo penasaran siapa itu Nada.

"Anjir udah balik dia dari australi, " ucap Rm yang juga kaget melihat kemunculan Nada.

Jisoo yang bingung menatap Jungkook sepihak, pandangan lelaki itu terkunci pada gadis yang bernama Nada itu.

"Dia siapa memangnya? "

Pertanyaan Jisoo berhasil membuat semua anggota bangtan melihat kearahnya, menatapnya penuh arti.

Jimin melirik Jungkook dan seolah memberikan kode pada Jungkook untuk bicara terus terang tentang Nada.

"Siapa Nada? " tanya Jisoo lagi.

Jungkook terdiam,

Suga yang awalnya hanya diam berdiri dan mendekat kearah Jisoo namun segera ditahan Jin.

"Biarin mereka selesaiin masalah mereka, ga usah ikut campur. " kata Jin dan membuat Suga sedikit lesu dan memilih keluar kelas.

"Si babang mau kemana? " tanya Taehyung dan mendapat gelengan Jin.

Jungkook menatap Jisoo.

"Bukan siapa-siapa, aku mau keluar dulu cari pelakunya. Kamu diem disini, ajak Mawar atau Lisa buat nemenin. "

Sementara itu Nada yang baru saja pulang daei australi mengaku sangat rindu pada keadaan sekolah ini, bukan hanya sekolah tapi salah seorang siswa disini.

Sebelum itu, ia hanya ingin menyapa temannya dan akan kembali bersekolah besok.

"Yeri! " teriak Nada.

Teriakkan itu berhasil membuat tubuh Yeri terlonjak kaget, sudah lama ia tidak mendengar teriakkan ini lagi.

"Sial! " umpat Yeri,ia berbalik melihat Nada yang berlari kearah.

"Hai semua, sumpah gue kangen kalian. " ucap Nada sok-sokan gembira, padahal Yeri tahu Nada tidak akan bertingkah seperti ini kalau bukan karena pencitraan.

"Kapan pulang, kok g ngabarin! " kata Irene.

"Kemaren ren, maaf gue lupa ngabarin. "-Wendy.

"Yah gimana sih, kalau tahu kan gue jemput dibandara. " -Seulgi.

"Enggak usah eh, ngerepotin nanti. "

Yeri mendelik mendengar ucapan Nada yang kepalang bullshit! Tapi kedatangan Nada adalah ancaman baginya.

"Oh ya gimana kabar kalian, maaf lost kontak. " kata Nada.

"Baik, " ucap Yeri seadanya.

Nada menatap Yeri dan memutar bola matanya mengalihkan pandangannya menuju Wendy dan Joy.

"Kalian punya berita apa, ketika gue masih di Australia, " ucap Nada, mata Yeri membulat ia lupa untuk menutup mulut kedua manusia disamping nya ini.

"Palingan juga tentang doi lo nad, " kata Joy buka mulut.

Yeri melirik memelototi Joy yang malah membicarakan tentang doi Nada, yang tak lain adalah Jungkook.

"Kenapa dia? Oh y, gue juga lost kontak sama dia. Tapi dia enggak deket sama orang lain kan? " tanya Nada seolah menyudutkan Yeri yang sudah cemas dan gelisah.

"Enggak kok, dari kita berlima enggak ada yang deketin jungkook. " ucap Joy dengan polosnya. Membuat pacuan jantung Yeri semakin cepat.

"Masa? " tanya Nada tidak percaya dan masih curiga pada Yeri, pasalnya ia tahu jika Yeri sama sepertinya. Mengincar Jungkook sejak awal mos.

"Iya, tapi dia udah jadian. " ucapan Wendy membuat mulut Nada menganga mata membulat dan kantung belanjaan yang dia tenteng jatuh.

Nada mengangguk dengan santai.

"Lo enggak kasel? " tanya Yeri yang kaget karena Nada tidak mencerocos akan hal ini.

Nada tersenyum sinis dan kembali menggeleng.

"Gue kagetlah, makanya gue jatohin oleh-oleh buat kalian. Tapi tenang gue udah kasih pelajaran sama cewek itu, anak kelasan jeka kan? " ujar Nada.

"Kok lo bisa tahu sih Nad, anjir hebat banget lo. Setelah pergi dua semester ini lo makin keren aja, " puji Seulgi.

"Sekarang tugas kalian cuman satu. "

"Buat mereka putus, "


TBC

BANGTAN SQUAD [ Slow motion ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang