-gim

1K 79 11
                                    

Derasnya hujan membuat mereka terjebak dibawah atap halte, sore ini memang terlihat berbeda. Tapi tidak disangka akan turun hujan sebesar ini.

"Maaf ya, gak bawa jas hujan. " kata Jungkook sembari menengok melihat Jisoo yang sedang memeluk dirinya sendiri.

Jisoo menoleh dan tersenyum.

"Enggak apa-apa, toh aku juga lupa enggak bawa payung. Hehe, "

"Huuh, dasar. " Jungkook mengacak puncuk kepala Jisoo. Membuat sang empu mendengus kesal dan segera menepis untuk merapihkan nya kembali.

"Jangan diberantakkin, susah tahu disisir nya. " dumel Jisoo.

Jungkook cuman ketawa kecil terus ngeliat ke depan melihat jalanan yang dijatuhi air hujan.

"Hujan hujan gini, enak ya kalau ada tukang bajigur lewat. "

"Apasih, ya kali hujan hujan gini amangnya mau ngider sana sini. "

"Ya kan rumayan kalau ngider, siapa tahu ada yang ngeberhentiin mau beli. Yekan, "

"Kasihan lah amangnya, harus dorong gerobak ditengah hujan gini. Aneh si anda, "

"Kok anda? "

"Biarin, suka suka. Lagi males, "

Jungkook memanyunkan bibirnya, lalu mendudukkan dirinya dibangku halte tersebut.

Jisoo berbalik melirik Jungkook yang terduduk didekatnya.

"Kenapa liatin? Pengen ditawarin duduk ya, " ucap Jungkook lalu membuang muka, sok acuh.

"Ish, anda tidak berbakat membuat orang kesal. " kata Jisoo dan duduk disamping Jungkook.

Jungkook menengok dan menatap Jisoo sepihak.

"Ya mana bisa orang kesel sama aku, muka imut gini siapa coba yang tega marah marah sama aku. " ucap Jungkook dengan kekehan.

"Ih pede amat anda, " cibir Jisoo yang geli mendengar kalimat imut.

"Yeee, ngaku aja. " Jungkook sengaja membenturkan sikunya ke lengan Jisoo, mencoba menggoda gadis itu di tengah dinginnya cuaca.

"Ngaku apa sih, " kata Jisoo menahan tawa.

Setelah beberapa saat mereka saling diam, tidak tahu harus membicarakan apalagi. Hujan pun sepertinya enggan untuk berhenti, padahal hari sudah mau terbenam.

"Oh ya, tentang nada. " ucap Jungkook membuka pembicaraan. Jisoo teralihkan dan mencoba fokus pada pembicaraan tersebut.



"Woy! Anjir beraninya, " pekik Taehyung, tidak sangka ada yang mengalahkannya di gim.

"Aehhh berisik lu nyet, main apa sih. Paling mario bros, " dumel Jhope yang sedang sibuk menonton drama korea dichannel kebanggaannya.

"Ehh jangan remehin gua deh, ini nama akun nya siapa dah. Gue ceramahin ah, " kata Taehyung.

"Jangan disamperin ntar lu malah mewek lagi, " saran Suga yang lagi membantu Jin bikin cemilan.

"Ihhh enggak bakalan. " urbis Taehyung tak yakin.

"Eh, Jungkook udah dihubungi belum. Ajak dia kesini lah, udah lama dia kagak nginep. " RM membuka suara, ia baru turun dari tangga. Sehabis menasehati Jimin yang datang datang langsung menangis.

"Ah si eta, tukang ngapel. " timpal Jhope dan setelahnya memasukkan beberapa pilus ke mulutnya.

"Aehhh dasar budak budak kecil. " kata Jin geleng-geleng.

"Besok libur yekan, " kata Taehyung dengan semangat. Dia paling antusias kalau libur.

Tiba-tiba ponsel Taehyung berbunyi, tapi ternyata bukan ponsel Taehyung saja. Tapi semua mahluk bernafas disana yang punya ponsel, ponselnya berbunyi dengan bersamaan.

"Ada apa ini? " ucap Taehyung dalam hati.

Taehyung membuka ponselnya, ia melihat ke sekeliling. Bahkan hanya ia yang sadar, yang lainnya acuh pada ponsel mereka.

Hitgim: join in my game?

"Hyung! Ini maksudnya apa? "


TBC

BANGTAN SQUAD [ Slow motion ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang