Reygan masih berdiri di tempatnya dengan meremas amplop yang diberikan Aiza. Entah mengapa kini hatinya merasa sakit.
Maafin Mas, Aiza- Reygan.
Seperti mendapatkan suatu sengatan, Reygan bergegas menyusul Aiza, meninggalkan Najla yang masih di ruangannya.
Reygan terlihat panik saat tidak mendapati Aiza di lantai bawah. Langsung saja Reygan turun ke basement. Mengambil mobilnya dan melaju entah kemana.
Disepanjang perjalanan hati Reygan tak tenang, melihat ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang berharap melihat Aiza.
"Aiza, jangan pergi" gumam Reygan.
Setelah sampai rumah, Reygan segera masuk bahkan dia sampai berlari.
"AIZA" panggil Reygan sambil menaiki tangga.
Reygan masuk ke dalam kamarnya, di sana tidak ada Aiza. Reygan turun lagi bergegas ke arah dapur.
"BIBIIII" teriak Reygan.
"BII" teriaknya lagi.
Tak kunjung mendapati sang Bibi, Reygan pun melihat ke kamar belakang tempat Bibi tidur.
"BIBI"
"Hikss hikss non Aiza" terdengar suara tangisan Bibi.
"BI, keluar bi" pinta Reygan.
Bibi pun keluar dengan mata yang sudah sembab, bahkan tangisnya masih ada.
"Bi, Bibi tau kalau Aiza ke kantor kan Bi?" tanya Reygan, Bibi menunduk lalu mengangguk.
"Aiza udah sampai rumah belum Bi?"
"I..itu den"
"Itu apa Bi?"
Bibi diam lalu tangisnya malah kembali pecah.
"Hikss hikss"
"Bibi, jawab bi" Reygan tak sabar.
"Hikss non Aiza pergi ke kantor aden sudah bawa koper sekalian den, hikss hikss ta..tadi juga su..hikss sudah pamit sama Bibi, mamang dan Pak Sapto"
Tanpa berpikir panjang, mendengar penjelasan Bibi Reygan berlari keluar menuju mobilnya kembali. Reygan melajukan mobilnya ke suatu tempat.
Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit Reygan sudah sampai di tempat tujuan. Reygan turun, di dalam hatinya sangat berharap bahwa Aiza ada di sana.
"Siti" panggil Reygan.
Ya, Reygan datang ke tempat laundry Aiza dulu.
"Astaga Mas Reygan ganteng, kok sendirian sih Mas? Non Aiza gak di ajak?" seru Siti menghampiri Reygan.
"Aiza ada di sini?" tanya Reygan to the point tanpa menggubris perkataan Siti.
"Endak tuh Mas" Siti menggeleng.
"Aiza nelpon kamu?"
"Endak juga Mas, ada apa to Mas?"
Aiza, kamu dimana, secepat itu kamu menghilang- Reygan
"Gakpapa Siti, aku pergi dulu" Reygan kembali berlalu pergi.
"MAS REYGAN, SALAM BUAT NON AIZA" teriak Siti saat Reygan sudah menjauh.
Reygan terdiam di dalam mobil, dia tidak tahu lagi harus kemana. Setahu Reygan, Aiza tak punya saudara selain Siti.
Reygan menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil dan mulai memejamkan matanya. Reygan berusaha menenangkan diri sampai tek terasa di salah satu sudut matanya menetes satu bulir air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIZA
RomanceMengapa kau mendekatiku jika akhirnya kau tak mau mendekat padaku sejengkalpun? Mengapa kau memberikanku harapan jika pada akhirnya kau sendiri yang menutup harapan itu? Lalu pertanyaan terbesar dalam hidupku saat ini. MENGAPA KAU MENIKAHIKU JIKA...