Hujan... aku sangat membenci hujan. Hujan selalu meninggalkan kenangan buruk yang selalu menyiksaku. Setiap hujan, selalu terjadi hal yang menyedihkan kepadaku. Dan hal itu pasti selalu berhubungan dengan kehilangan seseorang.
Aku yang terlahir di keluarga yang memiliki nama yang mengandung unsur air, mungkin tidak bisa mengatakan hal egois semacam ini. Mungkin kebencianku ini hanyalah sebuah kebencian pribadi. Bahkan saat aku dilahirkan, aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan membenci hujan.
Mengenai sejak kapan aku membenci hujan, itu mungkin adalah saat yang tidak pernah akan bisa aku lupakan seumur hidupku. Karena itu adalah saat dimana pertama kalinya aku perduli dengan orang lain selain ibu dan kakakku.
Dan jika kalian bertanya apakah dia adalah seorang laki-laki atau perempuan, tentu saja aku akan menjawab perempuan. Ya... dia adalah perempuan pertama selain ibu dan kakakku yang entah mengapa bisa membuatku tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.
Aku sudah banyak bertemu dengan berbagai perempuan, tapi hanya dia yang benar-benar membuatku tertarik untuk bisa mengenalnya lebih jauh. Tapi sayangnya, aku tidak sempat untuk bisa lebih mengenalnya karena kesalahan besar yang telah kulakukan.
Kalau dilihat dari sosoknya, jujur tidak ada yang spesial darinya. Dia hanya gadis biasa yang kebetulan mendapat keberuntungan terlahir di keluarga yang bisa dibilang cukup kaya. Dia adalah putri dari seorang Presdir sebuah Perusahaan yang cukup terkenal di Yokohama. Mungkin hanya itu satu-satunya hal spesial yang bisa kulihat darinya. Jadi, mungkin aku salah jika aku mengatakan bahwa tidak ada yang spesial darinya.
Tapi bagiku, kekayaan keluarga bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Karena bagiku, kekayaan keluarga hanyalah sebuah status tak tetap. Karena tidak selamanya keluarga kita bisa selalu kaya. Saat keluarga kita jatuh miskin atau bisa dikatakan bangkrut, maka pasti kita hanya akan jadi bahan cemohan orang lain. Kita tidak akan bisa lagi membanggakan status keluarga kita yang kaya.
Dan lagi, kekayaan keluarga, semuanya bergantung pada diri kita sendiri. Apakah kita bisa mempertahankannya atau tidak. Apakah kita bisa membangun ulang kekayaan kita disaat keluarga atau orang tua kita bangkrut atau jatuh miskin.
Jadi, jika seandainya kita memiliki keluarga atau orang tua yang kaya, kita tidak boleh hanya berbangga diri. Kita juga harus melatih dan mengasah diri kita untuk bisa mempertahankan status kekayaan keluarga kita.
Dan yang membuatku semakin membenci hujan, seteleh perempuan yang aku ceritakan tadi, beberapa orang yang aku kenal meninggal. Dan pasti, kejadiannya selalu terjadi di saat hujan. Entah apakah hujan itu ingin mengejekku atau apa, tapi hujan ini benar-benar membuatku sangat kesal.
Padahal, aku sudah masuk kedalam sebuah organisasi yang bisa dibilang dapat memberikanku kekuatan untuk mencegah kematian dari orang-orang terdekatku itu. tapi itu semua sama sekali tidak bisa merubah kenyataan bahwa mereka meninggal karena kesalahanku.
Selain dari kesalahanku yang membuat beberapa orang yang kukenal meninggal, aku juga bahkan telah menyakiti perempuan yang sangat mencintaiku. Aku telah membuat perempuan itu harus menunggu lama untukku, hanya karena ketidakmampuanku dalam memutuskan sesuatu.
Agar tidak terlalu panjang dalam menjelaskan plot ceritanya, akan kusudahi dulu penjelasannya sampai disini. Jika kalian ingin tahu lebih jauh tentang kebencianku tentang hujan, perempuan yang membuatku membenci hujan untuk pertama kalinya, organisasi yang kuikuti, dan perempuan yang telah kubuat menderita karena menungguku, akan kuceritakan lebih jelas nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live for Life
Teen FictionCerita Live for Life berpusat pada Odayaka Fuyuki yang menjadi tokoh utama laki-laki sekaligus pencerita. Live for Life menceritakan kehidupan Fuyuki sejak dia kehilangan orang tuanya sampai dia menikah dan cerita orang-orang yang ada disekitarnya...