Ini sudah hari ketiga semenjak kak Mizuka diculik, dan akhirnya si penculik menghubungiku untuk memberitahukan tempat pertemuan kami. Dan dia menghubungiku menggunakan telepon genggam kak Mizuka. Sebelum aku mengangkatnya, aku memastikan terlebih dahulu kalau Eiko-san sudah siap dengan alat pelacaknya. Setelah aku yakin Eiko-san telah siap dengan alat pelacaknya, aku pun mengangkat teleponnya.
“H-Halo ! siapa ini ?”
~ Apa kabar, Fuyuki-kun ! ini aku, The Last One ! ~
Suaranya tidak terdengar terlalu jelas ditelepon. Sepertinya, dia menggunakan semacam pengubah suara untuk bicara denganku. Tapi ngomong-ngomong, darimana dia tahu namaku ? apa mungkin kak MizuKa yang memberitahunya ? Atau mungkin, karena dia memang mengenalku ?
“Dimana kak Mizuka ? biarkan aku bicara dengannya !”
~ Hah ! sudah kuduga kau akan meminta itu. kalau begitu, tunggu sebentar ! ~
“....”
~ Hei, ini adikmu ! katanya dia ingin bicara denganmu ! ~
“Kak Mizuka ! apa ini kau ? apa kau baik-baik saja ?”
~ Fuyuki ! tolong aku ! disini sangat gelap ! aku tidak bisa melihat apa-apa ! ~
“Tunggu, kak Mizuka ! aku akan segera kesana !”
~ Nah, sekarang kau sudah tahu kalau kakakmu baik-baik saja. Apa sekarang kita sudah bisa mulai bicara ? ~
“Sebenarnya, apa maumu ?”
~ Bukankah sudah aku bilang disurat yang kutinggalkan ? aku hanya ingin bertemu denganmu. ~
“Kalau begitu cepat katakan tempat pertemuannya !”
~ Pilihanku untuk menculik kakakmu memang tidak salah. Sekarang kau sangat ingin bertemu denganku. ~
“Jangan salah paham ! Satu-satunya alasanku ingin pergi hanyalah untuk menyelamatkan kak Mizuka.”
~ Oke-oke kalau itu memang maumu. Kalau begitu, kita bertemu di bekas markas utama SSK hari ini setelah matahari terbenam. Kita selesaikan semuanya disana. ~
“Bekas markas utama SSK ? Tunggu dulu... Jangan bilang kalau kau ini anggota SSK yang masih tersisa ?”
~ Kau akan mengetahuinya nanti. Oh iya, Fuyuki-kun ! Aku harap kau datang sendirian. Karena aku tidak ingin ada orang yang menggangu pertemuan kita. ~
“Baik, aku mengerti.”
~ Dan satu lagi, katakan kepada orang yang sedang melacakku melalui telepon ini, tidak perlu bersusah payah untuk melacakku. Karena dia tidak akan bisa melacak keberadaanku. Kalau begitu, sampai bertemu nanti, Fuyuki-kun ! ~
Setelah itu, dia langsung menutup teleponnya. Dan ketika aku menyimpan telepon genggamku, Eiko-san langsung bicara kepadaku.
“Maafkan aku, Fuyuki-kun ! Aku tidak berhasil melacak keberadaannya.”
“Tidak apa. Orang itu juga berpesan kepadamu untuk tidak bersusah payah melacaknya. Karena kau tidak Alan mungkin bisa melacaknya.”
“Jadi bagaimana ? Dimana tempat pertemuan kalian ? Apa yang dia minta darimu ?”
“Dia hanya memintaku untuk datang menemuinya. Tempat pertemuannya di bekas markas utama SSK setelah matahari terbenam hari ini.”
“Bekas markas utama SSK ? Jangan-jangan, orang yang menculik kakakmu adalah....”
“Kemungkinan besar memang dia. Lagipula, dia sangat cocok dengan nama samaran yang tertulis di surat.”
“Kau benar juga. Kalau begitu, kita siapkan pasukan untuk melawannya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Live for Life
Teen FictionCerita Live for Life berpusat pada Odayaka Fuyuki yang menjadi tokoh utama laki-laki sekaligus pencerita. Live for Life menceritakan kehidupan Fuyuki sejak dia kehilangan orang tuanya sampai dia menikah dan cerita orang-orang yang ada disekitarnya...